Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta kembali mempercepat vaksinasi penguat menyusul kenaikan angka kasus COVID-19 di Solo dalam beberapa waktu terakhir.

"Imbauannya ndang (segera) booster. Sudah tersedia lagi stok vaksinnya, sudah ada kiriman lagi," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Senin.

Termasuk kepada masyarakat luar kota yang akan ke Solo untuk menghadiri beberapa kegiatan, ia meminta agar menjalani vaksinasi penguat terlebih dahulu di daerah asal masing-masing sebelum masuk ke Solo.

Meski demikian, ia memastikan seluruh kegiatan yang sudah diagendakan selama akhir tahun ini tetap berjalan sesuai jadwal.

"Kegiatan akan tetap berjalan normal, tetapi misalnya untuk muktamar, walaupun vaksin sudah tersedia bukan berarti pendatang vaksin di sini. Tetap vaksin di asalnya masing-masing. Kami ada stok vaksin tapi prioritasnya untuk warga Solo dulu," katanya.

Terkait hal itu, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan panitia Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan 'Aisyiyah.

"Nanti kalau masuk ke tempat-tempat penyelenggaraan acara, seperti Edutorium UMS, Stadion Manahan itu Peduli Lindungi wajib, untuk booster ya," katanya.

Disinggung mengenai penerapan pembatasan aktivitas masyarakat, ia tidak akan membatasinya seperti dulu.

"Karena ini kan untuk pemulihan ekonomi. Yang penting semua kegiatan kalau bisa booster dulu atau swab PCR dulu," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan pada Senin minggu lalu sudah mendatangkan Vaksin Pfizer sebanyak 20.000 dosis.

"Ini kami setiap hari vaksin. Targetnya selesai minggu ini terus mau minta lagi," katanya.

Ia juga meminta masyarakat agar antusias mengikuti vaksinasi penguat agar imunitas masyarakat makin kuat.

Terkait penambahan kasus COVID-19 di Solo, berdasarkan data dari Satgas COVID-19 per hari ini ada penambahan sebanyak 21 kasus baru. Dengan demikian, total pasien yang menjalani isolasi mandiri ada 88 orang dan yang menjalani perawatan di rumah sakit ada 69 orang.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024