Boyolali (ANTARA) - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menargetkan merebut sekitar 80 persen suara pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Boyolali 2020.

"PDIP pada Pemilu Anggota DPRD Kabupaten Boyolali 2019 meraih 35 kursi dari 45 kursi DPRD setempat sehingga dapat mengusung pasangan calon sendiri," kata Ketua DPC PDIP Boyolali, Paryanto di Boyolali, Senin.

Apalagi, kata Paryanto, Partai Golkar (empat kursi DPRD) menyatakan dukungannya kepada pasangan calon yang diusung PDIP siapa pun calonnya. Hal ini lebih memantapkan langkahnya dalam Pilkada 2020.

Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Boyolali yang diusung PDIP pada Pilkada 2020 adalah pasangan M. Said Hidayat dan Wahyu Irawan. DPC PDIP dalam hal ini, masih tinggal menunggu rekomendasi dari DPP.

Baca juga: Golkar Boyolali dukung bakal calon kepala daerah diusung PDIP
Baca juga: PDIP didukung Golkar di Pilkada Boyolali 2020

Ia menyebutkan dari 45 kursi di DPRD Kabupaten Boyolali terdiri atas PDIP 35 kursi, Golkar (4), PKS (3), PKB (2), dan Gerindra (1). Jika partainya bersama Golkar sudah bergabung, sisanya tinggal 6 kursi atau kurang dari 20 persen persyaratan untuk mengusung calon sendiri.

"Kami ada kemungkinan melawan calon dari jalur independen jika ada yang mendaftarkan. Namun, jika tidak ada, akan melawan kotak kosong pada pilkada mendatang," katanya.

Meskipun bakal calon yang diusung PDIP akan melawan kotak kosong, partai tidak bisa tinggal diam.

DPC PDIP Kabupaten Boyolali akan tetap melakukan sosialisasi di seluruh wilayah Boyolali untuk memenangkan calonnya.

"Kami harus melakukan sosialisasi untuk mengajak masyarakat agar datang ke tempat pemungutan suara (TPS), kemudian  mencoblos pasangan yang kami usung pada pilkada, 23 September mendatang," katanya.

Sebelumnya, DPD Partai Golkar Boyolali menyatakan mendukung bakal calon yang diusung oleh PDIP pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Boyolali 2020.

Menurut Ketua DPD Partai Golkar Boyolali Fuadi dari hasil Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Partai Golkar telah sepakat untuk mendukung calon yang diusung DPC PDIP, siapa pun calonnya.

Menurut Fuadi, Golkar bersama PDIP Boyolali mempunyai sejarah pada tahun 2000. Kedua partai ini telah bekerja sama menjadikan Bupati Sri Mulyanto dari Golkar dengan Wakil Bupati Seno Samodro (PDIP). Namun, Golkar pada periode selanjutnya lepas dari PDIP, suaranya terus menurun.

"Kami bergandeng dengan PDIP dengan tujuan agar pada tahun 2024 bisa menaikkan perolehan kursi di DPRD Kabupaten Boyolali. Kami sudah sepakat dengan PDIP bekerja sama untuk memenangkan calon yang diusung PDIP pada pilkada tahun ini," kata Fuadi.

Fuadi bersama jajaran Partai Golkar melakukan silaturahmi selain disambut oleh Ketua DPC PDIP Paryanto, Wakil Bupati Boyolali M. Said Hidayat, dan tokoh PDIP Boyolali Seno Kusumoharjo. 

Baca juga: Golkar gandeng PDIP di Pilkada Boyolali 2020
Baca juga: PDIP Boyolali optimistis Said-Irawan peroleh rekomendasi

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024