Semarang (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi kembali menyelenggarakan kegiatan Webinar Makin Cakap Digital 2022 dan kali ini mengangkat tema Pelajar Cerdas Bersosial Media di Era Digital.
Pelaksanaan kegiatan yang diikuti para guru dan pelajar di Jateng dan DIY di Banyumas, Senin (19/9/2022).tersebut menghadirkan tiga narasumber termasuk dari praktisi.
Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan membuka acara tersebut dengan memberikan sambutan terkait pesatnya perkembangan digital di Indonesia yang perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni.
"Perlu diberikan pemahaman kepada masyarakat sebagai pengguna media sosial untuk lebih produktif dalam memanfaatkan internet demi mewujudkan Indonesia makin cakap digital," katanya.
Baca juga: Simak yuk ini tips dan trik membuat konten edukasi di era digital
Apalagi dari data We are Social Hootsuite (2022) per Februari, katanya, di Indonesia terdapat 204,7 juta pengguna internet yang setara dengan 73,7 persen dari populasi penduduk Indonesia.
Angka tersebut meningkat 2,1 juta dari tahun sebelumnya. Meskipun Indonesia termasuk empat besar negara pengguna internet terbesar di dunia, Survei Badan Pusat Statistik tahun 2018 mengungkapkan bahwa keahlian berinternet masyarakat Indonesia memiliki skor paling rendah.
Dewi Rieka seorang penulis, blogger, dan mentor di ruang aksaraku.com menyampaikan bahwa media sosial memiliki banyak kegunaan positif seperti membagikan ilmu dan informasi, menjual produk barang atau jasa, memperluas jaringan.
Akan tetapi, katanya, media sosial sering dimanfaatkan secara sembarangan seperti dijadikan tempat untuk mengolok-olok, menyinyir, menyebarluaskan postingan tidak senonoh kepada orang lain.
Baca juga: Pentingnya membangun personal branding melalui sosial media
Menurutnya ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar menjadi pengguna media sosial yang cerdas yaitu dengan menghargai orang lain, tidak sembarang memposting data pribadi, mengurangi penggunaan media sosial untuk hal yang tidak berguna, tidak mudah percaya pada informasi yang diterima, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti untuk meminimalisir kesalahpahaman.
Nia Nurdiansyah selaku Ketua @pasarsehatsmg, trainer, blogger, dan content creator memaparkan materi dengan topik Cerdas Mengakses dan Memanfaatkan Media Sosial sebagai Sarana Mengukir Prestasi.
Pengguna media sosial, kata Nia, diharapkan dapat memantau aktivitas penggunaan gawai per harinya. Mayoritas pengguna media sosial memanfaatkan berbagai platform untuk terhubung dengan rekan maupun sanak saudara, mengisi waktu luang, mendengarkan curhatan orang lain.
"Pada kenyataannya, media sosial memiliki banyak fungsi lain yang lebih bermanfaat seperti meningkatkan performa pekerjaan, sumber informasi, sarana menunjukkan identitas, sarana belajar dan berbagi," kata Nia.
Baca juga: Menulis kreatif dan efektif di era digital
Nia menyimpulkan bahwa skill atau kemampuan yang diperlukan ketika menggunakan media sosial ada empat yaitu critical thinking (keterampilan berpikir kritis), communication (kemampuan komunikasi yang efektif), creativity (keterampilan berpikir kreatif), dan collaboration (bekerja sama dengan orang lain).
Rizqi Mulyantara selaku Direktur Utama PT Solusi Tiket Digital melengkapi materi kedua narasumber sebelumnya dengan menyampaikan terkait beberapa kemampuan yang diperlukan masyarakat di era digital.
Sejumlah kemampuan tersebut antara lain literasi teknis (memahami berbagai fitur teknologi yang paling sering digunakan dalam pekerjaan), data analyst (melakukan analisis data sebagai bahan pengambilan keputusan bagi perusahaan), digital marketing (membuat digital campaign sesuai target).
Selain itu, content creator (membuat konten untuk memasarkan produk barang atau jasa), graphic designer (membuat ilustrasi atau desain untuk produk cetak maupun elektronik), digital ads specialist (merancang dan mengelola strategi pemasaran digital), digital strategist (mengonsep ide untuk digital campaign).
Dukungan positif masyarakat menjadikan Kemenkominfo terus memberikan edukasi melalui program Indonesia Makin Cakap Digital yang berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi. Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan lainnya dapat diakses melalui info.literasidigital.id atau media sosial Instagram, TikTok, Twitter, Facebook dan channel Youtube Siberkreasi.
