Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siap menyalurkan bantuan satu ton kedelai dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kepada para pedagang tempe sebagai upaya mencegah kenaikan harga kedelai di pasaran.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Kabupaten Batang Dewi Wuriyanti di Batang, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima informasi terkait bantuan kedelai yang berasal dari Pemerintah Provinsi Jateng untuk diberikan kepada pedagang tempe terutama yang bergabung dalam koperasi perajin tempe.
"Ya, Pemprov Jateng akan memberikan bantuan 1 ton kedelai untuk setiap kabupaten/kota. Satu ton kedelai ini diperuntukkan bagi 100 perajin tempe. Oleh karena itu, kami akan menyeleksi penerima bantuan kedelai ini agar tepat sasaran karena jumlah perajin tempe ada 130 orang," katanya.
Dikatakannya, kemungkinan program bantuan kedelai kepada perajin tempe ini akan digelontorkan pada awal Desember mendatang.
"Kemudian untuk pendistribusian kedelai ini rencananya dilakukan langsung kepada perajin tempe di kantor Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang," katanya.
Menurut Dewi Wuriyanti, pada awal Januari 2022 harga kedelai mencapai sekitar Rp13.500 per kilogram, kemudian pada November 2022 naik hingga Rp13.800/ kilogram.
"Kami berharap bantuan yang akan diberikan oleh Pemprov Jateng dapat menurunkan harga kedelai sehingga perajin tempe bisa kembali menjalankan usahanya dengan normal," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang Subiyanto mengatakan pihaknya sedang melakukan pendataan jumlah perajin tempe dan tahu yang akan mendapatkan bantuan kedelai dari Pemprov Jateng itu.
"Setelah pendataan itu jadi, kami berkoordinasi dengan Pemprov Jateng. Ya, saat ini ada kenaikan harga kedelai namun masih dalam batas normal karena naiknya sedikit," katanya.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Kabupaten Batang Dewi Wuriyanti di Batang, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima informasi terkait bantuan kedelai yang berasal dari Pemerintah Provinsi Jateng untuk diberikan kepada pedagang tempe terutama yang bergabung dalam koperasi perajin tempe.
"Ya, Pemprov Jateng akan memberikan bantuan 1 ton kedelai untuk setiap kabupaten/kota. Satu ton kedelai ini diperuntukkan bagi 100 perajin tempe. Oleh karena itu, kami akan menyeleksi penerima bantuan kedelai ini agar tepat sasaran karena jumlah perajin tempe ada 130 orang," katanya.
Dikatakannya, kemungkinan program bantuan kedelai kepada perajin tempe ini akan digelontorkan pada awal Desember mendatang.
"Kemudian untuk pendistribusian kedelai ini rencananya dilakukan langsung kepada perajin tempe di kantor Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang," katanya.
Menurut Dewi Wuriyanti, pada awal Januari 2022 harga kedelai mencapai sekitar Rp13.500 per kilogram, kemudian pada November 2022 naik hingga Rp13.800/ kilogram.
"Kami berharap bantuan yang akan diberikan oleh Pemprov Jateng dapat menurunkan harga kedelai sehingga perajin tempe bisa kembali menjalankan usahanya dengan normal," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang Subiyanto mengatakan pihaknya sedang melakukan pendataan jumlah perajin tempe dan tahu yang akan mendapatkan bantuan kedelai dari Pemprov Jateng itu.
"Setelah pendataan itu jadi, kami berkoordinasi dengan Pemprov Jateng. Ya, saat ini ada kenaikan harga kedelai namun masih dalam batas normal karena naiknya sedikit," katanya.