Kudus (ANTARA) - Harga jual kedelai impor di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kembali mengalami kenaikan menjadi Rp14.200 per kilogram, setelah sebelumnya dijual dengan harga Rp13.900/kg.

"Pada akhir Oktober 2022 harga komoditas impor tersebut mencapai Rp13.900/kg, kemudian pada pekan ini naik menjadi Rp14.200/kg dan hari ini (25/10) naik lagi menjadi Rp13.900/kg," kata Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Ma'ruf di Kudus, Selasa.

Meskipun harga jualnya cukup tinggi, kata dia, perajin tahu dan tempe tetap membeli komoditas impor tersebut, karena aktivitas produksinya tidak bisa dihentikan.

Untuk stok kedelai impor saat ini tersedia 40 ton di gudang. Sedangkan rata-rata permintaan komoditas impor setiap harinya mencapai 20-an ton.

Terkait stok kedelai dari distributornya, ia mengakui belum bisa memastikan karena ada yang menyebutkan tersedia aman dan ada pula yang menginformasikan bahwa stoknya berbeda dengan sebelumnya.

Ia berharap stok komoditas impor tersedia cukup sehingga harga jualnya nanti bakal   turun.

Sebelum naik menjadi Rp14.200/kg, para perajin tahu dan tempe di Kudus juga sudah merespons adanya kenaikan harga jual kedelai dengan menaikkan harga jual tahu maupun tempe.

Untuk produk tempe, mayoritas harga jual di pasaran masih tetap untuk satu potong Rp4.000, namun ukurannya yang berbeda dengan sebelum ada kenaikan harga jual kedelai impor.

Kondisi berbeda dengan produk tahu, perajin sudah menaikkan harga jualnya dari sebelumnya Rp32.000 per papan menjadi Rp35.000 per papan. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024