Solo (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surakarta berupaya meningkatkan pengawasan di pusat-pusat perbelanjaan terutama pada akhir pekan ini menyusul pelonggaran yang mulai diberikan oleh pemerintah daerah.
Kepala Satpol PP Kota Surakarta Arif Darmawan di Solo, Jumat mengatakan pengawasan di pusat perbelanjaan termasuk mal sebetulnya sudah dilakukan oleh Satpol PP Surakarta sejak pelaksanaan uji coba operasional secara normal pada tiga hari yang lalu.
Meski demikian, agar pengunjung tetap nyaman maka pengawasan dari Satpol PP dilakukan oleh petugas tanpa seragam agar tidak terlalu mencolok.
Menurut dia, sejauh ini untuk penerapan protokol kesehatan sendiri sudah berjalan dengan baik. Bahkan, pengunjung mal disiplin dalam menjaga jarak dan menggunakan masker.
"Monitoring operasional mal, pusat perbelanjaan, dan pusat perdagangan sejauh ini kami lakukan secara tertutup dengan menerjunkan sejumlah personil tidak berseragam secara berkala ke lokasi-lokasi tersebut. Secara umum masih baik," katanya.
Meski demikian, pihaknya akan tetap meningkatkan pengawasan terhadap keramaian yang berpotensi muncul pada akhir pekan ini.
Selain itu, dikatakannya, petugas Satpol PP Kota Surakarta juga akan memperhitungkan keramaian yang berpotensi muncul saat akhir pekan ini.
"Lokasi-lokasi seperti ini kan cenderung lebih ramai di Sabtu dan Minggu, jadi akan kami awasi. Pelaksanaan nanti dilakukan dengan melibatkan pihak-pihak di tingkat kecamatan. Untuk daerah rawan pola pemantauan sehari lima, kalau yang lainnya sehari dua kali," katanya.
Sejauh ini beberapa pusat perbelanjaan masih cukup kondusif, artinya untuk kapasitas masih sesuai dengan aturan, yakni maksimum 50 persen.
"Hanya saja yang sedikit ramai itu pusat perdagangan seperti PGS dan BTC," katanya.
Baca juga: Banyumas segera uji coba pembukaan pusat perbelanjaan dan mal
Baca juga: Kelonggaran pusat perbelanjaan diharapkan dapat meningkatkan ekonomi nasional
Kepala Satpol PP Kota Surakarta Arif Darmawan di Solo, Jumat mengatakan pengawasan di pusat perbelanjaan termasuk mal sebetulnya sudah dilakukan oleh Satpol PP Surakarta sejak pelaksanaan uji coba operasional secara normal pada tiga hari yang lalu.
Meski demikian, agar pengunjung tetap nyaman maka pengawasan dari Satpol PP dilakukan oleh petugas tanpa seragam agar tidak terlalu mencolok.
Menurut dia, sejauh ini untuk penerapan protokol kesehatan sendiri sudah berjalan dengan baik. Bahkan, pengunjung mal disiplin dalam menjaga jarak dan menggunakan masker.
"Monitoring operasional mal, pusat perbelanjaan, dan pusat perdagangan sejauh ini kami lakukan secara tertutup dengan menerjunkan sejumlah personil tidak berseragam secara berkala ke lokasi-lokasi tersebut. Secara umum masih baik," katanya.
Meski demikian, pihaknya akan tetap meningkatkan pengawasan terhadap keramaian yang berpotensi muncul pada akhir pekan ini.
Selain itu, dikatakannya, petugas Satpol PP Kota Surakarta juga akan memperhitungkan keramaian yang berpotensi muncul saat akhir pekan ini.
"Lokasi-lokasi seperti ini kan cenderung lebih ramai di Sabtu dan Minggu, jadi akan kami awasi. Pelaksanaan nanti dilakukan dengan melibatkan pihak-pihak di tingkat kecamatan. Untuk daerah rawan pola pemantauan sehari lima, kalau yang lainnya sehari dua kali," katanya.
Sejauh ini beberapa pusat perbelanjaan masih cukup kondusif, artinya untuk kapasitas masih sesuai dengan aturan, yakni maksimum 50 persen.
"Hanya saja yang sedikit ramai itu pusat perdagangan seperti PGS dan BTC," katanya.
Baca juga: Banyumas segera uji coba pembukaan pusat perbelanjaan dan mal
Baca juga: Kelonggaran pusat perbelanjaan diharapkan dapat meningkatkan ekonomi nasional