Purwokerto (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto mengimbau Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di wilayah kerjanya yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara untuk mengantisipasi terjadinya inflasi menjelang akhir tahun.

"Khusus untuk Purwokerto (Kabupaten Banyumas) dan Cilacap yang menjadi kota penghitungan inflasi di wilayah kerja BI Purwokerto, pada bulan Oktober 2019 diperkirakan akan mengalami inflasi meskipun sebelumnya, yakni bulan September terjadi deflasi," kata Kepala KPw BI Purwokerto Agus Chusaini di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.

Ia mengatakan potensi inflasi yang terjadi pada bulan Oktober diperkirakan bersumber dari meningkatnya harga bahan makanan seperti daging ayam ras dan bawang merah seiring dengan penurunan pasokan karena telah selesai panen.

Baca juga: Wujudkan ketahanan pangan, BI Surakarta libatkan banyak pihak

Selain itu, kata dia, inflasi yang berpotensi terjadi pada bulan Oktober diperkirakan karena mulai meningkatnya permintaan dari konsumen sesuai dengan pola musiman menjelang akhir tahun.

Akan tetapi untuk inflasi yang disumbang oleh beras, lanjut dia, diperkirakan mulai mereda seiring dengan mulai masuknya musim panen pada beberapa wilayah sentra penghasil.

"Semoga dengan meredanya inflasi yang disumbang oleh komoditas beras ini, laju inflasi pada bulan Oktober bisa ditahan," katanya.

Lebih lanjut, Agus mengatakan dalam upaya pengendalian harga, TPID Kabupaten Banyumas telah melakukan beberapa kegiatan, antara lain pemantauan harga secara rutin terutama untuk komoditas bahan pangan strategis seperti beras, daging ayam ras, telur ayam ras, dan komoditas hortikultura.

Menurut dia, fokus pengendalian inflasi yang dilakukan oleh TPID Kabupaten Banyumas pada Tahun 2019 di antaranya peningkatan pasokan bahan makanan terutama cabai merah dan koordinasi antardaerah dalam pengendalian inflasi.

Sementara di Kabupaten Cilacap, kata dia, upaya pengendalian inflasi yang dilakukan oleh TPID setempat telah memberikan kontribusi yang cukup besar karena selain kegiatan rutin yang dilaksanakan selama tahun 2019, terdapat kegiatan lain seperti pembentukan toko TPID bekerja sama dengan salah satu klaster binaan KPw BI Purwokerto, pengembangan toko tani, pengembangan klaster beras untuk aparatur sipil negara (ASN), pegawai badan usaha milik daerah (BUMD), dan pegawai kecamatan di wilayah Kabupaten Cilacap, serta peningkatan kerja sama antardaerah. 

Baca juga: Tekan harga, TPID Surakarta jajaki penggunaan teknologi budidaya cabai
Baca juga: Tekan harga cabai, TPID bakal gandeng distributor
Baca juga: Stabilkan harga, TPID berharap dapat fasilitasi peternak bertemu pengusaha

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024