Semarang (ANTARA) - Cukup banyaknya seniman yang memasuki usia lanjut yang membuatnya tak bisa lagi berkarya di Kabupaten Semarang mendapatkan perhatian dari drg. Rahajeng Widyaswari yang juga kader PDI Perjuangan.
Putri sulung mendiang Tjahjo Kumolo itu secara langsung memberikan bantuan kepada 19 seniman dan budayawan yang sakit dan tidak bisa lagi berkarya karena keterbatasan faktor usia.
Pemberian bantuan berupa santunan itu dilakukan Ajeng, sapaan akrab Rahajeng di Lesehan Sumurup, Tuntang, Kabupaten Semarang, Minggu (3/9) lalu, sekaligus beranjangsana dan berdialog dengan para seniman lanjut usia.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Semarang Agus Rujianto, Ketua Forum Lembaga Kesenian Kecamatan (LKK) Romo Pujianto, dan anggota LKK 19 kecamatan se-Kabupaten Semarang.
"Ini merupakan sedikit perhatian dan kepedulian terhadap para seniman yang telah memasuki usia lanjut dan menderita sakit serius, tanpa ditopang dengan kemampuan finansial yang cukup," ujarnya.
Ajeng mengatakan bahwa bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian dan perhatiannya akan nasib para pekerja seni dan budayawan yang tak banyak menjadi sorotan setelah masuk usia lanjut.
Seniman dan budayawan, kata perempuan kelahiran Kota Semarang, 27 Juli 1985 itu, perlu mendapat perhatian dan apresiasi karena mereka selama puluhan tahun telah mengabdi dan mendedikasikan diri untuk seni dan budaya.
Karena itu, ia tergerak untuk membantu para seniman dan budayawan yang sakit dan lanjut usia yang sudah tidak bisa berkarya yang berasal dari 19 kecamatan di Kabupaten Semarang.
Ajeng berharap bantuan tersebut bisa meringankan para seniman yang sudah puluhan tahun mengabdikan dan mendedikasikan dirinya untuk seni dan budaya di Kabupaten Semarang.
Sementara itu, Ketua Forum LKK Kabupaten Semarang Romo Pujianto menyambut baik perhatian dari Ajeng terhadap keadaan para pelaku seni dan budaya yang sekarang sudah tidak mampu berkarya karena faktor fisik dan kesehatannya.
"Kami menyambut baik perhatian dari Mbak Ajeng terhadap keadaan para pelaku seni dan budaya yang sekarang ini sudah tidak mampu berkarya karena kondisi usia dan kesehatan," katanya.