Semarang (ANTARA) - Calon anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah 1 Rahajeng Widyaswari Tjahjo Kumolo mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai dampak banjir bagi kesehatan, mengingat saat ini sudah mulai hujan.
"Dampak banjir rentan sekali menimbulkan penyakit, seperti gatal-gatal, diare, hingga Leptospirosis," kata Ajeng, sapaan akrab Rahajeng, di Semarang, Rabu, menanggapi banjir yang terjadi di Semarang.
Menurut dia, masyarakat sebenarnya perlu diberikan pengetahuan mengenai berbagai macam penyakit yang rawan muncul dan cara penanganannya sehingga mereka bisa melakukan penanggulangan.
Sosialisasi, kata dia, bisa dilakukan melalui RT/RW di lingkungan yang rawan terjadi banjir sehingga warga bisa terlibat aktif, memiliki pengetahuan penanganan secara mandiri, dan diharapkan bisa menyiapkan obat-obatan yang dibutuhkan.
Apalagi, kejadian banjir di Kota Semarang ini tidak baru sekali terjadi sehingga masyarakat juga perlu turut aktif mengantisipasi masalah penyakit yang biasanya umum terjadi.
"Kejadian banjir kan berulang. Jadi, masyarakat harus mengetahui cara untuk mencari pengobatan pertama jika sampai terkena penyakit," kata Ajeng yang berprofesi sebagai dokter gigi itu.
Ditambahkannya, Pemerintah Kota Semarang saat ini terus berupaya untuk mengurangi dampak luasan wilayah banjir dengan berbagai program, seperti pengerukan sedimentasi dan pembersihan sungai dari sampah.
Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk ikut terlibat dalam upaya penanganan banjir, misalnya tidak membuang sampah sembarangan yang berpotensi membuat sumbatan di aliran sungai dan rutin melakukan kerja bakti.
Ajeng juga mengapresiasi langkah Pemkot Semarang yang sudah dengan cepat merespon setiap masalah yang berkaitan dengan dampak banjir, seperti pemeriksaan kesehatan, air bersih, dan sarana lainnya.
"Apalagi jika ada balita dan batita yang sangat rentan terhadap berbagai penyakit di lingkungan yang terkena imbas banjir," pungkas putri sulung mendiang Tjahjo Kumolo itu.
Pada Selasa (28/11) kemarin, sejumlah wilayah di Kecamatan Genuk dan Pedurungan, Semarang, tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi setelah semalam diguyur hujan deras.
Sejumlah wilayah yang tergenang banjir, di antaranya Jalan Ngablak Raya, Jalan Muktiharjo Raya, Jalan Kaligawe, Jalan Padi Raya, dan Jalan Gebang Anom, dan Perumahan Tlogosari.
"Dampak banjir rentan sekali menimbulkan penyakit, seperti gatal-gatal, diare, hingga Leptospirosis," kata Ajeng, sapaan akrab Rahajeng, di Semarang, Rabu, menanggapi banjir yang terjadi di Semarang.
Menurut dia, masyarakat sebenarnya perlu diberikan pengetahuan mengenai berbagai macam penyakit yang rawan muncul dan cara penanganannya sehingga mereka bisa melakukan penanggulangan.
Sosialisasi, kata dia, bisa dilakukan melalui RT/RW di lingkungan yang rawan terjadi banjir sehingga warga bisa terlibat aktif, memiliki pengetahuan penanganan secara mandiri, dan diharapkan bisa menyiapkan obat-obatan yang dibutuhkan.
Apalagi, kejadian banjir di Kota Semarang ini tidak baru sekali terjadi sehingga masyarakat juga perlu turut aktif mengantisipasi masalah penyakit yang biasanya umum terjadi.
"Kejadian banjir kan berulang. Jadi, masyarakat harus mengetahui cara untuk mencari pengobatan pertama jika sampai terkena penyakit," kata Ajeng yang berprofesi sebagai dokter gigi itu.
Ditambahkannya, Pemerintah Kota Semarang saat ini terus berupaya untuk mengurangi dampak luasan wilayah banjir dengan berbagai program, seperti pengerukan sedimentasi dan pembersihan sungai dari sampah.
Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk ikut terlibat dalam upaya penanganan banjir, misalnya tidak membuang sampah sembarangan yang berpotensi membuat sumbatan di aliran sungai dan rutin melakukan kerja bakti.
Ajeng juga mengapresiasi langkah Pemkot Semarang yang sudah dengan cepat merespon setiap masalah yang berkaitan dengan dampak banjir, seperti pemeriksaan kesehatan, air bersih, dan sarana lainnya.
"Apalagi jika ada balita dan batita yang sangat rentan terhadap berbagai penyakit di lingkungan yang terkena imbas banjir," pungkas putri sulung mendiang Tjahjo Kumolo itu.
Pada Selasa (28/11) kemarin, sejumlah wilayah di Kecamatan Genuk dan Pedurungan, Semarang, tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi setelah semalam diguyur hujan deras.
Sejumlah wilayah yang tergenang banjir, di antaranya Jalan Ngablak Raya, Jalan Muktiharjo Raya, Jalan Kaligawe, Jalan Padi Raya, dan Jalan Gebang Anom, dan Perumahan Tlogosari.