Semarang (ANTARA) - "Guru yang biasa-biasa saja menceritakan. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang unggul menunjukkan. Guru hebat menginspirasi". Kutipan William A. Ward tentang guru tersebut memiliki maksud guru adalah tokoh penting yang menentukan berhasil atau tidaknya peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran.

Guru berperan sebagai pendidik menjadi sumber belajar, fasilitator, dan pengelola pembelajaran. Guru juga menjadi tempat bagi peserta didik menggali ataupun mengambil pelajaran. Sumber belajar yang disediakan guru dapat berupa materi atau media pembelajaran yang menunjang proses belajar. 

Guru diharapkan dapat memilih materi sesuai capaian pembelajaran, menentukan metode atau model pembelajaran yang akan digunakan, merancang media pembelajaran yang menarik, dan menyenangkan agar siswa antusias untuk belajar, sehingga proses pembelajaran menjadi efektif dan efisien.

Baca juga: Pembiasaan disiplin sejak dini

Pentingnya penggunaan media pembelajaran menjadi perhatian khusus bagi Lailatul Qodriyah*, Kepala SDN Sarwadadi 03 Kecamatan Kawunganten Cilacap. Menurutnya, penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat menggugah semangat dan motivasi belajar siswa. Hasilnya, siswa sangat mudah memahami materi pelajaran. 

Berawal dari pemikiran tersebut, sosok yang telah dipercaya menjadi kepala sekolah di usia cukup muda ini secara berkala melakukan supervisi akademik yang berfokus pada merancang dan menggunakan media pembelajaran yang efektif dan efisien. 

Langkah awal yang ia lakukan adalah dengan memberi contoh. Meskipun telah menjadi kepala sekolah, namun jiwa mengajar Laila tak pernah padam. 

Ia selalu berinovasi menyalurkan ide-ide tentang pembelajaran khususnya pembuatan media pembelajaran yang menarik untuk siswa. 

Baca juga: Manajemen Orkestrasi, Adaptasi pelayanan pendidikan

Setelah memberi contoh, Laila melakukan diskusi intensif dan bimbingan rutin dan tidak butuh waktu lama, rekan-rekan guru tergerak untuk merancang media pembelajaran di tiap proses belajar siswa.

Tidak berhenti sampai di situ, proses pembuatan media pembelajaran yang dibuatnya juga diunggah ke akun media sosial TikTok miliknya. 

“Dengan diunggah ke Tiktok, saya yakin ini dapat memberikan inspirasi inovasi baru guru-guru lain dalam proses mengajar,” katanya.

Di luar dugaan, ternyata banyak guru-guru pengguna TikTok lainnya dari berbagai daerah mengapresiasi media pembelajaran yang ia buat. Tidak sedikit dari mereka meninggalkan komentar positif.

"Wah, saya terinspirasi untuk membuatnya di kelas. Semoga konten pembuatan media pembelajaran seperti ini semakin banyak ya, Bu agar kami dapat mempraktikkan juga. Terima kasih,” tulis salah satu follower TikTok Laila.

Baca juga: Tingkatkan karakter siswa dengan P5

Melalui akun TikTok @bu_laila, Laila membuat beberapa konten tentang cara membuat media pembelajaran dan penggunaannya dalam kegiatan belajar. Saat ini akun TikToknya sudah memiliki 10 ribu pengikut dan disukai oleh 80 ribu pengguna.

Laila menambahkan dengan mengunggah konten pembuatan media pembelajaran ke TikTok mendapatkan banyak manfaat.

"Saya telah mendaftarkan akun saya ke TikTok Affiliate, sehingga dapat menghasilkan uang. Alhamdulillah, per bulan ini saya sudah menarik uang lebih dari satu juta rupiah,” tutup Laila

Pendapatan yang ia dapatkan dari TikTok tersebut, tambah Laila, ia gunakan kembali untuk menunjang program inovasi di sekolah khususnya program literasi untuk meningkatkan rapor pendidikan sekolahnya. 

Baca juga: Belajar dari Oky, anak inklusif pembawa inspirasi

*Lailatul Qodriyah
Fasilitator Program PINTAR Tanoto Foundation
Kepala SD Negeri Sarwadadi 03 Kec. Kawunganten Kab. Cilacap

Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024