Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta mendorong perkembangan industri kreatif digital dengan memberikan pelatihan kepada para calon pelaku startup atau perusahaan rintisan.
"Pelatihan untuk para calon pelaku startup ini diharapkan dapat memberikan gambaran terkait potensi yang ada," kata Kepala Seksi Industri Kreatif Disnakerperin Kota Surakarta Arie Yeppi Kusumawati di sela pelatihan di Solo, Selasa.
Ia mengatakan pelatihan tersebut penting mengingat perkembangan industri kreatif digital di Kota Solo belum menggembirakan. Terkait hal itu, pada tahun depan pihaknya akan mendata jumlah industri kreatif digital yang ada di Solo, termasuk startup yang tumbuh.
Baca juga: Touche Coffee ingin ramaikan industri kreatif Solo
"Pelatihan seperti ini kami berikan sebagai dorongan agar Solo tidak kalah dari daerah lain yang sudah lebih maju industri kreatifnya," katanya.
Sementara itu, pada pelatihan yang menggandeng perusahaan startup PT Oorth Skynosoft tersebut diikuti oleh peserta dari siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan mahasiswa sejumlah Perguruan Tinggi.
Ia mengatakan untuk materi yang diberikan di antaranya design thinking, Iiterasi, minimum viable product, membuat prototipe, startup funding strategy design, improvement product, pitching investor, dan businesss model canvas.
Baca juga: Kota Lama Semarang dilengkapi Galeri Industri Kreatif
"Dengan materi-materi ini diharapkan para peserta bisa membuat bisnis kanvas, prototipe, dan memasarkan produk. Pendampingan akan terus diberikan hingga para peserta masuk ke program inkubator," katanya.
Setelah lulus dari program inkubator, dikatakannya, para pelaku "startup" ini akan dikenalkan kepada para investor.
"Targetnya tahun depan mereka bisa melakukan uji pasar dan dipertemukan dengan investor karena sebetulnya sudah ada investor yang siap untuk digandeng. Bahkan jumlah investor sebenarnya banyak namun mereka menginginkan yang benar-benar embrionya kuat," katanya.
Baca juga: Bekraf kirim pelaku industri kreatif ke AS
Baca juga: Galeri Industri Kreatif Semarang tampung produk UKM
"Pelatihan untuk para calon pelaku startup ini diharapkan dapat memberikan gambaran terkait potensi yang ada," kata Kepala Seksi Industri Kreatif Disnakerperin Kota Surakarta Arie Yeppi Kusumawati di sela pelatihan di Solo, Selasa.
Ia mengatakan pelatihan tersebut penting mengingat perkembangan industri kreatif digital di Kota Solo belum menggembirakan. Terkait hal itu, pada tahun depan pihaknya akan mendata jumlah industri kreatif digital yang ada di Solo, termasuk startup yang tumbuh.
Baca juga: Touche Coffee ingin ramaikan industri kreatif Solo
"Pelatihan seperti ini kami berikan sebagai dorongan agar Solo tidak kalah dari daerah lain yang sudah lebih maju industri kreatifnya," katanya.
Sementara itu, pada pelatihan yang menggandeng perusahaan startup PT Oorth Skynosoft tersebut diikuti oleh peserta dari siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan mahasiswa sejumlah Perguruan Tinggi.
Ia mengatakan untuk materi yang diberikan di antaranya design thinking, Iiterasi, minimum viable product, membuat prototipe, startup funding strategy design, improvement product, pitching investor, dan businesss model canvas.
Baca juga: Kota Lama Semarang dilengkapi Galeri Industri Kreatif
"Dengan materi-materi ini diharapkan para peserta bisa membuat bisnis kanvas, prototipe, dan memasarkan produk. Pendampingan akan terus diberikan hingga para peserta masuk ke program inkubator," katanya.
Setelah lulus dari program inkubator, dikatakannya, para pelaku "startup" ini akan dikenalkan kepada para investor.
"Targetnya tahun depan mereka bisa melakukan uji pasar dan dipertemukan dengan investor karena sebetulnya sudah ada investor yang siap untuk digandeng. Bahkan jumlah investor sebenarnya banyak namun mereka menginginkan yang benar-benar embrionya kuat," katanya.
Baca juga: Bekraf kirim pelaku industri kreatif ke AS
Baca juga: Galeri Industri Kreatif Semarang tampung produk UKM