Baca juga: Guru dan pelajar didorong berprestasi di ruang digital
Pelaksanaan kegiatan yang diikuti para guru dan pelajar di Jateng dan DIY di Banyumas, Senin (19/9/2022).tersebut menghadirkan tiga narasumber termasuk dari praktisi.
Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan membuka acara tersebut dengan memberikan sambutan terkait pesatnya perkembangan digital di Indonesia yang perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni.
"Perlu diberikan pemahaman kepada masyarakat sebagai pengguna media sosial untuk lebih produktif dalam memanfaatkan internet demi mewujudkan Indonesia makin cakap digital," katanya.
Baca juga: Simak yuk ini tips dan trik membuat konten edukasi di era digital
Apalagi dari data We are Social Hootsuite (2022) per Februari, katanya, di Indonesia terdapat 204,7 juta pengguna internet yang setara dengan 73,7 persen dari populasi penduduk Indonesia.
Angka tersebut meningkat 2,1 juta dari tahun sebelumnya. Meskipun Indonesia termasuk empat besar negara pengguna internet terbesar di dunia, Survei Badan Pusat Statistik tahun 2018 mengungkapkan bahwa keahlian berinternet masyarakat Indonesia memiliki skor paling rendah.
Dewi Rieka seorang penulis, blogger, dan mentor di ruang aksaraku.com menyampaikan bahwa media sosial memiliki banyak kegunaan positif seperti membagikan ilmu dan informasi, menjual produk barang atau jasa, memperluas jaringan.
Akan tetapi, katanya, media sosial sering dimanfaatkan secara sembarangan seperti dijadikan tempat untuk mengolok-olok, menyinyir, menyebarluaskan postingan tidak senonoh kepada orang lain.
Baca juga: Pentingnya membangun personal branding melalui sosial media
Menurutnya ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar menjadi pengguna media sosial yang cerdas yaitu dengan menghargai orang lain, tidak sembarang memposting data pribadi, mengurangi penggunaan media sosial untuk hal yang tidak berguna, tidak mudah percaya pada informasi yang diterima, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti untuk meminimalisir kesalahpahaman.
Nia Nurdiansyah selaku Ketua @pasarsehatsmg, trainer, blogger, dan content creator memaparkan materi dengan topik Cerdas Mengakses dan Memanfaatkan Media Sosial sebagai Sarana Mengukir Prestasi.
Pengguna media sosial, kata Nia, diharapkan dapat memantau aktivitas penggunaan gawai per harinya. Mayoritas pengguna media sosial memanfaatkan berbagai platform untuk terhubung dengan rekan maupun sanak saudara, mengisi waktu luang, mendengarkan curhatan orang lain.
"Pada kenyataannya, media sosial memiliki banyak fungsi lain yang lebih bermanfaat seperti meningkatkan performa pekerjaan, sumber informasi, sarana menunjukkan identitas, sarana belajar dan berbagi," kata Nia.
Baca juga: Menulis kreatif dan efektif di era digital
Nia menyimpulkan bahwa skill atau kemampuan yang diperlukan ketika menggunakan media sosial ada empat yaitu critical thinking (keterampilan berpikir kritis), communication (kemampuan komunikasi yang efektif), creativity (keterampilan berpikir kreatif), dan collaboration (bekerja sama dengan orang lain).
Rizqi Mulyantara selaku Direktur Utama PT Solusi Tiket Digital melengkapi materi kedua narasumber sebelumnya dengan menyampaikan terkait beberapa kemampuan yang diperlukan masyarakat di era digital.
Sejumlah kemampuan tersebut antara lain literasi teknis (memahami berbagai fitur teknologi yang paling sering digunakan dalam pekerjaan), data analyst (melakukan analisis data sebagai bahan pengambilan keputusan bagi perusahaan), digital marketing (membuat digital campaign sesuai target).
Selain itu, content creator (membuat konten untuk memasarkan produk barang atau jasa), graphic designer (membuat ilustrasi atau desain untuk produk cetak maupun elektronik), digital ads specialist (merancang dan mengelola strategi pemasaran digital), digital strategist (mengonsep ide untuk digital campaign).
Dukungan positif masyarakat menjadikan Kemenkominfo terus memberikan edukasi melalui program Indonesia Makin Cakap Digital yang berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi. Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan lainnya dapat diakses melalui info.literasidigital.id atau media sosial Instagram, TikTok, Twitter, Facebook dan channel Youtube Siberkreasi.
Baca juga: Guru dan pelajar didorong berprestasi di ruang digital