Jakarta (ANTARA) - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maruarar Sirait mengatakan bahwa hingga Minggui partainya belum memutuskan sikap apa pun terkait dengan pencalonan putra Presiden RI Joko Widodo, Gibran Rakabuming, pada pilkada di Solo.
"Beberapa waktu lalu saya diundang, saya kontak sama Mas Hasto (Kristiyanto) sekjen, jadi PDI Perjuangan belum memutuskan apa-apa," kata Maruarar di Jakarta.
Baca juga: Dituding gunakan politik dinasti, Gibran mengaku tak resah
Maruarar mengatakan bahwa Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP masih akan mempertimbangkan integritas, ideologi kompetensi, dan rekam jejak kader yang akan maju dalam pencalonan, mengingat Solo merupakan basis yang sangat penting bagi partai berlambang banteng tersebut.
Menurut dia, apa yang dilakukan oleh Gibran saat ini masih dalam proses konstitusional yang ada di mekanisme partai.
Baca juga: Kalah di survei, Gibran akui harus kerja keras lagi
Sebagai kader, kata Maruarar, Gibran harus mengikuti mekanisme konstitusional partai. Selain itu, Gibran juga diingatkan untuk menerima apa pun keputusan partai terhadap dia nantinya.
"Tidak mungkin semua yang manis. Kalau kita terima yang pahit, kemudian kita pergi. Politik itu kita harus siap menerima yang pahit dan manis, dan di situ diuji kesetiaan kita dalam berpartai," kata pria yang akrab disapa Ara tersebut.
Maruarar lantas meminta publik untuk bersabar dan menghormati mekanisme partai yang saat ini sedang berjalan.
"Solo 'kan memang basisnya PDIP. Kalau dinamikanya agak tinggi, ya, wajar-wajar saja, namanya banteng, ya, pasti dinamis. Akan tetapi, kami saling menghormati pada saat keputusan diambil nanti," kata Maruarar.
Baca juga: Manfaatkan momentum, Gibran disebut berpeluang besar menangi Pilkada Kota Surakarta
"Beberapa waktu lalu saya diundang, saya kontak sama Mas Hasto (Kristiyanto) sekjen, jadi PDI Perjuangan belum memutuskan apa-apa," kata Maruarar di Jakarta.
Baca juga: Dituding gunakan politik dinasti, Gibran mengaku tak resah
Maruarar mengatakan bahwa Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP masih akan mempertimbangkan integritas, ideologi kompetensi, dan rekam jejak kader yang akan maju dalam pencalonan, mengingat Solo merupakan basis yang sangat penting bagi partai berlambang banteng tersebut.
Menurut dia, apa yang dilakukan oleh Gibran saat ini masih dalam proses konstitusional yang ada di mekanisme partai.
Baca juga: Kalah di survei, Gibran akui harus kerja keras lagi
Sebagai kader, kata Maruarar, Gibran harus mengikuti mekanisme konstitusional partai. Selain itu, Gibran juga diingatkan untuk menerima apa pun keputusan partai terhadap dia nantinya.
"Tidak mungkin semua yang manis. Kalau kita terima yang pahit, kemudian kita pergi. Politik itu kita harus siap menerima yang pahit dan manis, dan di situ diuji kesetiaan kita dalam berpartai," kata pria yang akrab disapa Ara tersebut.
Maruarar lantas meminta publik untuk bersabar dan menghormati mekanisme partai yang saat ini sedang berjalan.
"Solo 'kan memang basisnya PDIP. Kalau dinamikanya agak tinggi, ya, wajar-wajar saja, namanya banteng, ya, pasti dinamis. Akan tetapi, kami saling menghormati pada saat keputusan diambil nanti," kata Maruarar.
Baca juga: Manfaatkan momentum, Gibran disebut berpeluang besar menangi Pilkada Kota Surakarta