Semarang (ANTARA) - Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Tengah menargetkan setidaknya 300 arsitek sudah mengantongi lisensi hingga akhir 2023 untuk mengoptimalkan mereka dalam menjalankan profesinya secara kompeten dan bertanggung jawab.
"Anggota IAI Jateng sekarang ini ada 1.460 orang. Yang sudah berlisensi ada 200 arsitek. Target kami hingga akhir tahun bisa 300 orang," kata Ketua IAI Jateng Sugiarto, di Semarang, Sabtu.
Lisensi arsitek adalah bukti tertulis yang berlaku sebagai surat tanda penanggung jawab praktik arsitek dalam penyelenggaraan persetujuan bangunan gedung (PBG) dan perizinan lain.
Menurut dia, lisensi arsitek diterbitkan oleh pemerintah daerah, dalam kaitan ini gubernur dengan mendasarkan pada peraturan gubernur, seperti Pergub Jateng Nomor 2/2022 tentang Lisensi Arsitek.
"Ini (Lisensi) sebagai bukti tertulis, penanggung jawab tentang perizinan. Masing-masing provinsi menerbitkan (lisensi) dan berlaku selama lima tahun," katanya.
Untuk mendapatkan lisensi, kata dia, salah satu persyaratannya adalah harus memiliki Surat Tanda Registrasi Arsitek (STRA) yang juga berlaku sama, yakni lima tahun.
"Kalau STRA diterbitkan oleh Dewan Arsitek Indonesia yang berlaku nasional. Sama, (STRA) ini sebagai bukti tertulis praktik arsitek. Di Jateng, sudah ada 360 arsitek yang pegang STRA," katanya.
Sebagaimana lisensi arsitek, Sugiarto juga menargetkan untuk pemegang STRA hingga akhir tahun ini sudah mencakup 500 arsitek yang menjadi anggota IAI Jateng.
"Sebab, kalau ngurus PBG selama ini haruslah arsitek yang ber-STRA dan berlisensi.
Mengenai regenerasi arsitek, ia mengatakan selama ini sudah berjalan dengan baik, terlihat dari keanggotaan IAI yang hampir 40 persennya adalah arsitek milenial atau muda.
"Setiap tahun, anggota kami kan datang dari lulusan-lusan baru ya. Di Jateng, ada 15 prodi (program studi) arsitektur di kampus-kampus yang memproduksi arsitek," katanya.
"Dari situ, bisa dibayangkan kalau sekali lulusan saja ada 40-60 orang (setiap prodi) dikali 15. Nah, mereka ini kami akomodir, kami siapkan wadah untuk menjadi anggota yang profesional," pungkasnya.
Baca juga: Pemprov Jateng harap arsitek terlibat dalam pembangunan infrastruktur
"Anggota IAI Jateng sekarang ini ada 1.460 orang. Yang sudah berlisensi ada 200 arsitek. Target kami hingga akhir tahun bisa 300 orang," kata Ketua IAI Jateng Sugiarto, di Semarang, Sabtu.
Lisensi arsitek adalah bukti tertulis yang berlaku sebagai surat tanda penanggung jawab praktik arsitek dalam penyelenggaraan persetujuan bangunan gedung (PBG) dan perizinan lain.
Menurut dia, lisensi arsitek diterbitkan oleh pemerintah daerah, dalam kaitan ini gubernur dengan mendasarkan pada peraturan gubernur, seperti Pergub Jateng Nomor 2/2022 tentang Lisensi Arsitek.
"Ini (Lisensi) sebagai bukti tertulis, penanggung jawab tentang perizinan. Masing-masing provinsi menerbitkan (lisensi) dan berlaku selama lima tahun," katanya.
Untuk mendapatkan lisensi, kata dia, salah satu persyaratannya adalah harus memiliki Surat Tanda Registrasi Arsitek (STRA) yang juga berlaku sama, yakni lima tahun.
"Kalau STRA diterbitkan oleh Dewan Arsitek Indonesia yang berlaku nasional. Sama, (STRA) ini sebagai bukti tertulis praktik arsitek. Di Jateng, sudah ada 360 arsitek yang pegang STRA," katanya.
Sebagaimana lisensi arsitek, Sugiarto juga menargetkan untuk pemegang STRA hingga akhir tahun ini sudah mencakup 500 arsitek yang menjadi anggota IAI Jateng.
"Sebab, kalau ngurus PBG selama ini haruslah arsitek yang ber-STRA dan berlisensi.
Mengenai regenerasi arsitek, ia mengatakan selama ini sudah berjalan dengan baik, terlihat dari keanggotaan IAI yang hampir 40 persennya adalah arsitek milenial atau muda.
"Setiap tahun, anggota kami kan datang dari lulusan-lusan baru ya. Di Jateng, ada 15 prodi (program studi) arsitektur di kampus-kampus yang memproduksi arsitek," katanya.
"Dari situ, bisa dibayangkan kalau sekali lulusan saja ada 40-60 orang (setiap prodi) dikali 15. Nah, mereka ini kami akomodir, kami siapkan wadah untuk menjadi anggota yang profesional," pungkasnya.
Baca juga: Pemprov Jateng harap arsitek terlibat dalam pembangunan infrastruktur