Semarang (ANTARA) - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jawa Tengah menggelar kegiatan "Dokter Berbagi untuk Negeri" dalam memeringati Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) Ke-117.
Kegiatan "Dokter Berbagi untuk Negeri" diadakan di area "car free day" (CFD) di sepanjang Jalan Pahlawan, Semarang, Minggu, diikuti puluhan tenant yang kebanyakan merupakan rumah sakit yang ada di Kota Semarang dan sekitarnya.
Ketua PB IDI Wilayah Jateng Dr Telogo Wismo Agung Darmanto, dalam pernyataan, di Semarang, Senin, mengatakan bahwa tahun ini peringatan HBDI merupakan yang ke-117.
"Kenapa 117, padahal usia IDI baru 74 tahun? Hal itu karena dihitung sejak berdirinya Boedi Oetomo, yakni ketika peran dokter dalam kancah perjuangan sudah mulai melakukan kegiatan, sebelum kemerdekaan Indonesia. Sehingga itu dihitung sampai sekarang maka jadi ke-117," katanya.
"Dengan itu, maka teman-teman harus melihat flashback ke belakang bahwa berdirinya negara Indonesia, tidak terlepas dari teman-teman dokter. Dan tahun ini HBDI ke-117 diperingati dengan tema Dokter Berbagi untuk Negeri," katanya
Ia berharap kegiatan tersebut bermanfaat untuk masyarakat, dari senam, pembagian sayuran dan sarapan serta ada pemeriksaan kesehatan gratis yang diselenggarakan oleh rumah sakit.
Saat ini, jumlah dokter yang terdaftar di PB IDI wilayah Jateng lebih dari 12.000 dokter dari 34 cabang yang ada.
Pada kesempatan itu, ia berharap Judicial Review yang diajukan IDI ke Mahkamah Konstitusi (MK) bisa dikabulkan.
"Harapannya adalah UU praktek kedokteran itu diaktifkan kembali sehingga peran IDI, IBI, PPNI, PDGI dan IAI, itu bisa membantu pemerintah untuk menyeleksi anggotanya masing-masing. Karena saya yakin pemerintah tidak akan mampu menyeleksi seluruh profesi di Indonesia ini," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) wilayah Jateng dr Susi Herawati menyampaikan bahwa antusias masyarakat terhadap kegiatan tersebut sangat luar biasa.
"Meski kewenangan kami berkurang, tapi kami ingin tetap ada diantara masyarakat. Selain kegiatan kami sehari-hari seperti di rumah sakit atau klinik tapi kami tetap bisa berkarya dengan cara ini. Dan kami menyatukan IDI cabang se-Jateng, sekaligus hal ini menunjukkan bahwa kami solid," katanya.
Susi yang merupakan mantan Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang mengatakan kegiatan itu diikuti oleh 34 stan.
"Di awal kami agak meragu, namun dari pertemanan kami di IDI akhirnya banyak sekali yang berpartisipasi, ada beberapa IDI cabang yang ikut ada Purworejo, Demak dan Pekalongan, selain itu teman profesi ada IAI, IBI, PPNI, dan rumah sakit yang ikut ada sebanyak 24," katanya.
Pada kegiatan itu, PB IDI Wilayah Jateng juga membagikan sayur dan telur kepada masyarakat.
Sejumlah kegiatan juga diadakan, seperti senam bersama melibatkan masyarakat, pemeriksaan kesehatan gratis, layanan edukasi dan konsultasi kesehatan, lomba dan kegiatan interaktif, hiburan Band Dokter, dan donor darah.
"Hal ini menunjukkan kami tetap ada, tetap solid dan bagaimana kami tetap mensupport peningkatan mutu dan layanan kepada masyarakat," pungkasnya.

