Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta menyatakan masa pandemi COVID-19 rupanya mampu mendorong kreativitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sehingga usahanya bisa terus berputar.

"Ketika kerajinan tangan mulai turun permintaannya, mereka banting setir memproduksi masker hingga makanan. Ini dilakukan demi bisa jalan usahanya," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta Heri Purwoko pada seminar virtual bertema "Geliat UMKM Soloraya" di Solo, Kamis.

Jika dari sisi produksi banyak pelaku usaha yang banting setir dengan mengubah produk yang dihasilkan, dikatakannya, dari sisi pemasaran mereka juga lebih kreatif, salah satunya pelaku usaha menjadi lebih melek digital.

Baca juga: Usaha mikro di Kabupaten Magelang bakal dapat stimulus mencapai Rp14 miliar

"Meski demikian, untuk memastikan mereka bisa mengoptimalkan pemasaran melalui 'online' (daring), kami juga melakukan pelatihan dan membuatkan aplikasi 'online' agar bisa dimanfaatkan untuk pemasaran produk mereka," katanya.

Sementara itu, dikatakannya, selama pandemi ini pemerintah baik pusat maupun daerah terus memberikan kiat agar para pelaku usaha khususnya mikro bisa segera mengentaskan diri dari kesulitan ekonomi kali ini.

"Dalam hal ini kami bantu mereka, kami ada bantuan sosial kepada UMKM. Salah satunya ada dalam bentuk bantuan sosial yang berasal dari Presiden dan Gubernur. Untuk bantuan dari Presiden ini salah satunya dana sebesar Rp2,4 juta," katanya.

Ia mengatakan untuk bantuan sosial produktif ini khusus dari Kota Solo sudah mengajukan sebanyak 18.444 UMKM kepada Kementerian Koperasi dan UKM.

"Kami mengajukan data, selanjutnya yang memverifikasi kementerian. Jadi dapat atau tidaknya bansos tersebut tergantung lolos atau tidaknya pada proses verifikasi," katanya.

Sedangkan bantuan dari Gubernur, dikatakannya, sejauh ini baru ditujukan kepada pelaku usaha sektor boga. Untuk bantuan yang disalurkan dalam bentuk bahan baku, di antaranya telur, tepung terigu, dan gula pasir.

Pada kesempatan yang sama, Vice President IMA Chapter Solo Joko Sutrisno mengatakan ada beberapa trik usaha yang harus dipahami oleh pelaku usaha, di antaranya pola pikir pemilik usaha, semangat, berani menanggung risiko, kreatif, mudah menangkap peluang, dan meningkatkan "value" (nilai tambah).

"Kalau tidak bisa maka di pasar kita akan kalah. Kenapa pembeli mau datang ke kita ya karena 'value'. Makanya ini harus ditingkatkan," katanya.

Baca juga: Kota Pekalongan usulkan 10.873 UMKM penerima BPUM
Baca juga: 3.471 pelaku UMKM Boyolali terima bantuan dana hibah

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024