Kudus (ANTARA) - Sebanyak 16 bus wisata yang berencana masuk Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diminta putar balik oleh tim gabungan dari Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres setempat untuk memutus mata rantai penularan menyusul tingginya kasus COVID-19 di daerah ini.
Menurut Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Kudus Putut Sri Kuncoro di Kudus, Selasa, belasan bus wisata yang kebetulan masuk Kudus dan hendak menuju objek wisata, terutama Makam Sunan Kudus maupun Sunan Muria pada Senin (24/5) malam diminta putar balik.
Jumlah bus yang diminta putar balik diperkirakan memang ada 16-an bus pariwisata jenis AKAP dengan kapasitas tempat duduk berkisar 50-an.
Sebelum diminta putar balik, katanya, pengemudi bus maupun ketua rombongan wisata diberikan pembinaan untuk memberikan penjelasan soal kondisi terkini di Kabupaten Kudus bahwa kasus penyebaran COVID-19 semakin meningkat dan banyak yang terpapar.
Baca juga: SD Tumpangkrasak Kudus disemprot disinfektan setelah empat guru terpapar COVID-19
Adanya penjelasan tersebut dengan melibatkan pihak Satlantas Polres Kudus, semua peziarah maupun pengemudi bus memahaminya sehingga bersedia pulang, meskipun ada sebagian yang melanjutkan rencana ziarahnya menuju Jawa Timur.
Bus wisata yang diminta putar balik, sebagian besar berasal dari Jawa Barat, seperti Cirebon, Bandung, dan daerah sekitarnya yang memang berencana melakukan wisata ziarah ke Makam Sunan Kudus dan Sunan Muria.
"Beberapa bus sudah terlebih dahulu ke Makam Sunan Kudus, sedangkan ketika sudah diberi pengertian akhirnya membatalkan niatnya ke Makam Sunan Muria," ujarnya.
Dalam rangka menghalau bus wisata masuk Kota Kudus, disiagakan 70-an personel dari Dishub Kudus di enam titik yang terbagi menjadi tiga sif. Di antaranya, di Kerawang, Ngembalrejo, Jalan Lingkar Kencing, Tugu Dawe, Poroliman Tanjung, dan Jetak.
Baca juga: Pemkab Cilacap pusatkan isolasi 33 tenaga kesehatan positif COVID-19
Menurut Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Kudus Putut Sri Kuncoro di Kudus, Selasa, belasan bus wisata yang kebetulan masuk Kudus dan hendak menuju objek wisata, terutama Makam Sunan Kudus maupun Sunan Muria pada Senin (24/5) malam diminta putar balik.
Jumlah bus yang diminta putar balik diperkirakan memang ada 16-an bus pariwisata jenis AKAP dengan kapasitas tempat duduk berkisar 50-an.
Sebelum diminta putar balik, katanya, pengemudi bus maupun ketua rombongan wisata diberikan pembinaan untuk memberikan penjelasan soal kondisi terkini di Kabupaten Kudus bahwa kasus penyebaran COVID-19 semakin meningkat dan banyak yang terpapar.
Baca juga: SD Tumpangkrasak Kudus disemprot disinfektan setelah empat guru terpapar COVID-19
Adanya penjelasan tersebut dengan melibatkan pihak Satlantas Polres Kudus, semua peziarah maupun pengemudi bus memahaminya sehingga bersedia pulang, meskipun ada sebagian yang melanjutkan rencana ziarahnya menuju Jawa Timur.
Bus wisata yang diminta putar balik, sebagian besar berasal dari Jawa Barat, seperti Cirebon, Bandung, dan daerah sekitarnya yang memang berencana melakukan wisata ziarah ke Makam Sunan Kudus dan Sunan Muria.
"Beberapa bus sudah terlebih dahulu ke Makam Sunan Kudus, sedangkan ketika sudah diberi pengertian akhirnya membatalkan niatnya ke Makam Sunan Muria," ujarnya.
Dalam rangka menghalau bus wisata masuk Kota Kudus, disiagakan 70-an personel dari Dishub Kudus di enam titik yang terbagi menjadi tiga sif. Di antaranya, di Kerawang, Ngembalrejo, Jalan Lingkar Kencing, Tugu Dawe, Poroliman Tanjung, dan Jetak.
Baca juga: Pemkab Cilacap pusatkan isolasi 33 tenaga kesehatan positif COVID-19