Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terus menggenjot capaian vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak  dengan menargetkan seluruh populasi hewan untuk menekan penyebaran penyakit PMK.

"Meskipun kasus penyakit PMK sudah tidak ditemukan di Kabupaten Kudus, tetapi pelaksanaan vaksinasi PMK masih berlanjut demi mengantisipasi kemungkinan munculnya kembali kasus tersebut," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Agus Setiawan di Kudus, Rabu.

Apalagi, kata dia, hewan ternak yang mendapatkan vaksin PMK jauh lebih aman dari serangan penyakit, dibandingkan dengan hewan ternak yang belum divaksin.

Untuk itulah, perlu digalakkan kembali agar hewan ternak di Kabupaten Kudus juga bebas dari serangan penyakit. Sebelumnya terdapat penyebaran penyakit PMK, kemudian muncul penyakit virus lumpy skin disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol, serta yang terbaru penyakit antraks.

Sementara itu stok vaksin PMK yang tersedia, kata dia, mencapai 500-an dosis, sehingga bisa menyasar hewan ternak dalam jumlah banyak.

Untuk realisasi vaksinasi PMK hingga kini sudah menyasar 6.112 ekor hewan ternak mulai dari sapi hingga kerbau. Sedangkan yang terbaru menyasar kambing karena untuk sapi dan kerbau sudah banyak yang divaksin.

Dengan stok vaksin yang tersedia,  diperkirakan bisa bertambah hingga 250 ekor ternak yang nantinya divaksin PMK.

Dalam rangka memutus mata rantai penularan, peternak yang mengetahui ada ternaknya yang mengalami gejala klinis mirip PMK diminta segera melaporkan ke Dinas Pertanian untuk ditindaklanjuti agar tidak menular ke ternak lainnya.

Sementara itu jumlah populasi ternak sapi di Kabupaten Kudus mencapai 8.814 ekor dan kerbau sekitar 2.128 ekor. Sedangkan ternak kambing maupun domba mencapai 30.080 ekor. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024