Semarang (ANTARA) - Wahid Foundation bekerja sama dengan Lembaga Studi Sosial dan Agama mengajak generasi milenial di Semarang memperkuat toleransi serta wawasan keberagaman dengan menggelar "Wisata Lintas Agama" bertajuk "Merajut Kebersamaan Dalam Keberagaman Terwujudnya Perdamaian Antarumat Beragama".

Dalam "Wisata Lintas Agama" tersebut, puluhan pelajar SMA Negeri 13 Semarang, Kamis, diajak berkunjung ke tempat-tempat peribadatan, seperti Gereja Katedral Semarang, Pura Agung Giri Natha, Sanggar Kepercayaan Sapta Darma, serta Wihara Buddhagaya Watugong.

Mauliya Risalaturrohmah selaku pendamping dari Wahid Foundation menjelaskan kegiatan itu program pendampingan dari pihaknya, yakni Sekolah Damai, sedangkan SMA Negeri 13 salah satu di antara lima sekolah terpilih.

Melalui kegiatan itu, Wahid Foundation juga mengedukasi generasi milenial terkait dengan isu intoleransi dan radikalisme yang bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa.

"Toleransi dan keberagaman antarumat beragama perlu dikenalkan kepada mereka, harapannya setelah mengikuti kegiatan ini mereka tidak canggung dan tidak curiga atau takut untuk berteman atau bersahabat dengan yang berbeda agama," katanya.

Baca juga: Musisi lintas agama serukan musik untuk pemersatu bangsa

Menurut dia, dengan berkunjung ke tempat ibadah agama lain tidak akan mengurangi esensi keimanan manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Kami juga berharap para peserta kegiatan 'Wisata Lintas Agama' ini mempromosikan kedamaian dan toleransi antarumat beragama dengan mem-'posting' foto-foto kegiatan ke akun media sosial masing-masing," ujarnya.

Pastor Paroki Gereja Katedral Semarang Romo Yoseph Herman Singgih Sutoro mengapresiasi upaya Wahid Foundation menjaga toleransi dan keberagaman beragama

"Saya mengapresiasi kegiatan positif ini, dan semoga bisa terus dilanjutkan untuk membangun persaudaraan antarumat beragama yang sudah terjalin baik," katanya.

Menurut dia, perbedaan antarumat beragama sesuatu yang tidak bisa terhindarkan karena Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan keanekaragaman, sedangkan masing-masing mempunyai pribadi dan keunikan.

"Oleh karena itu, kita perlu menghargai keanekaragaman, menghormati dan menjaganya sebagai keagungan dari Tuhan," ujarnya.

Salah seorang peserta "Wisata Lintas Agama", Kezya Dinastya, mengaku bisa lebih belajar mengenai toleransi antarumat beragama secara langsung melalui kegiatan itu.

Baca juga: Umat lintas agama kirab "undhuh-undhuh" GKJ Plengkung
Baca juga: Tokoh Lintas Agama Imbau Masyarakat Tidak Kepung Borobudur
Baca juga: Jokowi Kembali Kumpulkan Tokoh Lintas Agama

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024