Magelang (ANTARA) - Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Ida Fauziyah menyampaikan bonus demografi harus dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan nasional.
"Kita akan dapat bonus demografi, penduduk Indonesia akan didominasi usia produktif. Bonus ini harus dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan nasional, sehingga benar-benar menjadi bonus," katanya di Magelang, Jumat.
Ia menyampaikan hal tersebut pada pembukaan Konferwil IPNU dan IPPNU Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Provinsi Jawa Tengah di Ponpes API Syubbanul Waton Magelang.
Menurut dia, IPNU dan IPPNU yang berada di usia produktif ini bisa menjadi penggerak bagi pembangunan nasional.
Oleh karena itu, katanya, IPNU dan IPPNU harus menyiapkan diri menyambut dunia yang berubah, dunia ketenagakerjaan khususnya yang berubah dengan menyiapkan keterampilan dan kompetensi sesuai dengan kebutuhan agar bonus demografi ini benar-benar menjadi bonus bagi pembangunan nasional.
"Karena mereka di usia produktif harus dibekali untuk masuk ke pasar kerja, dibekali dengan skill (keterampilan) dan kompetensi yang sesuai dengan pasar kerja atau menyiapkan mereka menjadi wirausahawan," katanya.
Menurut dia, IPNU dan IPPNU itu tidak sedikit dalam mengantarkan para kader berkontribusi kepada bangsa dan negara.
"Tentu kontribusi ini diupayakan, direncanakan, disiapkan dengan penuh kesungguhan oleh IPNU dan IPPNU, makanya di forum ini jangan pernah berhenti untuk terus melakukan kaderisasi. Tidak hanya kaderisasi di lingkungan NU saja tetapi kaderisasi untuk kepentingan yang lebih besar, yakni kepentingan bangsa dan negara," katanya.
Ia mengapresiasi tema yang diambil dalam pelaksanaan konferwil kali ini, "Pelajar Berdaya Merebut Indonesia Emas 2045", berarti memang IPNU dan IPPNU secara serius memikirkan bangsa dan negara.
"Sampai memikirkan Indonesia Emas 2045 pun juga menjadi bagian yang dipikirkan oleh IPNU dan IPPNU," katanya.
Ida menuturkan pada 2045 usia emas Indonesia, akan sampai pada satu abad Indonesia berdiri sebagai negara.
"Indonesia emas yang kita bayangkan dan didesain bersama adalah Indonesia yang menjadi negara terbesar di dunia dengan kekuatan ekonomi ikut andil mengantarkan Indonesia dengan kekuatan tiga ekonomi besar dunia," katanya.
"Kita akan dapat bonus demografi, penduduk Indonesia akan didominasi usia produktif. Bonus ini harus dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan nasional, sehingga benar-benar menjadi bonus," katanya di Magelang, Jumat.
Ia menyampaikan hal tersebut pada pembukaan Konferwil IPNU dan IPPNU Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Provinsi Jawa Tengah di Ponpes API Syubbanul Waton Magelang.
Menurut dia, IPNU dan IPPNU yang berada di usia produktif ini bisa menjadi penggerak bagi pembangunan nasional.
Oleh karena itu, katanya, IPNU dan IPPNU harus menyiapkan diri menyambut dunia yang berubah, dunia ketenagakerjaan khususnya yang berubah dengan menyiapkan keterampilan dan kompetensi sesuai dengan kebutuhan agar bonus demografi ini benar-benar menjadi bonus bagi pembangunan nasional.
"Karena mereka di usia produktif harus dibekali untuk masuk ke pasar kerja, dibekali dengan skill (keterampilan) dan kompetensi yang sesuai dengan pasar kerja atau menyiapkan mereka menjadi wirausahawan," katanya.
Menurut dia, IPNU dan IPPNU itu tidak sedikit dalam mengantarkan para kader berkontribusi kepada bangsa dan negara.
"Tentu kontribusi ini diupayakan, direncanakan, disiapkan dengan penuh kesungguhan oleh IPNU dan IPPNU, makanya di forum ini jangan pernah berhenti untuk terus melakukan kaderisasi. Tidak hanya kaderisasi di lingkungan NU saja tetapi kaderisasi untuk kepentingan yang lebih besar, yakni kepentingan bangsa dan negara," katanya.
Ia mengapresiasi tema yang diambil dalam pelaksanaan konferwil kali ini, "Pelajar Berdaya Merebut Indonesia Emas 2045", berarti memang IPNU dan IPPNU secara serius memikirkan bangsa dan negara.
"Sampai memikirkan Indonesia Emas 2045 pun juga menjadi bagian yang dipikirkan oleh IPNU dan IPPNU," katanya.
Ida menuturkan pada 2045 usia emas Indonesia, akan sampai pada satu abad Indonesia berdiri sebagai negara.
"Indonesia emas yang kita bayangkan dan didesain bersama adalah Indonesia yang menjadi negara terbesar di dunia dengan kekuatan ekonomi ikut andil mengantarkan Indonesia dengan kekuatan tiga ekonomi besar dunia," katanya.