Boyolali (ANTARA) - Sebanyak 229 kepala desa terpilih dari hasil Pemilihan Kades serentak tahap III 2019 mengikuti acara pelantikan yang digelar di Pendopo Gede Kabupaten Boyolali, Senin.
229 kades terpilih hasil Pilkades serentak tersebut secara resmi dilantik oleh Wakil Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, melalui upacara pengambilan sumpah dan janji sebelum mereka memimpin wilayah pemerintahan desanya masing-masing.
Wakil Bupati Boyolali M Said Hidayat dalam kesempatan tersebut mengatakan pihaknya meminta para kades yang dilantik dapat segera mungkin untuk bertugas, salah satunya dengan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes). Penyusunan program itu, diharapkan dapat diselesaikan paling lambat enam bulan usai acara pelantikan ini.
"Kami pesankan agar kades yang dilantik secepatnya menyusun RPJMDes dengan waktu paling lambat enam bulan ke depan," kata Said Hidayat.
Hal tersebut, kata dia, artinya segera mengambil langkah memajukan pembangunan desa masing-masing sesuai dengan aturan-aturan yang ada. Perkembangan ke depan ini, bagaimana menata keuangan desa yang semakin tahun semakin besar.
Selain itu, Said Hidayat juga meminta para kades untuk bersama membangun desa masing-masing, dan menyejahterakan masyarakat. Sehingga target yang menjadi prioritas di desa mampu terselesaikan dengan baik.
Baca juga: 216 desa di Temanggung gelar pilkades serentak
"Kami minta benahi data ada di setiap desa, sehingga apa yang harus diselesaikan dapat dilakukan dengan baik, dan mampu ditangani bersama dengan satu sistem pengelolaan data sebaik-baiknya untuk menata pemerintahan ke depan," ucapnya.
Menurut dia, dari sebanyak 229 kades di Boyolali yang dilantik tahun ini, yang termuda, yakni Sopa (25) Kades Lemahireng, Kecamatan Wonosegoro. Kades termuda ini, dilahirkan di Boyolali pada tanggal 18 Oktober 1993.
Menurut Kades Lemahireng Wonosegoro Sopa, dirinya siap memimpin desanya ke depan akan lebih maju dan baik untuk kesejahteraan warganya.
"Saya optimistis desanya akan lebih maju untuk menyejahterakan warganya," ujar Sopa usai dilantik.
Sopa mengatakan dirinya memang sejak kecil bercita-cita menjadi seorang kepala desa yang bisa memimpin pembangunan di daerahnya di Boyolali bagian utara. Desa Lemahireng sekarang sudah lumayan maju, tetapi dengan mengedepankan program yang diusungnya ke depan akan lebih maju.
"Saya akan mengedepankan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) melalui peternakan ayam potong dan petelur. Saya berharap program itu, mampu mendongkrak ekonomi pedesaan untuk meningkatkan kesejahteraan warganya," kata Sopa yang mengaku seorang bapak satu anak sebelumnya bekerja di pabrik di Jawa Barat.
Baca juga: Pengamanan disiapkan, warga Batang diminta hindari intimidasi pada pilkades
Baca juga: Masyarakat Banjarnegara diminta jaga kondusifitas jelang pilkades serentak
229 kades terpilih hasil Pilkades serentak tersebut secara resmi dilantik oleh Wakil Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, melalui upacara pengambilan sumpah dan janji sebelum mereka memimpin wilayah pemerintahan desanya masing-masing.
Wakil Bupati Boyolali M Said Hidayat dalam kesempatan tersebut mengatakan pihaknya meminta para kades yang dilantik dapat segera mungkin untuk bertugas, salah satunya dengan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes). Penyusunan program itu, diharapkan dapat diselesaikan paling lambat enam bulan usai acara pelantikan ini.
"Kami pesankan agar kades yang dilantik secepatnya menyusun RPJMDes dengan waktu paling lambat enam bulan ke depan," kata Said Hidayat.
Hal tersebut, kata dia, artinya segera mengambil langkah memajukan pembangunan desa masing-masing sesuai dengan aturan-aturan yang ada. Perkembangan ke depan ini, bagaimana menata keuangan desa yang semakin tahun semakin besar.
Selain itu, Said Hidayat juga meminta para kades untuk bersama membangun desa masing-masing, dan menyejahterakan masyarakat. Sehingga target yang menjadi prioritas di desa mampu terselesaikan dengan baik.
Baca juga: 216 desa di Temanggung gelar pilkades serentak
"Kami minta benahi data ada di setiap desa, sehingga apa yang harus diselesaikan dapat dilakukan dengan baik, dan mampu ditangani bersama dengan satu sistem pengelolaan data sebaik-baiknya untuk menata pemerintahan ke depan," ucapnya.
Menurut dia, dari sebanyak 229 kades di Boyolali yang dilantik tahun ini, yang termuda, yakni Sopa (25) Kades Lemahireng, Kecamatan Wonosegoro. Kades termuda ini, dilahirkan di Boyolali pada tanggal 18 Oktober 1993.
Menurut Kades Lemahireng Wonosegoro Sopa, dirinya siap memimpin desanya ke depan akan lebih maju dan baik untuk kesejahteraan warganya.
"Saya optimistis desanya akan lebih maju untuk menyejahterakan warganya," ujar Sopa usai dilantik.
Sopa mengatakan dirinya memang sejak kecil bercita-cita menjadi seorang kepala desa yang bisa memimpin pembangunan di daerahnya di Boyolali bagian utara. Desa Lemahireng sekarang sudah lumayan maju, tetapi dengan mengedepankan program yang diusungnya ke depan akan lebih maju.
"Saya akan mengedepankan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) melalui peternakan ayam potong dan petelur. Saya berharap program itu, mampu mendongkrak ekonomi pedesaan untuk meningkatkan kesejahteraan warganya," kata Sopa yang mengaku seorang bapak satu anak sebelumnya bekerja di pabrik di Jawa Barat.
Baca juga: Pengamanan disiapkan, warga Batang diminta hindari intimidasi pada pilkades
Baca juga: Masyarakat Banjarnegara diminta jaga kondusifitas jelang pilkades serentak