Magelang (ANTARA) - Rombongan delegasi G20 mengunjungi Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Karangrejo, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang memanfaatkan tenaga surya sebagai sumber energi listrik.
Sebelum mengunjungi Balkondes Karangrejo untuk menyaksikan peresmian pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), mereka juga mengunjungi Candi Borobudur. Peresmian PLTS dilakukan Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (P2KL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sigit Reliantoro dan Chief Executive Officier (CEO) Pertamina Power & New Renewable Energy (PNRE) Dannif Danusaputro.
"Hal ini salah satu contoh dari program pembinaan community development dari BUMN. Ini sebetulnya adalah konsep yang di persidangan G20 dibicarakan selalu yaitu nature base solution dan ecosystem approach. Artinya sambil memulihkan lingkungan, menyelesaikan masalah sosial juga menciptakan penghidupan," kata Sigit Reliantoro
Puluhan delegasi G20 datang di Balkondes Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Kamis, dengan mengendarai mobil VW yang merupakan salah satu alat transportasi khas di kawasan Borobudur.
Ia menuturkan sumber energi yang ada di Balkondes Karangrejo memanfaatkan energi setempat. Hal ini sebagaimana yang diperintahkan Presiden Jokowi.
Sigit menuturkan konsep paling baik itu sumber energi dari lokal, bahan baku juga dari lokal karena kalau dari luar banyak energi yang digunakan.
"Dengan menggunakan tenaga surya berarti memanfaatkan energi yang ada di sini sebagai sumber energinya," katanya.
Baca juga: Meriahkan Sidang Transisi Energi G20, KESDM dan PLN gelar parade motor listrik
CEO PNRE Dannif Danusaputro mengatakan Pertamina di Balkondes Karangrejo mengadakan program desa energi berdikari bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Ia menyampaikan ingin memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa sumber energi bisa berasal dari tenaga surya.
"Ini mudah dipasang dan terjangkau, yang penting adalah bisa diandalkan. Aset ini bisa bertahan sekitar 20 tahun. Jadi ini memang energi murah, bersih dan bisa diandalkan hanya memang menghasilkan energi kalau ada matahari," katanya.
Ia menyampaikan Presidensi Government Group 20 (G20) Indonesia 2022 memprioritaskan transisi energi berkelanjutan sebagai salah satu isu utama yang harus ditindaklanjuti secara global dan kolektif.
Dalam rangka mendukung upaya tersebut, katanya Pertamina mengambil aksi nyata dengan terus fokus menjalankan delapan inisiatif strategis demi meningkatkan ketersediaan energi baru terbarukan (EBT).
Baca juga: Kota Solo siapkan sejumlah tempat untuk rangkaian Presidensi G20
Sebelum mengunjungi Balkondes Karangrejo untuk menyaksikan peresmian pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), mereka juga mengunjungi Candi Borobudur. Peresmian PLTS dilakukan Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (P2KL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sigit Reliantoro dan Chief Executive Officier (CEO) Pertamina Power & New Renewable Energy (PNRE) Dannif Danusaputro.
"Hal ini salah satu contoh dari program pembinaan community development dari BUMN. Ini sebetulnya adalah konsep yang di persidangan G20 dibicarakan selalu yaitu nature base solution dan ecosystem approach. Artinya sambil memulihkan lingkungan, menyelesaikan masalah sosial juga menciptakan penghidupan," kata Sigit Reliantoro
Puluhan delegasi G20 datang di Balkondes Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Kamis, dengan mengendarai mobil VW yang merupakan salah satu alat transportasi khas di kawasan Borobudur.
Ia menuturkan sumber energi yang ada di Balkondes Karangrejo memanfaatkan energi setempat. Hal ini sebagaimana yang diperintahkan Presiden Jokowi.
Sigit menuturkan konsep paling baik itu sumber energi dari lokal, bahan baku juga dari lokal karena kalau dari luar banyak energi yang digunakan.
"Dengan menggunakan tenaga surya berarti memanfaatkan energi yang ada di sini sebagai sumber energinya," katanya.
Baca juga: Meriahkan Sidang Transisi Energi G20, KESDM dan PLN gelar parade motor listrik
CEO PNRE Dannif Danusaputro mengatakan Pertamina di Balkondes Karangrejo mengadakan program desa energi berdikari bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Ia menyampaikan ingin memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa sumber energi bisa berasal dari tenaga surya.
"Ini mudah dipasang dan terjangkau, yang penting adalah bisa diandalkan. Aset ini bisa bertahan sekitar 20 tahun. Jadi ini memang energi murah, bersih dan bisa diandalkan hanya memang menghasilkan energi kalau ada matahari," katanya.
Ia menyampaikan Presidensi Government Group 20 (G20) Indonesia 2022 memprioritaskan transisi energi berkelanjutan sebagai salah satu isu utama yang harus ditindaklanjuti secara global dan kolektif.
Dalam rangka mendukung upaya tersebut, katanya Pertamina mengambil aksi nyata dengan terus fokus menjalankan delapan inisiatif strategis demi meningkatkan ketersediaan energi baru terbarukan (EBT).
Baca juga: Kota Solo siapkan sejumlah tempat untuk rangkaian Presidensi G20