Cilacap (ANTARA) - Perseroan Terbatas Pertamina (Persero) mendorong para santri di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menjadi kekuatan ekonomi negeri dalam wadah Santripreneur Indonesia.
Oleh karena itu, Pertamina berupaya mewujudkannya melalui program Training of Trainer (TOT) bertema Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Digital di Masa dan Pasca-Pandemi COVID-19 yang diselenggarakan di Atrium Premiere Hotel Cilacap pada hari Sabtu– Minggu (10–11/10).
Dalam kesempatan tersebut, inisiator sekaligus Dewan Pembina Santripreneur Indonesia, Ahmad Sugeng Utomo tidak memungkiri pemberdayaan ekonomi masyarakat mengalami penurunan di masa pandemi COVID-19.
"Maka Santripreneur Indonesia dengan spirit 'Dari Santri Untuk Negeri' memiliki cita-cita menjadi suatu kekuatan untuk membangun ekonmoi di negeri Indonesia yang ujungnya adalah kesejahteraan umat," jelasnya.
Ia mengatakan dari kegiatan dua hari tersebut, para peserta ditargetkan mampu mengembangkan potensi wirausaha di tempat tinggal masing-masing sekaligus memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat.
Baca juga: Dukung Pendidikan Inovatif PAUD Cilacap Selama Pandemi, Pertamina Bantu 32 Laptop
"Harapannya melahirkan para santri sekaligus entrepreneur baru yang sukses di tiap daerah serta mampu menghadapi kondisi apapun, baik di masa maupun pascapandemi. Kami juga mengapresiasi keterlibatan BUMN seperti Pertamina dan BNI dalam program ini," imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rahman menyambut antusias kegiatan tersebut, mengingat besarnya potensi ekonomi berbasis komunitas di pondok pesantren khususnya di Kabupaten Cilacap.
"Ketika para santri digerakkan, maka setelah mereka lulus bukan hanya menjadi karyawan namun juga mampu menjadi pengusaha, dan menularkan ke santri-santri lain untuk menjadi entrepreneur andal," ujarnya saat membuka kegiatan.
Kegiatan dihadiri Kepala Kementerian Agama Kabupaten Cilacap Imam Tobroni, CSR & SMEPP Officer Pertamina RU IV Cilacap Dian Kuswardani, dan Pimpinan BNI Cabang Cilacap Setyo Adi Pranowo.
Kegiatan tersebut diikuti 30 peserta yang terdiri atas santri aktif, alumni, maupun santri yang memiliki sumbangsih bagi pesantren dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker dan face shield, pengaturan jarak tempat duduk, dan fasilitas cuci tangan.
Salah seorang peserta, Lina Sofi mengakui acara tersebut sangat bermanfaat bagi santri sebagai bekal ketika terjun ke masyarakat.
"Bagi santri, ilmu bisnis ini sangat penting. Sebagian besar santri keluar dari pesantren terjun ke masyarakat kalau tidak menjadi petani ya pedagang. Maka sangat penting hadirnya santripreneur untuk membuka pengetahuan santri soal bisnis dan melek teknologi," katanya.
Baca juga: Pertamina Cilacap raih tiga penghargaan K3 Tahun 2020
Baca juga: Pertamina Cilacap gelar tes usap massal untuk pekerja dan masyarakat
Oleh karena itu, Pertamina berupaya mewujudkannya melalui program Training of Trainer (TOT) bertema Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Digital di Masa dan Pasca-Pandemi COVID-19 yang diselenggarakan di Atrium Premiere Hotel Cilacap pada hari Sabtu– Minggu (10–11/10).
Dalam kesempatan tersebut, inisiator sekaligus Dewan Pembina Santripreneur Indonesia, Ahmad Sugeng Utomo tidak memungkiri pemberdayaan ekonomi masyarakat mengalami penurunan di masa pandemi COVID-19.
"Maka Santripreneur Indonesia dengan spirit 'Dari Santri Untuk Negeri' memiliki cita-cita menjadi suatu kekuatan untuk membangun ekonmoi di negeri Indonesia yang ujungnya adalah kesejahteraan umat," jelasnya.
Ia mengatakan dari kegiatan dua hari tersebut, para peserta ditargetkan mampu mengembangkan potensi wirausaha di tempat tinggal masing-masing sekaligus memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat.
Baca juga: Dukung Pendidikan Inovatif PAUD Cilacap Selama Pandemi, Pertamina Bantu 32 Laptop
"Harapannya melahirkan para santri sekaligus entrepreneur baru yang sukses di tiap daerah serta mampu menghadapi kondisi apapun, baik di masa maupun pascapandemi. Kami juga mengapresiasi keterlibatan BUMN seperti Pertamina dan BNI dalam program ini," imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rahman menyambut antusias kegiatan tersebut, mengingat besarnya potensi ekonomi berbasis komunitas di pondok pesantren khususnya di Kabupaten Cilacap.
"Ketika para santri digerakkan, maka setelah mereka lulus bukan hanya menjadi karyawan namun juga mampu menjadi pengusaha, dan menularkan ke santri-santri lain untuk menjadi entrepreneur andal," ujarnya saat membuka kegiatan.
Kegiatan dihadiri Kepala Kementerian Agama Kabupaten Cilacap Imam Tobroni, CSR & SMEPP Officer Pertamina RU IV Cilacap Dian Kuswardani, dan Pimpinan BNI Cabang Cilacap Setyo Adi Pranowo.
Kegiatan tersebut diikuti 30 peserta yang terdiri atas santri aktif, alumni, maupun santri yang memiliki sumbangsih bagi pesantren dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker dan face shield, pengaturan jarak tempat duduk, dan fasilitas cuci tangan.
Salah seorang peserta, Lina Sofi mengakui acara tersebut sangat bermanfaat bagi santri sebagai bekal ketika terjun ke masyarakat.
"Bagi santri, ilmu bisnis ini sangat penting. Sebagian besar santri keluar dari pesantren terjun ke masyarakat kalau tidak menjadi petani ya pedagang. Maka sangat penting hadirnya santripreneur untuk membuka pengetahuan santri soal bisnis dan melek teknologi," katanya.
Baca juga: Pertamina Cilacap raih tiga penghargaan K3 Tahun 2020
Baca juga: Pertamina Cilacap gelar tes usap massal untuk pekerja dan masyarakat