Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah menyalurkan bantuan yang dihimpun Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) setempat kepada anak-anak di daerah itu yang yatim, piatu, dan yatim piatu karena orang tuanya meninggal dunia akibat terinfeksi COVID-19.
Wakil Wali Kota Magelang K.H. M. Mansyur dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang diterima di Magelang, Jumat, mengatakan bantuan tersebut bagian dari pendampingan dan pemberdayaan terhadap mereka agar tetap semangat menyongsong masa depannya.
"Yang terpenting anak-anak tetap semangat, jangan putus asa. Insya Allah Pemkot Magelang akan hadir untuk anak-anak semuanya," katanya ketika menyerahkan bantuan di Pendopo Pengabdian, kompleks rumah jabatan Wali Kota Magelang, Kamis (23/9).
Baca juga: Muhammadiyah ajak beri bantuan warga terdampak pandemi
Baca juga: JD.ID bagikan 10 ribu paket bansos untuk warga terdampak COVID di Semarang
Pemkot Magelang akan terus memberikan pendampingan dan pemberdayaan bagi anak-anak yang terdampak pandemi COVID-19. Selain berupa peralatan sekolah dan sembako, bantuan juga berupa beasiswa hingga mereka menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Menurut dia, pendampingan itu sebagai wujud kehadiran pemerintah untuk memotivasi anak-anak korban pandemi COVID-19 agar tetap semangat menyongsong masa depan masing-masing.
Dia menyatakan tidak ingin anak-anak yang semestinya mempunyai cita-cita tinggi bagi masa depannya harus putus sekolah karena tidak mempunyai biaya.
"Pokoknya sekolahnya harus semangat. Pemkot Magelang hadir menyertai putra putri kita. Nanti akan dialokasikan lewat APBD, beasiswa bahkan sampai mereka sarjana. Anak-anak punya hak untuk maju ke depan, punya masa depan yang cerah, dan asah asih asuh," katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP4KB) Kota Magelang Khudoifah mengatakan hingga 13 Agustus 2021, tercatat 64 anak di daerah itu menjadi yatim, piatu, dan yatim piatu, karena orang tua mereka meninggal dunia terinfeksi COVID-19.
Nama-nama mereka sudah didata oleh pemkot, termasuk nomor telepon pengasuh dan alamat secara lengkap. Mereka tersebar di Kecamatan Magelang Utara 22 anak, Magelang Tengah 26 anak, dan Magelang Selatan 16 anak. Kota Magelang meliputi tiga kecamatan.
Pemkot Magelang akan memberikan bantuan kepada mereka Rp150.000 per anak per bulan, mulai Oktober hingga Desember mendatang. Alokasi dana bersumber dari APBD Perubahan 2021 Kota Magelang
"Kami juga sudah mengusulkan tambahan anggaran untuk kebutuhan permakanan, kebutuhan tambahan pengasuhan pada balita, pendidikan, dan kebutuhan lain bagi anak-anak yang terdampak COVID-19," katanya.
Selain itu, pihaknya bekerja sama dengan lembaga masyarakat, forum anak, dan pemangku kepentingan lainnya, menginisiasi upaya pemulihan psikososial terpadu bagi mereka.
"Pendampingan sudah kami rencanakan. Namun, kita harus melihat situasi dan kondisi, karena saat ini belum boleh. Nanti kalau sudah diperbolehkan kita akan jalin kerja sama dengan forum lainnya, untuk 'trauma healing' (pemulihan dari trauma, red.)," ucapnya.
Baca juga: Kader PKK Jateng diajak berderma pada keluarga terdampak COVID
Wakil Wali Kota Magelang K.H. M. Mansyur dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang diterima di Magelang, Jumat, mengatakan bantuan tersebut bagian dari pendampingan dan pemberdayaan terhadap mereka agar tetap semangat menyongsong masa depannya.
"Yang terpenting anak-anak tetap semangat, jangan putus asa. Insya Allah Pemkot Magelang akan hadir untuk anak-anak semuanya," katanya ketika menyerahkan bantuan di Pendopo Pengabdian, kompleks rumah jabatan Wali Kota Magelang, Kamis (23/9).
Baca juga: Muhammadiyah ajak beri bantuan warga terdampak pandemi
Baca juga: JD.ID bagikan 10 ribu paket bansos untuk warga terdampak COVID di Semarang
Pemkot Magelang akan terus memberikan pendampingan dan pemberdayaan bagi anak-anak yang terdampak pandemi COVID-19. Selain berupa peralatan sekolah dan sembako, bantuan juga berupa beasiswa hingga mereka menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Menurut dia, pendampingan itu sebagai wujud kehadiran pemerintah untuk memotivasi anak-anak korban pandemi COVID-19 agar tetap semangat menyongsong masa depan masing-masing.
Dia menyatakan tidak ingin anak-anak yang semestinya mempunyai cita-cita tinggi bagi masa depannya harus putus sekolah karena tidak mempunyai biaya.
"Pokoknya sekolahnya harus semangat. Pemkot Magelang hadir menyertai putra putri kita. Nanti akan dialokasikan lewat APBD, beasiswa bahkan sampai mereka sarjana. Anak-anak punya hak untuk maju ke depan, punya masa depan yang cerah, dan asah asih asuh," katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP4KB) Kota Magelang Khudoifah mengatakan hingga 13 Agustus 2021, tercatat 64 anak di daerah itu menjadi yatim, piatu, dan yatim piatu, karena orang tua mereka meninggal dunia terinfeksi COVID-19.
Nama-nama mereka sudah didata oleh pemkot, termasuk nomor telepon pengasuh dan alamat secara lengkap. Mereka tersebar di Kecamatan Magelang Utara 22 anak, Magelang Tengah 26 anak, dan Magelang Selatan 16 anak. Kota Magelang meliputi tiga kecamatan.
Pemkot Magelang akan memberikan bantuan kepada mereka Rp150.000 per anak per bulan, mulai Oktober hingga Desember mendatang. Alokasi dana bersumber dari APBD Perubahan 2021 Kota Magelang
"Kami juga sudah mengusulkan tambahan anggaran untuk kebutuhan permakanan, kebutuhan tambahan pengasuhan pada balita, pendidikan, dan kebutuhan lain bagi anak-anak yang terdampak COVID-19," katanya.
Selain itu, pihaknya bekerja sama dengan lembaga masyarakat, forum anak, dan pemangku kepentingan lainnya, menginisiasi upaya pemulihan psikososial terpadu bagi mereka.
"Pendampingan sudah kami rencanakan. Namun, kita harus melihat situasi dan kondisi, karena saat ini belum boleh. Nanti kalau sudah diperbolehkan kita akan jalin kerja sama dengan forum lainnya, untuk 'trauma healing' (pemulihan dari trauma, red.)," ucapnya.
Baca juga: Kader PKK Jateng diajak berderma pada keluarga terdampak COVID