Magelang (ANTARA) - Sembilan desa wisata di Kabupaten Magelang diharapkan menjadi penguatan pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur, kata Bupati Magelang Zaenal Arifin di sela penyerahan surat keputusan (SK) penetapan desa wisata, Kamis.
Bupati Magelang menjelaskan bahwa penyerahan SK ini sesuai dengan rencana induk pembangunan kepariwisataan Kabupaten Magelang 2014—2034.
Hal ini selaras dengan misi pembangunan kepariwisataan daerah, yakni menjadikan Kabupaten Magelang sebagai kabupaten tujuan wisata kualitas unggulan.
Sembilan desa wisata yang menerima SK penetapan dari Bupati Magelang tersebut, yakni Desa Temanggung, Desa Kebonlegi, Desa Pogalan, Desa Temanggal, Desa Tegalarum, Desa Ngargogondo, Desa Kebonsari, Desa Kembanglimus, dan Desa Mangli.
Baca juga: Sambangi UMKM di kawasan Borobudur, Ganjar borong beberapa produk unggulan
Ia menyampaikan pengembangan desa wisata di wilayah Kabupaten Magelang saat ini diarahkan untuk mendukung pengembangan KSPN Borobudur.
Menurut dia dalam situasi perekonomian di masa pandemi sekarang ini perlu suatu tindakan nyata guna mendukung upaya pemberdayaan dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera, maju, dan mandiri.
Desa wisata diciptakan di samping untuk pemberdayaan, juga untuk mengakomodir geliat wisatawan yang mengalami kejenuhan terhadap bentuk wisata modern dan hingar bingarnya keramaian kota.
"Saya yakin dengan mengunjungi desa wisata, para wisatawan dapat merasakan kehidupan di alam pedesaan, berinteraksi dengan masyarakat dan menikmati aktivitas sosial budaya," katanya.
Ia menuturkan pengembangan desa wisata perlu didukung dengan manajemen atau pengelolaan kelembagaan yang solid, fleksibel, sederhana serta dinamis, termasuk di dalamnya pengusahaan kegiatan ekonomi yang bisa dikembangkan dari UKM di desa wisata. Dengan demikian akan tumbuh rasa memiliki terhadap perkembangan pariwisata di desanya.
"Pesan saya, berilah pelayanan terbaik kepada para wisatawan yang berkunjung dengan melaksanakan secara sungguh-sungguh Sapta Pesona Pariwisata Indonesia," katanya.
Baca juga: Pelaku usaha di kawasan wisata Borobudur mulai buka kembali
Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang Ahmad Husein menjelaskan pihaknya mulai Januari hingga Maret 2021 memberikan sembilan SK desa wisata untuk mendorong pengembangan potensi pariwisata di tiap-tiap desa tersebut.
"Jumlah desa wisata di Kabupaten Magelang secara keseluruhan ada 57, yang sudah memiliki SK bupati sebanyak 34 desa wisata, terdiri atas 6 desa wisata dengan SK pencanangan dan 28 desa wisata dengan SK penetapan, kemudian sisanya belum memiliki SK atau masih perintisan," katanya.
Ia berharap pengembangan pariwisata tidak hanya terpusat di kawasan Borobudur melainkan ke seluruh kawasan strategis pariwisata Kabupaten Magelang.
Bupati Magelang menjelaskan bahwa penyerahan SK ini sesuai dengan rencana induk pembangunan kepariwisataan Kabupaten Magelang 2014—2034.
Hal ini selaras dengan misi pembangunan kepariwisataan daerah, yakni menjadikan Kabupaten Magelang sebagai kabupaten tujuan wisata kualitas unggulan.
Sembilan desa wisata yang menerima SK penetapan dari Bupati Magelang tersebut, yakni Desa Temanggung, Desa Kebonlegi, Desa Pogalan, Desa Temanggal, Desa Tegalarum, Desa Ngargogondo, Desa Kebonsari, Desa Kembanglimus, dan Desa Mangli.
Baca juga: Sambangi UMKM di kawasan Borobudur, Ganjar borong beberapa produk unggulan
Ia menyampaikan pengembangan desa wisata di wilayah Kabupaten Magelang saat ini diarahkan untuk mendukung pengembangan KSPN Borobudur.
Menurut dia dalam situasi perekonomian di masa pandemi sekarang ini perlu suatu tindakan nyata guna mendukung upaya pemberdayaan dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera, maju, dan mandiri.
Desa wisata diciptakan di samping untuk pemberdayaan, juga untuk mengakomodir geliat wisatawan yang mengalami kejenuhan terhadap bentuk wisata modern dan hingar bingarnya keramaian kota.
"Saya yakin dengan mengunjungi desa wisata, para wisatawan dapat merasakan kehidupan di alam pedesaan, berinteraksi dengan masyarakat dan menikmati aktivitas sosial budaya," katanya.
Ia menuturkan pengembangan desa wisata perlu didukung dengan manajemen atau pengelolaan kelembagaan yang solid, fleksibel, sederhana serta dinamis, termasuk di dalamnya pengusahaan kegiatan ekonomi yang bisa dikembangkan dari UKM di desa wisata. Dengan demikian akan tumbuh rasa memiliki terhadap perkembangan pariwisata di desanya.
"Pesan saya, berilah pelayanan terbaik kepada para wisatawan yang berkunjung dengan melaksanakan secara sungguh-sungguh Sapta Pesona Pariwisata Indonesia," katanya.
Baca juga: Pelaku usaha di kawasan wisata Borobudur mulai buka kembali
Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang Ahmad Husein menjelaskan pihaknya mulai Januari hingga Maret 2021 memberikan sembilan SK desa wisata untuk mendorong pengembangan potensi pariwisata di tiap-tiap desa tersebut.
"Jumlah desa wisata di Kabupaten Magelang secara keseluruhan ada 57, yang sudah memiliki SK bupati sebanyak 34 desa wisata, terdiri atas 6 desa wisata dengan SK pencanangan dan 28 desa wisata dengan SK penetapan, kemudian sisanya belum memiliki SK atau masih perintisan," katanya.
Ia berharap pengembangan pariwisata tidak hanya terpusat di kawasan Borobudur melainkan ke seluruh kawasan strategis pariwisata Kabupaten Magelang.