Jakarta (ANTARA) - Pemerintah berencana membuat lembaga pemasyarakatan (Lapas) di pulau-pulau terpencil untuk para narapidana koruptor, teroris, dan narkotika.
"Iya sudah ada pemikiran, pemikiran ke sana untuk membuat suatu lapas (lembaga pemasyarakatan) khusus untuk koruptor untuk narkotika untuk para pelaku terorisme, sudah ada pemikiran itu. Bahkan kita juga sudah memikirkan bagaimana kalau kita menggunakan pulau-pulau terpencil," kata Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin.
Wiranto mengatakan hal itu menanggapi terpidana kasus korupsi e-KTP Setya Novanto yang ketahuan pelesiran ke toko bangunan di Padalarang, Jawa Barat.
Ia menegaskan, pihaknya ingin hukum ditegakkan tanpa pandang bulu, bahkan pelanggar hukum harus diberikan sanksi.
Wacana pembuatan lapas khusus bagi koruptor, teroris dan bandar narkoba di pulau terpencil untuk memberikan efek jera.
"Kita punya pulau kalau nggak salah jumlahnya kan 17 ribu pulau, yang dihuni baru 11 ribu pulau. Masih ada 6 ribu pulau nggak dihuni. Kita banyak pulau. Kalau di pulau kan nggak bisa cuti nggak bisa ngelayap, masa mau berenang kan nggak bisa. Oleh karena itu pemikiran ke sana ada. Cuma tentunya masih perlu suatu rencana-rencana dukungan lain yang bisa mengarah ke sana," kata Wiranto.
Menurut mantan Panglima ABRI ini, Novanto bisa pelesiran karena lapas dekat dengan perkotaan.
"Karena lokasinya masih di dalam kota bisa pelesiran. Nah ini juga masalah mentalitas sebenarnya tapi kalau lokasinya jauh dari tempat pelesiran, mau pelesiran ke mana? Pulau-pulau terpencil sana mau berenang? Saya katakan tadi, nggak mungkin loh, atau menyewa perahu nggak mungkin," ujarnya.
Dia menambahkan, lapas-lapas yang ada di Indonesia, salah satunya Sukamiskin dibuat pemerintah Hindia Belanda di pinggir kota.
"Jadi, banyak yang bisa keluar atau pelesiran dari lapas," kata Wiranto.
Sebelumnya, Novanto tepergok pelesiran ke toko bangunan yang berada di Padalarang, Jawa Barat. Dalam foto yang beredar, Novanto tampak mengenakan kemeja lengan pendek, kepalanya memakai topi hitam dan wajahnya ditutup masker.
Atas kejadian itu, Novanto dipindahkan dari Lapas Sukamiskin ke Rutan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Iya sudah ada pemikiran, pemikiran ke sana untuk membuat suatu lapas (lembaga pemasyarakatan) khusus untuk koruptor untuk narkotika untuk para pelaku terorisme, sudah ada pemikiran itu. Bahkan kita juga sudah memikirkan bagaimana kalau kita menggunakan pulau-pulau terpencil," kata Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin.
Wiranto mengatakan hal itu menanggapi terpidana kasus korupsi e-KTP Setya Novanto yang ketahuan pelesiran ke toko bangunan di Padalarang, Jawa Barat.
Ia menegaskan, pihaknya ingin hukum ditegakkan tanpa pandang bulu, bahkan pelanggar hukum harus diberikan sanksi.
Wacana pembuatan lapas khusus bagi koruptor, teroris dan bandar narkoba di pulau terpencil untuk memberikan efek jera.
"Kita punya pulau kalau nggak salah jumlahnya kan 17 ribu pulau, yang dihuni baru 11 ribu pulau. Masih ada 6 ribu pulau nggak dihuni. Kita banyak pulau. Kalau di pulau kan nggak bisa cuti nggak bisa ngelayap, masa mau berenang kan nggak bisa. Oleh karena itu pemikiran ke sana ada. Cuma tentunya masih perlu suatu rencana-rencana dukungan lain yang bisa mengarah ke sana," kata Wiranto.
Menurut mantan Panglima ABRI ini, Novanto bisa pelesiran karena lapas dekat dengan perkotaan.
"Karena lokasinya masih di dalam kota bisa pelesiran. Nah ini juga masalah mentalitas sebenarnya tapi kalau lokasinya jauh dari tempat pelesiran, mau pelesiran ke mana? Pulau-pulau terpencil sana mau berenang? Saya katakan tadi, nggak mungkin loh, atau menyewa perahu nggak mungkin," ujarnya.
Dia menambahkan, lapas-lapas yang ada di Indonesia, salah satunya Sukamiskin dibuat pemerintah Hindia Belanda di pinggir kota.
"Jadi, banyak yang bisa keluar atau pelesiran dari lapas," kata Wiranto.
Sebelumnya, Novanto tepergok pelesiran ke toko bangunan yang berada di Padalarang, Jawa Barat. Dalam foto yang beredar, Novanto tampak mengenakan kemeja lengan pendek, kepalanya memakai topi hitam dan wajahnya ditutup masker.
Atas kejadian itu, Novanto dipindahkan dari Lapas Sukamiskin ke Rutan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.