Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng) telah melaksanakan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) serentak untuk mengantisipasi penyakit polio kepada 118.034 anak usia 0 hingga 7 tahun 11 bulan 29 hari dan melebihi target yang ditetapkan.
Kepala Dinkes Boyolali Puji Astuti di Boyolali, Selasa, mengatakan kegiatan imunisasi polio di Boyolali digelar pada 15 hingga 21 Januari 2024, kemudian ditambah lima hari untuk kegiatan sweeping sasaran anak yang belum vaksinasi dengan target awal 106.124 anak.
"Kami melakukan imunisasi polio di 22 kecamatan di Boyolali. Hingga hari kedelapan sudah mencapai 118.034 anak (110,68 persen) atau melebihi jumlah yang ditargetkan sebanyak 106.124 anak," kata Puji Astuti.
Kendati demikian, Dinkes Boyolali masih mempunyai waktu tambahan empat hari ke depan untuk melaksanakan imunisasi polio kepada anak di daerah-daerah yang belum, dengan cara jemput bola. Sehingga, semua anak usia 0 hingga tujuh tahun 11 bulan 29 hari di Boyolali aman dari penyakit polio.
Dia mengatakan kegiatan imunisasi polio di Boyolali hingga sekarang mencapai 118.034 anak, terdiri atas anak usia 0-59 bulan mencapai 71.328 anak, usia 1-7 tahun mencapai 30.753 anak dan usia 7 tahun lebih sebanyak 15.953 anak. Jumlah itu sudah melebihi target.
"Alhamdulillah, kegiatan imunisasi polio ini respons masyarakat sangat bagus untuk mengikuti PIN. Masyarakat tidak ada penolakan dan stok vaksin polio juga masih aman," katanya.
Sementara itu, imunisasi polio di Boyolali dimulai pada tanggal 15 hingga 21 Januari, ditambah lima hari untuk kegiatan sweeping bagi sasaran yang belum datang ke pos pelayanan dengan mengunjungi rumah mereka. Sehingga, kegiatan vaksinasi polio kepada anak di Boyolali sudah melebihi yang ditargetkan.
Ia mengimbau masyarakat yang mempunyai anak usia 0 sampai tujuh tahun 11 bulan 29 hari bisa datang ke puskesmas terdekat untuk vaksinasi polio. Vaksinasi polio dapat melindungi keluarga dan tidak dipungut biaya atau gratis.
"Kegiatan Sub PIN merupakan antisipasi penyebaran polio pasca-kejadian luar biasa ditemukan di Kabupaten Klaten (Jateng) dan Bangkalan, Madura beberapa waktu lalu. Namun, Boyolali hingga sekarang masih aman dan bebas polio," katanya.
Kepala Dinkes Boyolali Puji Astuti di Boyolali, Selasa, mengatakan kegiatan imunisasi polio di Boyolali digelar pada 15 hingga 21 Januari 2024, kemudian ditambah lima hari untuk kegiatan sweeping sasaran anak yang belum vaksinasi dengan target awal 106.124 anak.
"Kami melakukan imunisasi polio di 22 kecamatan di Boyolali. Hingga hari kedelapan sudah mencapai 118.034 anak (110,68 persen) atau melebihi jumlah yang ditargetkan sebanyak 106.124 anak," kata Puji Astuti.
Kendati demikian, Dinkes Boyolali masih mempunyai waktu tambahan empat hari ke depan untuk melaksanakan imunisasi polio kepada anak di daerah-daerah yang belum, dengan cara jemput bola. Sehingga, semua anak usia 0 hingga tujuh tahun 11 bulan 29 hari di Boyolali aman dari penyakit polio.
Dia mengatakan kegiatan imunisasi polio di Boyolali hingga sekarang mencapai 118.034 anak, terdiri atas anak usia 0-59 bulan mencapai 71.328 anak, usia 1-7 tahun mencapai 30.753 anak dan usia 7 tahun lebih sebanyak 15.953 anak. Jumlah itu sudah melebihi target.
"Alhamdulillah, kegiatan imunisasi polio ini respons masyarakat sangat bagus untuk mengikuti PIN. Masyarakat tidak ada penolakan dan stok vaksin polio juga masih aman," katanya.
Sementara itu, imunisasi polio di Boyolali dimulai pada tanggal 15 hingga 21 Januari, ditambah lima hari untuk kegiatan sweeping bagi sasaran yang belum datang ke pos pelayanan dengan mengunjungi rumah mereka. Sehingga, kegiatan vaksinasi polio kepada anak di Boyolali sudah melebihi yang ditargetkan.
Ia mengimbau masyarakat yang mempunyai anak usia 0 sampai tujuh tahun 11 bulan 29 hari bisa datang ke puskesmas terdekat untuk vaksinasi polio. Vaksinasi polio dapat melindungi keluarga dan tidak dipungut biaya atau gratis.
"Kegiatan Sub PIN merupakan antisipasi penyebaran polio pasca-kejadian luar biasa ditemukan di Kabupaten Klaten (Jateng) dan Bangkalan, Madura beberapa waktu lalu. Namun, Boyolali hingga sekarang masih aman dan bebas polio," katanya.