Solo (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan daerah lain berupaya membantu Kabupaten Kudus dalam rangka menangani kasus COVID-19 yang saat ini grafiknya terus mengalami kenaikan.
"Kasus COVID-19 naik, Kudus tertinggi sehingga kami memberikan dukungan, termasuk belum lama ini Pemerintah Kota Semarang," katanya usai mengisi acara seminar dalam rangka Peringatan Hari Lahir Pancasila di Solo, Selasa.
Ia mengatakan beberapa bantuan yang diberikan di antaranya obat-obatan dan tenaga kesehatan. Selain itu, pihaknya juga berupaya memastikan ketersediaan tempat tidur dan ruang isolasi untuk para pasien COVID-19 tersebut.
Baca juga: Sekolah di Kudus dilarang terapkan belajar tatap muka
Pihaknya juga memastikan kesiapan berbagai rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menangani lonjakan kasus COVID-19 tersebut, termasuk RSUD dr Moewardi Surakarta.
"Di Solo (RSUD dr Moewardi) ini dari Jawa Timur saja boleh kok," katanya.
Ia mengatakan sebetulnya secara keseluruhan kesiapan dari rumah sakit dalam kondisi aman, meski demikian kesiapan serupa tidak aman untuk di beberapa daerah, salah satunya di Kabupaten Kudus.
"Bahkan ada yang sudah 100 persen (tingkat keterisian pasien), ini kan gawat. Maka kami beri dukungan," katanya.
Sementara itu, disinggung mengenai lonjakan jumlah kasus COVID-19 yang terjadi di daerah tersebut, dikatakannya, sudah terprediksi sejak awal.
"Setiap libur panjang ada kenaikan, setiap Lebaran, libur panjang, apapun kerumunan yang berpotensi muncul (penularan kasus COVID-19) maka 14 hari kemudian berpotensi naik, itu sudah prediksi," katanya.
Ia mengatakan yang banyak terjadi adalah transmisi lokal menyusul ketidakdisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, salah satunya menjaga jarak.
Baca juga: Gubernur Jateng: Kudus dapat tambahan nakes untuk penanganan COVID-19
Baca juga: Ganjar minta SOP tempat isolasi mandiri di Kudus diperbaiki
Baca juga: 143 nakes di Kudus positif COVID-19 di tengah lonjakan kasus
"Kasus COVID-19 naik, Kudus tertinggi sehingga kami memberikan dukungan, termasuk belum lama ini Pemerintah Kota Semarang," katanya usai mengisi acara seminar dalam rangka Peringatan Hari Lahir Pancasila di Solo, Selasa.
Ia mengatakan beberapa bantuan yang diberikan di antaranya obat-obatan dan tenaga kesehatan. Selain itu, pihaknya juga berupaya memastikan ketersediaan tempat tidur dan ruang isolasi untuk para pasien COVID-19 tersebut.
Baca juga: Sekolah di Kudus dilarang terapkan belajar tatap muka
Pihaknya juga memastikan kesiapan berbagai rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menangani lonjakan kasus COVID-19 tersebut, termasuk RSUD dr Moewardi Surakarta.
"Di Solo (RSUD dr Moewardi) ini dari Jawa Timur saja boleh kok," katanya.
Ia mengatakan sebetulnya secara keseluruhan kesiapan dari rumah sakit dalam kondisi aman, meski demikian kesiapan serupa tidak aman untuk di beberapa daerah, salah satunya di Kabupaten Kudus.
"Bahkan ada yang sudah 100 persen (tingkat keterisian pasien), ini kan gawat. Maka kami beri dukungan," katanya.
Sementara itu, disinggung mengenai lonjakan jumlah kasus COVID-19 yang terjadi di daerah tersebut, dikatakannya, sudah terprediksi sejak awal.
"Setiap libur panjang ada kenaikan, setiap Lebaran, libur panjang, apapun kerumunan yang berpotensi muncul (penularan kasus COVID-19) maka 14 hari kemudian berpotensi naik, itu sudah prediksi," katanya.
Ia mengatakan yang banyak terjadi adalah transmisi lokal menyusul ketidakdisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, salah satunya menjaga jarak.
Baca juga: Gubernur Jateng: Kudus dapat tambahan nakes untuk penanganan COVID-19
Baca juga: Ganjar minta SOP tempat isolasi mandiri di Kudus diperbaiki
Baca juga: 143 nakes di Kudus positif COVID-19 di tengah lonjakan kasus