Semarang (ANTARA) - Agen penggerak jaminan sosial (Perisai) di Kabupaten Cilacap sampai Juni 2022 ikut menyumbangkan 2.336 pekerja informal untuk mendaftarkan diri sebagai peserta Program BPJS Ketenagakerjaan.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Cilacap Dewi Manik Imannury pada evaluasi pencapaian kinerja dan cakupan kepesertaan para agen Perisai di Tahun 2021.
Dewi menjelaskan jika melihat data pencapaian jumlah pekerja yang mendaftar dari agen Perisai tersebut, pihaknya optimistis perolehan tahun ini bisa melampaui pencapaian tahun sebelumnya.
"Kinerja Perisai tahun 2021 akuisisi tenaga kerja sebanyak 5.628. Jika kinerja sampai Juni 2022, akuisisi tenaga kerja sebanyak 2.336, kami optimistis hingga akhir tahun bisa melampaui tahun sebelumnya," kata Dewi.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan perpanjangan penandatanganan kerja sama (PKS) BPJS Ketenagakerjaan dengan para agen Perisai yang berada di wilayah Cilacap.
"Ada empat kantor Perisai wilayah di Kabupaten Cilacap yang melakukan perpanjangan kerja sama. Langkah ini sebagai upaya untuk memperluas kepesertaan, sekaligus menjaga keberlangsungan pembayaran iuran peserta," kata Dewi.
Dewi mengakui BPJS Ketenagakerjaan Cabang Cilacap juga terus menggenjot jumlah agen Perisai, dengan harapan semakin banyak kepesertaan agen, semakin banyak yang diajak jadi peserta, dan semakin banyak masyarakat pekerja yang terlindungi oleh jaminan sosial ketenagakerjaan.
Perisai, kata Dewi, diharapkan dapat membangun loyalitas khususnya pekerja informal atau bukan penerima upah termasuk para pelaku UMKM agar tetap menjadi peserta, sehingga para pekerja tetap dapat terlindungi program BPJAMSOSTEK.
Agen Perisai, tambah Dewi, sebelumnya mendapat pembekalan agar mereka menguasai sejumlah informasi tentang BPJS Ketenagakerjaan, sehingga bisa melakukan edukasi, sosialisasi, serta memberikan pemahaman mengenai pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan dengan mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Para agen Perisai diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan, tidak peduli apapun profesi atau pekerjaan yang sedang dijalani baik itu asisten rumah tangga, petani, nelayan, buruh, dan lainnya," tutup Dewi.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Cilacap Dewi Manik Imannury pada evaluasi pencapaian kinerja dan cakupan kepesertaan para agen Perisai di Tahun 2021.
Dewi menjelaskan jika melihat data pencapaian jumlah pekerja yang mendaftar dari agen Perisai tersebut, pihaknya optimistis perolehan tahun ini bisa melampaui pencapaian tahun sebelumnya.
"Kinerja Perisai tahun 2021 akuisisi tenaga kerja sebanyak 5.628. Jika kinerja sampai Juni 2022, akuisisi tenaga kerja sebanyak 2.336, kami optimistis hingga akhir tahun bisa melampaui tahun sebelumnya," kata Dewi.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan perpanjangan penandatanganan kerja sama (PKS) BPJS Ketenagakerjaan dengan para agen Perisai yang berada di wilayah Cilacap.
"Ada empat kantor Perisai wilayah di Kabupaten Cilacap yang melakukan perpanjangan kerja sama. Langkah ini sebagai upaya untuk memperluas kepesertaan, sekaligus menjaga keberlangsungan pembayaran iuran peserta," kata Dewi.
Dewi mengakui BPJS Ketenagakerjaan Cabang Cilacap juga terus menggenjot jumlah agen Perisai, dengan harapan semakin banyak kepesertaan agen, semakin banyak yang diajak jadi peserta, dan semakin banyak masyarakat pekerja yang terlindungi oleh jaminan sosial ketenagakerjaan.
Perisai, kata Dewi, diharapkan dapat membangun loyalitas khususnya pekerja informal atau bukan penerima upah termasuk para pelaku UMKM agar tetap menjadi peserta, sehingga para pekerja tetap dapat terlindungi program BPJAMSOSTEK.
Agen Perisai, tambah Dewi, sebelumnya mendapat pembekalan agar mereka menguasai sejumlah informasi tentang BPJS Ketenagakerjaan, sehingga bisa melakukan edukasi, sosialisasi, serta memberikan pemahaman mengenai pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan dengan mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Para agen Perisai diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan, tidak peduli apapun profesi atau pekerjaan yang sedang dijalani baik itu asisten rumah tangga, petani, nelayan, buruh, dan lainnya," tutup Dewi.