Boyolali (ANTARA) - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan membenarkan mendapat dukungan dari Partai Golkar dalam Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) Kabupaten Boyolali 2020.
Partai Golkar mendukung PDIP dalam Pilkada Boyolali 2020, karena Golkar di parlemen atau DPR RI sebelumnya juga ikut PDIP, dan kemudian berlanjut pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Boyolali tahun depan, kata Ketua DPC PDIP S. Paryanto di Boyolali, Kamis.
"Kami juga sudah ada pertemuan dengan Partai Golkar di Boyolali. Syaratnya Golkar bukan pengusung tetapi pendukung calon yang diusung dari PDIP," kata Paryanto.
Baca juga: Calon independen Pilkada Boyolali minimal kantongi 60.636 dukungan
Pihaknya juga menunggu rekomendasi dari DPP Partai Golkar legal formalnya seperti itu. Namun, intinya Golkar sudah menyatakan sikapnya bergabung dengan PDIP dalam Pilkada 2020.
Golkar sebagai pendukung calon yang diusung oleh PDIP. Karena, PDIP dari hasil kursi di DPRD Boyolali berhasil memperoleh sebanyak 35 kursi dari 45 kursi yang diperebutkan, sehingga sudah dapat mengusung calon sendiri.
Partai Golkar dalam Pemilu 2019 mendapat empat kursi dan mendukung calon dari PDIP, maka sisanya di DPRD tinggal enam kursi. Jadi jika syaratnya 20 persen untuk pencalonan harus sembilan kursi baru bisa mengusung calon sendiri.
"Kami yakin calon Bupati dan Wakil Bupati Boyolali yang diusung PDIP nanti pada Pilkada 2020 melawan kotak kosong, karena tidak ada partai yang dapat mengusung calon sendiri selain PDIP," katanya.
Menurut dia, secara politik sudah sangat jelas bisa dibaca, kecuali ada calon dari jalur perseorangan yang akan maju dalam pilkada nanti. DPC PDIP dari awal memang mengharapkan calon yang diusung Pilkada 2020 melawan kotak kosong.
DPC PDIP Boyolali dalam hasil penjaringan calon Pilkada 2020 telah mengusulkan dua pasangan yakni M.Said Hidayat- Wahyu Irawan dan n Wahyu Irawan-Marsono. DPC PDIP tinggal menunggu surat rekomendasi dari DPP.
Sebelumnya, DPD Partai Golkar Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah memutuskan tetap berkoalisi dengan PDI Perjuangan dalam menghadapi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Boyolali pada 2020.
Menurut Ketua DPD Partai Golkar Boyolali Fuadi dari hasil Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) DPD Golkar Boyolali memutuskan memilih berkoalisi dengan PDIP dalam Pilkada Boyolali 2020.
Pada acara Rapimda DPD Golkar Boyolali yang dihadiri struktural, kader Partai Golkar Boyolali serta pengurus DPP tersebut, Golkar memutuskan berkoalisi dengan PDIP Boyolali untuk mengusung pasangan calon bupati dan calon wakil bupati yang diusung oleh PDIP.
Baca juga: KPU Boyolali terima hibah Rp28,157 miliar untuk pilkada
Partai Golkar mendukung PDIP dalam Pilkada Boyolali 2020, karena Golkar di parlemen atau DPR RI sebelumnya juga ikut PDIP, dan kemudian berlanjut pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Boyolali tahun depan, kata Ketua DPC PDIP S. Paryanto di Boyolali, Kamis.
"Kami juga sudah ada pertemuan dengan Partai Golkar di Boyolali. Syaratnya Golkar bukan pengusung tetapi pendukung calon yang diusung dari PDIP," kata Paryanto.
Baca juga: Calon independen Pilkada Boyolali minimal kantongi 60.636 dukungan
Pihaknya juga menunggu rekomendasi dari DPP Partai Golkar legal formalnya seperti itu. Namun, intinya Golkar sudah menyatakan sikapnya bergabung dengan PDIP dalam Pilkada 2020.
Golkar sebagai pendukung calon yang diusung oleh PDIP. Karena, PDIP dari hasil kursi di DPRD Boyolali berhasil memperoleh sebanyak 35 kursi dari 45 kursi yang diperebutkan, sehingga sudah dapat mengusung calon sendiri.
Partai Golkar dalam Pemilu 2019 mendapat empat kursi dan mendukung calon dari PDIP, maka sisanya di DPRD tinggal enam kursi. Jadi jika syaratnya 20 persen untuk pencalonan harus sembilan kursi baru bisa mengusung calon sendiri.
"Kami yakin calon Bupati dan Wakil Bupati Boyolali yang diusung PDIP nanti pada Pilkada 2020 melawan kotak kosong, karena tidak ada partai yang dapat mengusung calon sendiri selain PDIP," katanya.
Menurut dia, secara politik sudah sangat jelas bisa dibaca, kecuali ada calon dari jalur perseorangan yang akan maju dalam pilkada nanti. DPC PDIP dari awal memang mengharapkan calon yang diusung Pilkada 2020 melawan kotak kosong.
DPC PDIP Boyolali dalam hasil penjaringan calon Pilkada 2020 telah mengusulkan dua pasangan yakni M.Said Hidayat- Wahyu Irawan dan n Wahyu Irawan-Marsono. DPC PDIP tinggal menunggu surat rekomendasi dari DPP.
Sebelumnya, DPD Partai Golkar Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah memutuskan tetap berkoalisi dengan PDI Perjuangan dalam menghadapi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Boyolali pada 2020.
Menurut Ketua DPD Partai Golkar Boyolali Fuadi dari hasil Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) DPD Golkar Boyolali memutuskan memilih berkoalisi dengan PDIP dalam Pilkada Boyolali 2020.
Pada acara Rapimda DPD Golkar Boyolali yang dihadiri struktural, kader Partai Golkar Boyolali serta pengurus DPP tersebut, Golkar memutuskan berkoalisi dengan PDIP Boyolali untuk mengusung pasangan calon bupati dan calon wakil bupati yang diusung oleh PDIP.
Baca juga: KPU Boyolali terima hibah Rp28,157 miliar untuk pilkada