Kudus (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memastikan bahwa stok kedelai impor tersedia cukup, sedangkan harganya juga mulai turun.

"Jika harga jual sebelumnya mencapai Rp14.000 per kilogram, saat ini mulai turun menjadi Rp13.850 per kg," kata Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Minan di Kudus, Rabu.
 
Ia mengakui harga jual kedelai impor memang fluktuatif, namun fluktuasi harganya tidak signifikan.
 
Hasil pantauan di sejumlah gudang pedagang besar kedelai impor, kata dia, memang tersedia aman. Salah satu penyebabnya adalah sudah lewat Hari Raya Natal. Sedangkan saat tahun baru harganya dimungkinkan akan kembali terkoreksi.
 
Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Ma'ruf menambahkan stok kedelai impor di gudang tersedia aman, dan diperkirakan mencapai 75 ton dan masih memungkinkan ditambah sesuai kebutuhan.

Harga jualnya memang turun menjadi Rp13.850 per kilogram pada pekan ini. Sedangkan permintaan juga ikut turun hingga 20 persen dari rata-rata permintaan setiap hari sekitar  20 ton.
 
Untuk tahun ini para perajin tahu dan tempe mendapatkan bantuan subsidi harga kedelai sebesar Rp1.000 per kilogram dari pemerintah, sedangkan total subsidi yang diterima disesuaikan dengan transaksi pembelian kedelainya.

Jumlah perajin tahu dan tempe yang terdaftar mendapatkan bantuan sebanyak 169 orang yang masuk di dalam anggota Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kudus.

Baca juga: Harga kedelai impor di Kudus terus meningkat
Baca juga: Pemkab Batang siap salurkan bantuan kedelai dari Pemprov Jateng cegah kenaikan harga

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024