Semarang (ANTARA) - Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan dan mencegah pencemaran udara salah satunya melalui Program Langit Biru yang dicanangkan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup.

Program Langit Biru juga bertujuan untuk mewujudkan perilaku sadar lingkungan baik dari sumber tidak bergerak (industri) maupun sumber bergerak yaitu kendaraan bermotor dan untuk mendukung program tersebut,
Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan stakeholder terkait menggelar E-Bike Ride.

E-Bike Ride merupakan konvoi kampanye kendaraan listrik dan sepeda ber-SNI 2019 yang diharapkan menjadi ajang yang efektif untuk mendukung terwujudnya langit biru di Jawa Tengah.

“Penyelenggaraan E-Bike Ride ini menjadi sarana promosi dan edukasi tentang program Langit Biru kepada masyarakat, industri, pemerintah, komunitas, dan akademisi,” kata Kepala BSN Bambang Prasetya di Semarang, Minggu.

Konvoi kampanye kendaraan listrik dan sepeda ber-SNI tersebut diikuti sekitar 700 peserta dari kalangan masyarakat, industri, pemerintah, komunitas, dan akademisi, dengan mengendarai motor listrik, sepeda listrik, serta sepeda.

Beberapa perusahaan menjadi pendukung kegiatan tersebut diantaranya PLN Regional Jateng dan DIY, PT. Juara Bike (Selis), PT. Volta Semesta Indonesia, PT. Semen Indonesia, dan PT. Pupuk Kaltim.

Rombongan konvoi melalui rute dimulai dari Wisma Perdamaian–Stasiun Poncol–Stasiun Tawang–Jl.dr Cipto–Jl. Sriwijaya–Jl. Veteran-Jl. dr Sutomo–Wisma Perdamaian.

"Melalui konvoi dan kampanye kendaraan listrik dan sepeda ber-SNI, BSN bersama Pemerintah Jateng mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyukseskan gerakan Langit Biru, menciptakan awareness dan aksi nyata penggunaan kendaraan ramah lingkungan,” kata Bambang.

BSN optimistis Jawa Tengah bisa mewujudkan Langit Biru, karena Jawa Tengah merupakan daerah yang berkomitmen tinggi dalam mendukung Program Langit Biru melalui program-program ramah lingkungan dan hemat energi.

Komitmen tersebut dibuktikan dengan diterimanya Penghargaan Efisiensi Energi Nasional dari Menteri ESDM 5 kali berturut-turut sejak tahun 2014.

Jateng dinobatkan sebagai juara 1 kategori Penghematan Energi di Lingkungan Pemerintah Daerah, Kota Semarang pernah meraih nilai tertinggi hasil Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan Program Langit Biru Tahun 2016 (Kota Langit Biru terbaik) kategori Kota Metropolitan.

BSN sebagai Lembaga Pemerintah nonKementerian (LPNK) yang diberikan tugas oleh pemerintah untuk membina dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian di Indonesia, telah menetapkan 21 SNI terkait kendaraan listrik demi mendukung pengembangan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia dan sampai saat ini, ke-21 SNI tersebut penerapannya masih sukarela.

“Hingga saat ini, BSN masih mengembangkan standar-standar lain terkait kendaraan listrik, mulai dari kategori Electric Propulsion component (Motor, Inverter & converter), Sistem Charging, Plug and Sockets dan Antarmuka Komunikasi,” jelas Bambang.

“Adapun terkait sepeda (bukan berbasis listrik), BSN telah menetapkan 22 SNI. Dari jumlah tersebut, yang diwajibkan penerapannya ialah SNI 8224:2016 Persyaratan keselamatan dan metode uji untuk sepeda anak dabn SNI 1049:2008 Sepeda - Syarat keselamatan,” tambah Bambang.

BSN optimistis industri kendaraan listrik dan sepeda ber-SNI akan terus meningkat dan siap memproduksi kendaraan sesuai standar.

“BSN telah menyediakan standar-standar untuk menjamin kualitas mutu produk yang dihasilkan. Selain itu, BSN juga siap menyediakan skema sertifikasi serta mendorong kemampuan lembaga penilaian kesesuaian di Indonesia,” kata Bambang.
 

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024