Semarang (ANTARA) - Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Semarang mencatat 185 peti kemas terdampak banjir rob yang melanda kawasan pelabuhan di Kota Semarang beberapa hari terakhir ini.

Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Semarang Anton Martin dalam siaran pers di Semarang, Jumat, mengatakan, 185 peti kemas tersebut berisi komoditas yang akan diekspor maupun yang impor.

Menurut dia, bea cukai berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik untuk menekan biaya yang terjadi akibat kondisi bencana ini.

Baca juga: Air yang menggenangi kawasan pelabuhan Semarang dipompa ke laut

Ia memastikan pelayanan beroperasi selama 24 jam dengan beberapa layanan prioritas yang diberikan, seperti percepatan proses pembatalan, Surat Persetujuan Barang Ekspor (SPBE), serta pemeriksaan sebelum keluar Kawasan Pabean.

"Kami berusaha semaksimal mungkin memberi pelayanan 24 jam sehari, 7 hari seminggu," katanya.

Adapun kegiatan bongkar muat di Terminal Peti Kemas Semarang pada Kamis (26/5) malam tercatat 161 kontainer melewati gerbang ekspor dan 115 kontainer melewati gerbang impor.

Sebelumnya, tanggul laut di kawasan Lamicitra yang jebol mengakibatkan banjir rob di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sejak Senin (23/5).

Tingginya limpasan air laut yang terjadi dalam sepekan terakhir yang melanda pesisir Utara Jawa Tengah itu diduga sebagai penyebab tanggul laut tersebut jebol.

Baca juga: Antrean truk mengular menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Baca juga: AHASS Jateng bantu perbaiki motor korban banjir rob Semarang
Baca juga: Pembangunan tanggul darurat di Pelabuhan Semarang dikebut

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024