Brebes (ANTARA) - Orang tua pelaku penusukan terhadap Menko Polhukam Jenderal (Purn) Wiranto, Sunarto (51) tidak curiga jika anaknya, Fitria Diana (20) berlatih memanah pada saat dia di rumahnya Desa Sitanggal, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
"Saya tidak curiga saat Fitria (anaknya) di rumah, setiap pagi berlatih memanah di samping rumahnya. Saat saya tanya, dia (Fitria) hanya bilang hanya sekadar untuk bermain memanah pohon pisang," ungkapnya di Brebes, Jateng, Jumat.
Fitria Diana sempat pulang ke rumahnya di Desa Sitanggal pada Juli 2019 hingga Agustus atau saat Lebaran hingga memasuki bulan haji.
Baca juga: Anak panah, busur, dan buku disita dari rumah penusuk Wiranto di Brebes
Meski sudah berkeluarga, istri dari Abu Rara ini tidak pernah mengajak dan mengenalkan suaminya pada keluarganya di Desa Sitanggal.
"Sejak menikah, kami belum pernah melihat atau dikenalkan suaminya. Anaknya menikah tidak mengundang orang tuanya, mungkin Fitria Diana menikah melalui wali," ucapnya.
Ia mengatakan anaknya pernah memohon izin untuk menikah dengan calon lakinya. Namun, dirinya (Fitria) tidak pernah mengenalkan pada orang tuanya.
"Sejak awal saya tidak merestui anaknya menjalin hubungan dengan calon suaminya, tetapi dirinya (anaknya) tidak pernah menggubris dan tetap menikah dengan calon suaminya," tuturnya.
Menurut dia, saat usia anak-anak, Fitria di kampung dikenal nakal sehingga saat menempuh pendidikan sekolah dasar, terpaksa harus berpindah ke sekolah lain.
Baca juga: Polri: Penusuk Wiranto telah siapkan penyerangan
"Anaknya sempat bersekolah di SD Negeri 1 Sitanggal hingga kelas tiga. Namun, anaknya pindah sekolah ke SD Negeri 3 Sitanggal karena sering menjaili teman di sekolahnya," ujarnya.
Ia mengatakan orang tuanya tidak menduga jika anaknya nekat melakukan perbuatan tidak terpuji dengan melakukan penusukan terhadap seorang pejabat negara.
"Saat ini, kami hanya pasrah dan mempersilakan penegak hukum memberikan saksi hukum pada anaknya. Mau bagaimana lagi mas, kami iklas dan pasrah saja. Namun, kami berharap anaknya mendapat hukuman ringan," ucapnya, berharap.
Ia berharap setelah menjalani hukuman, anaknya bisa kembali ke kampung dan bersama dengan keluarganya, serta tidak menjalani perbuatan yang sama.
"Kami berharap dia kembali menjadi anak yang baik dan berbakti pada orang tuanya dan bermanfaat bagi masyarakat," tambahnya.
Fitria Diana adalah anak ketiga pasangan suami istri Sunarto dengan Carti (43). Kakak Fitria, Trianah (25) kini bekerja menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, kemudian Kusyanto (21) bekerja sebagai juru masak di Jakarta, dan adiknya Muhamad Jiran Fahira (17).
Baca juga: BIN: Penusuk Wiranto terkait tersangka pembawa bom di Bekasi
Kepala Desa Sitanggal Untung Andi Purwanto mengatakan dirinya tidak mengetahui persis terhadap kehidupan Fitria Diana.
"Bahkan, meski katanya sudah menikah tetapi dirinya (Fitria) atau keluarganya meminta surat pengajuan untuk menikah pada kelurahan," tegasnya.
Baca juga: Mendagri: Wiranto sudah bisa salaman
"Saya tidak curiga saat Fitria (anaknya) di rumah, setiap pagi berlatih memanah di samping rumahnya. Saat saya tanya, dia (Fitria) hanya bilang hanya sekadar untuk bermain memanah pohon pisang," ungkapnya di Brebes, Jateng, Jumat.
Fitria Diana sempat pulang ke rumahnya di Desa Sitanggal pada Juli 2019 hingga Agustus atau saat Lebaran hingga memasuki bulan haji.
Baca juga: Anak panah, busur, dan buku disita dari rumah penusuk Wiranto di Brebes
Meski sudah berkeluarga, istri dari Abu Rara ini tidak pernah mengajak dan mengenalkan suaminya pada keluarganya di Desa Sitanggal.
"Sejak menikah, kami belum pernah melihat atau dikenalkan suaminya. Anaknya menikah tidak mengundang orang tuanya, mungkin Fitria Diana menikah melalui wali," ucapnya.
Ia mengatakan anaknya pernah memohon izin untuk menikah dengan calon lakinya. Namun, dirinya (Fitria) tidak pernah mengenalkan pada orang tuanya.
"Sejak awal saya tidak merestui anaknya menjalin hubungan dengan calon suaminya, tetapi dirinya (anaknya) tidak pernah menggubris dan tetap menikah dengan calon suaminya," tuturnya.
Menurut dia, saat usia anak-anak, Fitria di kampung dikenal nakal sehingga saat menempuh pendidikan sekolah dasar, terpaksa harus berpindah ke sekolah lain.
Baca juga: Polri: Penusuk Wiranto telah siapkan penyerangan
"Anaknya sempat bersekolah di SD Negeri 1 Sitanggal hingga kelas tiga. Namun, anaknya pindah sekolah ke SD Negeri 3 Sitanggal karena sering menjaili teman di sekolahnya," ujarnya.
Ia mengatakan orang tuanya tidak menduga jika anaknya nekat melakukan perbuatan tidak terpuji dengan melakukan penusukan terhadap seorang pejabat negara.
"Saat ini, kami hanya pasrah dan mempersilakan penegak hukum memberikan saksi hukum pada anaknya. Mau bagaimana lagi mas, kami iklas dan pasrah saja. Namun, kami berharap anaknya mendapat hukuman ringan," ucapnya, berharap.
Ia berharap setelah menjalani hukuman, anaknya bisa kembali ke kampung dan bersama dengan keluarganya, serta tidak menjalani perbuatan yang sama.
"Kami berharap dia kembali menjadi anak yang baik dan berbakti pada orang tuanya dan bermanfaat bagi masyarakat," tambahnya.
Fitria Diana adalah anak ketiga pasangan suami istri Sunarto dengan Carti (43). Kakak Fitria, Trianah (25) kini bekerja menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, kemudian Kusyanto (21) bekerja sebagai juru masak di Jakarta, dan adiknya Muhamad Jiran Fahira (17).
Baca juga: BIN: Penusuk Wiranto terkait tersangka pembawa bom di Bekasi
Kepala Desa Sitanggal Untung Andi Purwanto mengatakan dirinya tidak mengetahui persis terhadap kehidupan Fitria Diana.
"Bahkan, meski katanya sudah menikah tetapi dirinya (Fitria) atau keluarganya meminta surat pengajuan untuk menikah pada kelurahan," tegasnya.
Baca juga: Mendagri: Wiranto sudah bisa salaman