Semarang (ANTARA) - Devi Purnamasari selaku Social Media Specialist menilai setiap media sosial memiliki karakter yang berbeda seperti Instagram yang mampu dimaksimalkan secara visualnya, sehingga mampu menghasilkan foto ataupun video estetik. 

Sebagai media sosial dan merupakan ruang publik, Devi menilai, apa pun yang diunggah harus memiliki makna bagi orang lain sekaligus menjadi brand bagi diri sendiri atau pemilik media sosial tersebut.

"Menjadi konten kreator memiliki banyak keuntungan seperti dikenal banyak orang, memiliki jaringan luas dan menjadi manusia yang berpengaruh. Namun, dalam membuat konten, perlu memerhatikan teknis dan kualitas, mengikuti tren, dan konsisten dalam berkarya," kata Devi.

Sementara untuk menjadi konten kreator edukatif, Ulfah Madiana selaku Fungsional Pranata Humas Disdikbud Provinsi Jawa Tengah menyebutkan ada sejumlah jenis konten mulai dari konten informatif, konten hiburan, konten edukatif, konten testimonial. Konten edukatif bersifat informatif dan mengandung nilai positif. 

Baca juga: Pentingnya membangun personal branding melalui sosial media

Untuk caranya dalam membuat konten edukatif di era digital sejumlah langkah yang bisa dilakukan di antaranya dengan menentukan jenis konten atau ciri khas konten sesuai kemampuan, konsisten dalam berkarya, berusaha meningkatkan kualitas konten, memahami berbagai jenis platform media sosial, mengamati hal yang sedang menjadi trend, dan puncaknya bagaimana mengemas konten dengan bahasa yang ringan. 

Hatta Hatnansya Yunus selaku Kepala Balatkop UKM Jateng menilai penggunaan media sosial di Indonesia yang tinggi, bisa dimanfaatkan untuk menjadi konten kreator edukatif. 

Menurutnya konten edukatif merupakan konten atau informasi yang tersedia melalui berbagai media yang berfungsi mencerdaskan audiens, menarik perhatian audiens, memancing audiens untuk berinteraksi dan menjadi strategi marketing brand bagi konten kreator. 

Hatta juga menyampaikan terkait kunci sukses dalam membuat konten edukasi yaitu segmen pasar, kreativitas, konsisten, dan berinteraksi.

Baca juga: Kemenkominfo berbagi cara menghindari teror doxing media massa

Ketiga menjadi narasumber pada kegiatan webinar Makin Cakap Digital 2022 yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi dengan tema Tips dan Trik Membuat Konten Edukasi di Era Digital bagi para guru dan pelajar di Jawa Tengah dan DIY. 

Latarbelakang kegiatan tersebut karena dari data We are Social Hootsuite (2022), per Februari, di Indonesia terdapat 204,7 juta pengguna internet yang setara dengan 73,7 persen dari populasi penduduk Indonesia. Angka tersebut meningkat 2,1 juta dari tahun sebelumnya. Meskipun Indonesia termasuk empat besar negara pengguna internet terbesar di dunia, Survei Badan Pusat Statistik tahun 2018 mengungkapkan bahwa keahlian berinternet masyarakat Indonesia memiliki skor paling rendah. 

Dilatarbelakangi oleh hal tersebut, Kemenkominfo mengadakan kegiatan webinar ini dalam upaya mengedukasi masyarakat terkait pentingnya memanfaatkan internet secara wajar dan menghindari hal-hal yang membahayakan atau merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Baca juga: Pemkab Batang luncurkan gerakan hibah satu orang satu buku perkuat literasi

Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan membuka acara tersebut dengan memberi sambutan terkait pesatnya perkembangan digital di Indonesia yang perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni. Perlu diberikan pemahaman kepada masyarakat sebagai pengguna media sosial untuk lebih produktif dalam memanfaatkan internet demi mewujudkan Indonesia makin cakap digital.

Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan lainnya dapat diakses melalui info.literasidigital.id atau media sosial Instagram, TikTok, Twitter, Facebook dan channel Youtube Siberkreasi.

Baca juga: Yuk asah skillmu, kubur insecuremu

Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024