Magelang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali menyambangi sejumlah usaha mikro kecil menengah (UMKM) di kawasan Borobudur Kabupaten Magelang, Sabtu.
Beberapa industri rumahan yang disambangi Ganjar saat gowes tersebut, antara lain Jerawood Craft, UKM Makanan Berkah Abadi, UKM Getuk Marem, dan Oemah Mbudur.
Selain memborong beberapa produk unggulannya yang ada di tempat-tempat kreatif itu, orang nomor satu di Jateng ini juga menyempatkan ngevlog untuk mempromosikan di media sosialnya.
Salah satu tempat yang membuat Ganjar terkesan adalah di Jerawood Craft. Di tempat pembuatan kerajinan dari limbah kayu itu, dia menemukan jam dinding dari tim sepak bola kesayangannya, Manchester United. Langsung saja, ketika melihat jam dinding Setan Merah, Ganjar langsung mengambilnya.
"Wah ini ada jam MU, bagus ini. Saya beli," katanya.
Baca juga: Pemkot Surakarta: Pandemi dorong kreativitas UMKM
Selain jam dinding MU, Ganjar juga membeli beberapa produk lainnya. Seperti speaker aktif dari kayu dan beberapa produk lainnya.
Ia juga memesan cenderamata dari kayu bertuliskan bahasa Jawa, yang akan digunakan sebagai kenang-kenangan kepada para tamu.
Ganjar senang melihat kreatifitas anak-anak muda di Jerawood Craft. Sebab selain mengoptimalkan limbah kayu, hasil kerajinannya juga memiliki nilai jual tinggi karena dibuat dengan cara mekanisasi.
"Ini bagus, pengerjaannya sudah pakai robot. Keren ini. Ini bisa terus dikembangkan, tinggal dikreasi lagi dan ditingkatkan kualitasnya," katanya.
Ganjar juga meminta pengelola Jerawood Craft memasarkan produknya di media sosial.
Hal yang sama ia sampaikan pada pengelola UMKM lain yang dikunjunginya.
"Jual produknya ke medsos, promosikan ke ruang-ruang publik dunia maya itu agar pemasaran semakin terbuka," katanya.
Hal itu ternyata sudah dilakukan oleh pemilik UMKM makanan Berkah Abadi. Pemilik usaha itu mengatakan sudah mengoptimalkan medsos untuk penjualan dan terbukti ampuh dalam meningkatkan omset.
"Sebelum pakai online, penjualan sepi. Apalagi saat awal pandemi, terjadi penurunan omset cukup signifikan. Tapi setelah pakai medsos, sekarang omsetnya naik tinggi. Per bulan bisa mendapatkan omset Rp60 juta," kata Mega pemilik UMKM Berkah Abadi.
Pemilik Jerawood Craft, Erga Anggoro mengatakan, industri kerajinan limbah kayu di tempatnya merupakan wadah kreasi perajin kayu di Magelang. Pihaknya sengaja menggunakan teknologi dalam menggarap, agar lebih cepat dan hasilnya presisi.
"Kami gunakan CNC Router, printer 3 dimensi, CNC Grafir dan sejumlah teknologi lainnya. Untuk pemasaran, kami juga sedang mengoptimalkan media sosial agar jangkauannya lebih luas," katanya.
Erga mengatakan sedang menjajaki dunia ekspor terkait produk limbah kayunya itu.
Menurut dia saat ini pihak Dinas Koperasi dan UMKM Jateng sedang memberikan pendampingan untuk persiapan itu.
"Kami sedang didampingi dinas untuk bisa ekspor. Mudah-mudahan, produk kami bisa laku keras di pasar internasional," katanya.(Kom)
Baca juga: Kota Pekalongan usulkan 10.873 UMKM penerima BPUM
Baca juga: Usaha mikro di Kabupaten Magelang bakal dapat stimulus mencapai Rp14 miliar
Beberapa industri rumahan yang disambangi Ganjar saat gowes tersebut, antara lain Jerawood Craft, UKM Makanan Berkah Abadi, UKM Getuk Marem, dan Oemah Mbudur.
Selain memborong beberapa produk unggulannya yang ada di tempat-tempat kreatif itu, orang nomor satu di Jateng ini juga menyempatkan ngevlog untuk mempromosikan di media sosialnya.
Salah satu tempat yang membuat Ganjar terkesan adalah di Jerawood Craft. Di tempat pembuatan kerajinan dari limbah kayu itu, dia menemukan jam dinding dari tim sepak bola kesayangannya, Manchester United. Langsung saja, ketika melihat jam dinding Setan Merah, Ganjar langsung mengambilnya.
"Wah ini ada jam MU, bagus ini. Saya beli," katanya.
Baca juga: Pemkot Surakarta: Pandemi dorong kreativitas UMKM
Selain jam dinding MU, Ganjar juga membeli beberapa produk lainnya. Seperti speaker aktif dari kayu dan beberapa produk lainnya.
Ia juga memesan cenderamata dari kayu bertuliskan bahasa Jawa, yang akan digunakan sebagai kenang-kenangan kepada para tamu.
Ganjar senang melihat kreatifitas anak-anak muda di Jerawood Craft. Sebab selain mengoptimalkan limbah kayu, hasil kerajinannya juga memiliki nilai jual tinggi karena dibuat dengan cara mekanisasi.
"Ini bagus, pengerjaannya sudah pakai robot. Keren ini. Ini bisa terus dikembangkan, tinggal dikreasi lagi dan ditingkatkan kualitasnya," katanya.
Ganjar juga meminta pengelola Jerawood Craft memasarkan produknya di media sosial.
Hal yang sama ia sampaikan pada pengelola UMKM lain yang dikunjunginya.
"Jual produknya ke medsos, promosikan ke ruang-ruang publik dunia maya itu agar pemasaran semakin terbuka," katanya.
Hal itu ternyata sudah dilakukan oleh pemilik UMKM makanan Berkah Abadi. Pemilik usaha itu mengatakan sudah mengoptimalkan medsos untuk penjualan dan terbukti ampuh dalam meningkatkan omset.
"Sebelum pakai online, penjualan sepi. Apalagi saat awal pandemi, terjadi penurunan omset cukup signifikan. Tapi setelah pakai medsos, sekarang omsetnya naik tinggi. Per bulan bisa mendapatkan omset Rp60 juta," kata Mega pemilik UMKM Berkah Abadi.
Pemilik Jerawood Craft, Erga Anggoro mengatakan, industri kerajinan limbah kayu di tempatnya merupakan wadah kreasi perajin kayu di Magelang. Pihaknya sengaja menggunakan teknologi dalam menggarap, agar lebih cepat dan hasilnya presisi.
"Kami gunakan CNC Router, printer 3 dimensi, CNC Grafir dan sejumlah teknologi lainnya. Untuk pemasaran, kami juga sedang mengoptimalkan media sosial agar jangkauannya lebih luas," katanya.
Erga mengatakan sedang menjajaki dunia ekspor terkait produk limbah kayunya itu.
Menurut dia saat ini pihak Dinas Koperasi dan UMKM Jateng sedang memberikan pendampingan untuk persiapan itu.
"Kami sedang didampingi dinas untuk bisa ekspor. Mudah-mudahan, produk kami bisa laku keras di pasar internasional," katanya.(Kom)
Baca juga: Kota Pekalongan usulkan 10.873 UMKM penerima BPUM
Baca juga: Usaha mikro di Kabupaten Magelang bakal dapat stimulus mencapai Rp14 miliar