Solo (ANTARA) - Pusat perbelanjaan, Solo Grand Mal (SGM), mulai menyosialisasikan penggunaan "QR Code" Peduli Lindungi kepada pengunjung menyusul pelonggaran yang sudah mulai diberikan oleh pemerintah di sejumlah sektor ekonomi.
"Kami dari SGM mengadakan sosialisasi terkait 'QR Code' sebagai salah satu syarat masuk mal," kata Perwakilan Public Relations SGM Ni Wayan Ratrina di sela sosialisasi di Solo, Senin.
Menurut dia, aplikasi "QR Code" Peduli Lindungi tersebut sudah disiapkan bagi para pengunjung sejak satu minggu lalu, sejak rencana pembukaan mal mulai muncul.
"Aplikasi ini digunakan untuk pengunjung yang masuk mal, yang sebelumnya sudah vaksin. Untuk penggunaannya tetap tunggu mal buka dulu, namun kami sosialisasi dulu agar masyarakat tidak kaget ketika mal sudah beroperasi seperti biasa," katanya.
Ia mengatakan untuk alat "QR Code" sendiri akan ditempatkan di enam pintu masuk SGM.
Baca juga: Uji coba pembukaan mal di Banyumas dilakukan 22 Agustus
Namun, pihaknya belum memperoleh informasi lebih lanjut terkait pembukaan mal. Meski demikian, pihaknya berharap ada pelonggaran mengingat selama ini mal sudah berupaya menerapkan prokes secara ketat mulai dari aturan wajib cuci tangan, cek suhu, hingga wajib pakai masker.
"Untuk operasional kami pakai SE yang berlaku, tetapi saat ini kami sosialisasikan dulu agar masyarakat nggak bingung, nggak kaget. Kalau harapannya segera mungkin ada pelonggaran lagi," katanya.
Ia mengakui sebetulnya sudah mengajukan surat izin operasional termasuk untuk toko nonesensial melalui Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) kepada Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta.
"Tetapi belum diperbolehkan katanya karena kasus masih tinggi," katanya.
Baca juga: Solo coba Peduli Lindungi sebagai syarat masuk mal
Baca juga: Pakar: Perlu aplikasi khusus terkait keamanan data kala masuk mal
"Kami dari SGM mengadakan sosialisasi terkait 'QR Code' sebagai salah satu syarat masuk mal," kata Perwakilan Public Relations SGM Ni Wayan Ratrina di sela sosialisasi di Solo, Senin.
Menurut dia, aplikasi "QR Code" Peduli Lindungi tersebut sudah disiapkan bagi para pengunjung sejak satu minggu lalu, sejak rencana pembukaan mal mulai muncul.
"Aplikasi ini digunakan untuk pengunjung yang masuk mal, yang sebelumnya sudah vaksin. Untuk penggunaannya tetap tunggu mal buka dulu, namun kami sosialisasi dulu agar masyarakat tidak kaget ketika mal sudah beroperasi seperti biasa," katanya.
Ia mengatakan untuk alat "QR Code" sendiri akan ditempatkan di enam pintu masuk SGM.
Baca juga: Uji coba pembukaan mal di Banyumas dilakukan 22 Agustus
Namun, pihaknya belum memperoleh informasi lebih lanjut terkait pembukaan mal. Meski demikian, pihaknya berharap ada pelonggaran mengingat selama ini mal sudah berupaya menerapkan prokes secara ketat mulai dari aturan wajib cuci tangan, cek suhu, hingga wajib pakai masker.
"Untuk operasional kami pakai SE yang berlaku, tetapi saat ini kami sosialisasikan dulu agar masyarakat nggak bingung, nggak kaget. Kalau harapannya segera mungkin ada pelonggaran lagi," katanya.
Ia mengakui sebetulnya sudah mengajukan surat izin operasional termasuk untuk toko nonesensial melalui Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) kepada Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta.
"Tetapi belum diperbolehkan katanya karena kasus masih tinggi," katanya.
Baca juga: Solo coba Peduli Lindungi sebagai syarat masuk mal
Baca juga: Pakar: Perlu aplikasi khusus terkait keamanan data kala masuk mal