Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menggencarkan gerakan aksi bergizi untuk mencegah stunting melalui edukasi kesehatan seksual dan reproduksi pada pelajar di daerah itu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa gerakan aksi bergizi merupakan upaya strategis dalam meningkatkan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri.

"Selain itu, hal tersebut juga merupakan salah satu indikator layanan intervensi gizi spesifik dalam percepatan penurunan stunting," katanya.

Menurut dia, pencegahan stunting sejak dini ini sangat penting, sehingga pelajar harus bisa membiasakan diri mengonsumsi makanan yang bergizi.

"Aksi Bergizi ini merupakan upaya membudayakan kebiasaan sehat bagi siswa supaya menggemari aktivitas fisik serta membiasakan diri mengonsumsi makanan yang bergizi," katanya.

Selain menggencarkan aksi bergizi, kata dia, pihaknya juga memperkuat jejaring skrining layak hamil sebagai upaya menekan kasus kematian ibu, kematian bayi, dan stunting di daerah itu.

Pemkot, kata dia, kini terus mengoptimalkan upaya deteksi dini terhadap pencegahan tiga kasus itu dengan melibatkan masyarakat.

"Kasus kematian ibu, kematian bayi, dan stunting dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini yang mana semua stakeholder mulai dari organisasi kemasyarakatan, organisasi perempuan hingga organisasi keagamaan ikut terlibat dalam penanganan tersebut," katanya.

Baca juga: Puskesmas Purbalingga luncurkan tiga inovasi tingkatkan pelayanan

Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024