Semarang (ANTARA) -
"Kemarin vaksin untuk mencegah PMK belum turun dan sapinya terpapar, maka peternak berinovasi dengan mencoba membuat ramuan tradisional. Bahan bakunya ada jahe, daun binahong, pace, dan lainnya, ramuan ini dibuat untuk menanggulangi PMK," kata dia di Semarang, Selasa.
Ia menyebut berbagai upaya dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk mencegah penyebaran PMK yang menyerang beberapa jenis ternak.
Upaya itu, antara lain pemberian vaksinasi dan pemberian jamu atau ramuan tradisional yang berkhasiat meningkatkan imunitas ternak agar terhindar dari paparan PMK.
Wagub Taj Yasin berharap, inovasi ramuan tradisional yang mendapat dukungan dan pendampingan dari Pemkab Blora tersebut, dapat ditularkan kepada peternak-peternak di Blora dan sekitarnya.
Selain prosesnya mudah, kata dia, bahan baku mudah didapat serta relatif aman dikonsumsi oleh ternak, terutama sapi.
Seiring maraknya wabah PMK di berbagai daerah di Indonesia, ia mengimbau kepada peternak yang akan menjual ternak agar mengecek kondisi kesehatan hewannya.
Apabila mengalami gejala yang mengarah pada PMK, lanjut dia, harus segera melapor ke petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat.
"Untuk lebih aman kita jaga bareng-bareng dan kalau ada yang mati jangan dibuang begitu saja karena ada aturannya yaitu dikubur," ujarnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Agus Wariyanto menambahkan Pemprov Jateng sudah mendistribusikan 75 ribu vaksin pencegah PMK ke 35 kabupaten/kota se-Jateng, termasuk Kabupaten Blora sebanyak 11 ribu vaksin.
"Kabupaten Blora mendapatkan vaksin PMK terbanyak dibanding daerah lain se-Jateng karena kesiapan tenaga medis dan populasi sapi di daerah setempat yang tinggi," katanya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengapresiasi inovasi sejumlah peternak di Kabupaten Blora berupa ramuan tradisional yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh ternak sehingga terhindar dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Kemarin vaksin untuk mencegah PMK belum turun dan sapinya terpapar, maka peternak berinovasi dengan mencoba membuat ramuan tradisional. Bahan bakunya ada jahe, daun binahong, pace, dan lainnya, ramuan ini dibuat untuk menanggulangi PMK," kata dia di Semarang, Selasa.
Ia menyebut berbagai upaya dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk mencegah penyebaran PMK yang menyerang beberapa jenis ternak.
Upaya itu, antara lain pemberian vaksinasi dan pemberian jamu atau ramuan tradisional yang berkhasiat meningkatkan imunitas ternak agar terhindar dari paparan PMK.
Wagub Taj Yasin berharap, inovasi ramuan tradisional yang mendapat dukungan dan pendampingan dari Pemkab Blora tersebut, dapat ditularkan kepada peternak-peternak di Blora dan sekitarnya.
Selain prosesnya mudah, kata dia, bahan baku mudah didapat serta relatif aman dikonsumsi oleh ternak, terutama sapi.
Seiring maraknya wabah PMK di berbagai daerah di Indonesia, ia mengimbau kepada peternak yang akan menjual ternak agar mengecek kondisi kesehatan hewannya.
Apabila mengalami gejala yang mengarah pada PMK, lanjut dia, harus segera melapor ke petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat.
"Untuk lebih aman kita jaga bareng-bareng dan kalau ada yang mati jangan dibuang begitu saja karena ada aturannya yaitu dikubur," ujarnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Agus Wariyanto menambahkan Pemprov Jateng sudah mendistribusikan 75 ribu vaksin pencegah PMK ke 35 kabupaten/kota se-Jateng, termasuk Kabupaten Blora sebanyak 11 ribu vaksin.
"Kabupaten Blora mendapatkan vaksin PMK terbanyak dibanding daerah lain se-Jateng karena kesiapan tenaga medis dan populasi sapi di daerah setempat yang tinggi," katanya.