Semarang (ANTARA) -
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta sembilan kabupaten/kota di daerah itu memperketat penerapan protokol kesehatan guna mengantisipasi meluasnya penularan COVID-19.

"Ada beberapa kabupaten/kota yang perlu mendapat perhatian, wabilkhusus (terutama) Kota Semarang. Maka saya minta, di daerah-daerah itu dilakukan pengetatan-pengetatan dalam pelaksanaan protokol kesehatan," katanya di Semarang, Senin.

Selain Kota Semarang, delapan daerah lainnya adalah Kabupaten Pati, Rembang, Boyolali, Sragen, Wonosobo, Pemalang, Kudus, dan Kabupaten Tegal.

Ganjar meminta jajaran Satuan Polisi Pamong Praja di sembilan daerah itu agar melakukan patroli rutin di tempat-tempat yang memungkinkan terjadinya kerumunan masyarakat, dan jika perlu dilakukan pembubaran.

"Saya minta bupati/wali kota yang ada di sembilan daerah itu bersama-sama melakukan pengetatan saat ini agar semuanya bisa terkendali," ujarnya.

Dalam pekan ini, lanjut Ganjar, pengendalian secara masif di sembilan daerah itu harus mulai dilakukan dan semua kegiatan yang berpotensi mendatangkan kerumunan massa harus ditunda.

"'Event-event ditunda dulu, semua buat virtual saja. Kalau toh harus ada event, maka yang hadir harus sedikit dan protokol kesehatannya harus ketat. Kalau ada kesulitan di daerah, saya siap membantu dari provinsi," katanya.

Kasus penyebaran COVID-19 pada beberapa daerah di Jateng masih cukup tinggi dan berdasarkan data dari corona.jatengprov.go.id, pada Senin (14/9), total tercatat 18.136 kasus positif di Jateng.

Dari total itu, 2.831 pasien dirawat di rumah sakit, 13.628 pasien sembuh dan 1.677 orang yang meninggal dunia.(LHP)

Baca juga: Kabupaten Kudus kembali berstatus zona merah

Baca juga: Status Jepara turun, jadi zona oranye COVID-19

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024