Solo (ANTARA) - Politikus yang juga mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amien Rais meminta masyarakat mencari calon pemimpin yang berkomitmen memelihara ideologi bangsa, Pancasila.
"Harus menjaga Bhinneka Tunggal Ika, menjaga kedaulatan Indonesia," katanya usai mengisi Seminar Pra-Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah bertajuk "Internasionalisasi Gerakan Muhammadiyah" di Edutorium Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo, Senin.
Amien yang juga pendiri Partai Amanat Nasional kemudian keluar dan mendirikan Partai Ummat itu meminta masyarakat tidak memilih pemimpin yang visi dan misinya terlalu condong ke negara lain maupun yang terkesan memusuhi kelompok tertentu.
"Kalau ada calon pemimpin terlalu ke arah Barat, jangan dipilih, atau terlalu ke arah (negara, red.) Tirai Bambu, juga jangan dipilih. Kiblat kita Indonesia," kata Ketua Majelis Syura Partai Ummat ini.
Baca juga: Partai Ummat bakal gandeng loyalis Amien Rais
Menurut doktor politik lulusan Chicago University, AS, tersebut, demokrasi adalah semacam pasar bebas bagi masyarakat di mana setiap orang bisa memilih ide-ide yang ditawarkan oleh setiap capres maupun cawapres.
Sementara itu, untuk menjaga transparansi penghitungan suara pada Pilpres 2024, ia mengusulkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bertindak sebagai penyelenggara pemilu tidak menjadi satu-satunya lembaga yang secara resmi bisa menghitung hasil pemilihan suara.
"Saat ini model pemilihan umum kan KPU, saya usulkan yang menghitung KPU ditambah partai-partai. Partai politik juga banyak yang ahli IT. Itu akan lebih adil dan fair," katanya.
Mengenai persiapan Partai Ummat menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024, ia menyatakan segera membicarakan dengan para pengurus.
"Saya punya partai kan belum diverifikasi, kalau sudah pun saya akan bicara sebagai ketua majelis syura tentang pilpres ini," katanya.
Baca juga: Emak-emak UMKM di Temanggung dukung Sandiaga maju Pilpres 2024
Baca juga: Petani Tebu Bersatu se-Jateng dukung Ganjar maju Pilres 2024
Baca juga: Komunitas Seniman Batang deklarasikan dukungan Cak Imin maju Pilpres 2024
"Harus menjaga Bhinneka Tunggal Ika, menjaga kedaulatan Indonesia," katanya usai mengisi Seminar Pra-Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah bertajuk "Internasionalisasi Gerakan Muhammadiyah" di Edutorium Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo, Senin.
Amien yang juga pendiri Partai Amanat Nasional kemudian keluar dan mendirikan Partai Ummat itu meminta masyarakat tidak memilih pemimpin yang visi dan misinya terlalu condong ke negara lain maupun yang terkesan memusuhi kelompok tertentu.
"Kalau ada calon pemimpin terlalu ke arah Barat, jangan dipilih, atau terlalu ke arah (negara, red.) Tirai Bambu, juga jangan dipilih. Kiblat kita Indonesia," kata Ketua Majelis Syura Partai Ummat ini.
Baca juga: Partai Ummat bakal gandeng loyalis Amien Rais
Menurut doktor politik lulusan Chicago University, AS, tersebut, demokrasi adalah semacam pasar bebas bagi masyarakat di mana setiap orang bisa memilih ide-ide yang ditawarkan oleh setiap capres maupun cawapres.
Sementara itu, untuk menjaga transparansi penghitungan suara pada Pilpres 2024, ia mengusulkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bertindak sebagai penyelenggara pemilu tidak menjadi satu-satunya lembaga yang secara resmi bisa menghitung hasil pemilihan suara.
"Saat ini model pemilihan umum kan KPU, saya usulkan yang menghitung KPU ditambah partai-partai. Partai politik juga banyak yang ahli IT. Itu akan lebih adil dan fair," katanya.
Mengenai persiapan Partai Ummat menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024, ia menyatakan segera membicarakan dengan para pengurus.
"Saya punya partai kan belum diverifikasi, kalau sudah pun saya akan bicara sebagai ketua majelis syura tentang pilpres ini," katanya.
Baca juga: Emak-emak UMKM di Temanggung dukung Sandiaga maju Pilpres 2024
Baca juga: Petani Tebu Bersatu se-Jateng dukung Ganjar maju Pilres 2024
Baca juga: Komunitas Seniman Batang deklarasikan dukungan Cak Imin maju Pilpres 2024