Boyolali (ANTARA) - Petugas dari beberapa instansi pada Senin dikerahkan untuk membersihkan lingkungan sekolah yang terdampak hujan abu Gunung Merapi di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.
Menurut Kepala Seksi Kedaruratan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali Rima Kusuma, pembersihan lingkungan sekolah yang terdampak hujan abu melibatkan petugas BPBD, Pemadam Kebakaran dan Satuan Polisi Pamong Praja, Palang Merah Indonesia (PMI), TNI, Polri, dan sukarelawan.
"Pembersihan dengan menggunakan lima unit mobil tangki air, tiga unit mobil tangki dari Damkar dan dua unit tangki dari BPBD," kata Rima.
Kegiatan pembersihan lingkungan yang terdampak hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah antara lain dilakukan di SD Negeri 1 dan 2 Tlogolele serta sekolah taman kanak-kanak di desa itu.
"Kami akan membantu pembersihan abu vulkanik di sekolah-sekolah selama tiga hari ke depan. Selain kegiatan pembersihan juga dilakukan pembagian masker kepada siswa dan guru," kata Rima.
Sekretaris Desa Tlogolele Neigen Achtah Nur Edy Saputra mengatakan bahwa hujan abu berdampak pada beberapa sekolah di wilayahnya.
"Sekolah di Desa Tlogolele ada dua SD, satu TK, satu raudhatul athfal, dan satu madrasah tsanawiah (yang perlu dibersihkan), termasuk semua fasilitas umum juga perlu untuk dibersihkan dari abu vulkanik," katanya.
Pembersihan lingkungan sekolah yang terdampak hujan abu dilakukan agar siswa bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan nyaman dan terhindar dari risiko penyakit pernafasan akibat hujan abu.
Di samping membersihkan lingkungan sekolah, para petugas mengatasi abu vulkanik yang menutupi jalanan desa.
Ketua PMI Kabupaten Boyolali Sunarno menjelaskan bahwa PMI mendukung upaya pemerintah daerah dalam menangani dampak erupsi Gunung Merapi di daerah-daerah rawan.
Selain menurunkan sukarelawan dan dokter untuk membantu warga terdampak hujan abu Merapi, menurut dia, PMI membagikan ribuan masker kepada warga di daerah yang terdampak hujan abu.
"PMI juga akan melakukan pemeriksaan terhadap tampungan air di daerah terdampak abu vulkanik. Air yang telah bercampur dengan abu vulkanik akan diganti dengan air bersih," katanya.
Baca juga: Polres Temanggung gunakan water cannon hilangkan abu Merapi di jalan
Baca juga: Siswa SDN 2 Tlogolele tetap laksanakan kegiatan belajar mengajar pascahujan abu
Baca juga: Pengelola: Candi Borobudur tetap aman dikunjungi wisatawan
Menurut Kepala Seksi Kedaruratan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali Rima Kusuma, pembersihan lingkungan sekolah yang terdampak hujan abu melibatkan petugas BPBD, Pemadam Kebakaran dan Satuan Polisi Pamong Praja, Palang Merah Indonesia (PMI), TNI, Polri, dan sukarelawan.
"Pembersihan dengan menggunakan lima unit mobil tangki air, tiga unit mobil tangki dari Damkar dan dua unit tangki dari BPBD," kata Rima.
Kegiatan pembersihan lingkungan yang terdampak hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah antara lain dilakukan di SD Negeri 1 dan 2 Tlogolele serta sekolah taman kanak-kanak di desa itu.
"Kami akan membantu pembersihan abu vulkanik di sekolah-sekolah selama tiga hari ke depan. Selain kegiatan pembersihan juga dilakukan pembagian masker kepada siswa dan guru," kata Rima.
Sekretaris Desa Tlogolele Neigen Achtah Nur Edy Saputra mengatakan bahwa hujan abu berdampak pada beberapa sekolah di wilayahnya.
"Sekolah di Desa Tlogolele ada dua SD, satu TK, satu raudhatul athfal, dan satu madrasah tsanawiah (yang perlu dibersihkan), termasuk semua fasilitas umum juga perlu untuk dibersihkan dari abu vulkanik," katanya.
Pembersihan lingkungan sekolah yang terdampak hujan abu dilakukan agar siswa bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan nyaman dan terhindar dari risiko penyakit pernafasan akibat hujan abu.
Di samping membersihkan lingkungan sekolah, para petugas mengatasi abu vulkanik yang menutupi jalanan desa.
Ketua PMI Kabupaten Boyolali Sunarno menjelaskan bahwa PMI mendukung upaya pemerintah daerah dalam menangani dampak erupsi Gunung Merapi di daerah-daerah rawan.
Selain menurunkan sukarelawan dan dokter untuk membantu warga terdampak hujan abu Merapi, menurut dia, PMI membagikan ribuan masker kepada warga di daerah yang terdampak hujan abu.
"PMI juga akan melakukan pemeriksaan terhadap tampungan air di daerah terdampak abu vulkanik. Air yang telah bercampur dengan abu vulkanik akan diganti dengan air bersih," katanya.
Baca juga: Polres Temanggung gunakan water cannon hilangkan abu Merapi di jalan
Baca juga: Siswa SDN 2 Tlogolele tetap laksanakan kegiatan belajar mengajar pascahujan abu
Baca juga: Pengelola: Candi Borobudur tetap aman dikunjungi wisatawan