Cilacap (ANTARA) - Panen raya tanaman padi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, diperkirakan berlangsung pada Maret 2020, kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap Supriyanto.
"Potensi luas panen pada Maret diperkirakan mencapai 16.533 hektare sehingga diharapkan merupakan panen raya," katanya didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan Ermawati Syahyuni di Cilacap, Selasa.
Ia mengatakan masa panen di Kabupaten Cilacap sebenarnya telah berlangsung sejak bulan Januari 2020 meskipun luas panen saat itu baru 1.947 hektare.
Baca juga: Harga gabah kering panen di Cilacap tinggi mencapai Rp4.600/kg
Menurut dia, area persawahan yang telah panen pada Januari tersebar di Kecamatan Dayeuhluhur, Wanareja, Majenang, Cimanggu, Karangpucung, Kesugihan, Maos, dan Adipala.
"Sementara itu luas panen pada bulan Februari mencapai 10.106 hektare yang juga tersebar di kecamatan-kecamatan yang telah mulai panen pada bulan Januari ditambah Kecamatan Sampang, Kroya, Binangun, dan Nusawungu," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan pemantauan, produktivitasnya rata-rata sebesar 6,4 ton per hektare dan masih tergolong bagus meskipun ada beberapa area persawahan yang tanaman padinya roboh akibat hujan lebat disertai angin kencang.
Dia mengharapkan dengan datangnya panen raya, harga beras di pasaran tetap stabil meskipun harga gabah kering panen di tingkat petani saat sekarang masih tergolong tinggi.
"Dari pantauan kami, harga gabah masih berada pada kisaran Rp4.600 per kilogram, bahkan sempat mencapai Rp5.200 per kilogram saat awal panen. Mungkin nanti setelah panen raya, harganya mulai turun," katanya.
Lebih lanjut, Ermawati mengimbau petani yang telah selesai memanen padinya agar segera mengolah sawahnya sehingga dapat ditanami padi kembali.
Baca juga: Produksi durian Temanggung anjlok hingga 70 persen
Baca juga: Petani Temanggung panen perdana buah alpukat
"Potensi luas panen pada Maret diperkirakan mencapai 16.533 hektare sehingga diharapkan merupakan panen raya," katanya didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan Ermawati Syahyuni di Cilacap, Selasa.
Ia mengatakan masa panen di Kabupaten Cilacap sebenarnya telah berlangsung sejak bulan Januari 2020 meskipun luas panen saat itu baru 1.947 hektare.
Baca juga: Harga gabah kering panen di Cilacap tinggi mencapai Rp4.600/kg
Menurut dia, area persawahan yang telah panen pada Januari tersebar di Kecamatan Dayeuhluhur, Wanareja, Majenang, Cimanggu, Karangpucung, Kesugihan, Maos, dan Adipala.
"Sementara itu luas panen pada bulan Februari mencapai 10.106 hektare yang juga tersebar di kecamatan-kecamatan yang telah mulai panen pada bulan Januari ditambah Kecamatan Sampang, Kroya, Binangun, dan Nusawungu," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan pemantauan, produktivitasnya rata-rata sebesar 6,4 ton per hektare dan masih tergolong bagus meskipun ada beberapa area persawahan yang tanaman padinya roboh akibat hujan lebat disertai angin kencang.
Dia mengharapkan dengan datangnya panen raya, harga beras di pasaran tetap stabil meskipun harga gabah kering panen di tingkat petani saat sekarang masih tergolong tinggi.
"Dari pantauan kami, harga gabah masih berada pada kisaran Rp4.600 per kilogram, bahkan sempat mencapai Rp5.200 per kilogram saat awal panen. Mungkin nanti setelah panen raya, harganya mulai turun," katanya.
Lebih lanjut, Ermawati mengimbau petani yang telah selesai memanen padinya agar segera mengolah sawahnya sehingga dapat ditanami padi kembali.
Baca juga: Produksi durian Temanggung anjlok hingga 70 persen
Baca juga: Petani Temanggung panen perdana buah alpukat