Semarang (ANTARA) - Pengamat politik Hendri Satrio menyebutkan Gibran Rakabuming, putra sulung Presiden Joko Widodo, sangat berpeluang memenangi Pilkada Kota Surakarta pada 2020 dengan memanfaatkan momentum generasi muda menjadi pemimpin.
"Gibran sangat berpeluang menang, sebab saat ini merupakan momentum tahunnya para generasi muda menjadi seorang pemimpin," katanya di Semarang, Kamis.
Ia menilai Gibran sedang memanfaatkan momentum politik dimana anak muda menjadi pemimpin dan lepas dari itu semua, tidak bisa dipungkiri jika isu terkait dinasti politik pasti akan santer mengiringi langkahnya maju sebagai bakal calon Wali Kota Solo.
Menurut dia, isu terkait dinasti politik dinilai wajar mengiringi langkah Gibran dan sebaiknya hal tersebut tidak perlu dirisaukan. Saat ini, kata dia, kuncinya hanya satu yakni meyakinkan masyarakat bahwa Gibran bukan menumpang ketenaran ayahandanya.
"Selain itu, Gibran juga harus jarang-jarang tampil bersama Jokowi dan sekarang PR-nya Gibran meyakinkan masyarakat bahwa dirinya bukan sosok anak yang numpang tenar ayahnya," ujarnya.
Hendri kemudian berbicara mengenai peluang Gibran mendapatkan rekomendasi partai, dimana itu semua tergantung dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Kendati demikian, jika dihitung peluangnya sangat besar karena selain memiliki popularitas, saat ini juga merupakan momentum yang tepat bagi PDI Perjuangan melakukan regenerasi.
"Caranya bisa dua, selain rekomendasi dari pusat, Gibran juga harus 'unggah-ungguh' turun lagi ke DPC Solo kemudian ke senior-senior Kota Solo untuk meredam emosi, pergolakkan juga sehingga ada hati dan penerimaan dari masyarakat Solo untuk Gibran," katanya.
"Gibran sangat berpeluang menang, sebab saat ini merupakan momentum tahunnya para generasi muda menjadi seorang pemimpin," katanya di Semarang, Kamis.
Ia menilai Gibran sedang memanfaatkan momentum politik dimana anak muda menjadi pemimpin dan lepas dari itu semua, tidak bisa dipungkiri jika isu terkait dinasti politik pasti akan santer mengiringi langkahnya maju sebagai bakal calon Wali Kota Solo.
Menurut dia, isu terkait dinasti politik dinilai wajar mengiringi langkah Gibran dan sebaiknya hal tersebut tidak perlu dirisaukan. Saat ini, kata dia, kuncinya hanya satu yakni meyakinkan masyarakat bahwa Gibran bukan menumpang ketenaran ayahandanya.
"Selain itu, Gibran juga harus jarang-jarang tampil bersama Jokowi dan sekarang PR-nya Gibran meyakinkan masyarakat bahwa dirinya bukan sosok anak yang numpang tenar ayahnya," ujarnya.
Hendri kemudian berbicara mengenai peluang Gibran mendapatkan rekomendasi partai, dimana itu semua tergantung dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Kendati demikian, jika dihitung peluangnya sangat besar karena selain memiliki popularitas, saat ini juga merupakan momentum yang tepat bagi PDI Perjuangan melakukan regenerasi.
"Caranya bisa dua, selain rekomendasi dari pusat, Gibran juga harus 'unggah-ungguh' turun lagi ke DPC Solo kemudian ke senior-senior Kota Solo untuk meredam emosi, pergolakkan juga sehingga ada hati dan penerimaan dari masyarakat Solo untuk Gibran," katanya.