Pati (Antaranews Jateng) - Menteri Ketenagakerjaan Muhamad Hanif Dhakiri mengungkapkan bahwa fokus pemerintah tidak hanya di bidang infrastruktur, tetapi investasi sumber daya manusia (SDM) juga akan menjadi skala prioritas menghadapi perkembangan teknologi yang masif.
"Fokus pembangunan SDM pada 2019 untuk memastikan bahwa SDM yang ada benar-benar memiliki daya saing," ujarnya saat menghadiri Wisuda VII Program Sarjana 2018 Institut Pesantren Mathali`ul Falah Pati di kampus IPMAFA Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, Minggu.
Ketika kualitas SDM memiliki daya saing yang bagus, kata dia, tentunya bisa memberikan kontribusi secara aktif bagi bangsa dan negara.
Ia mengingatkan kepada para wisuda untuk mengantisipasi perkembangan teknologi saat ini.
"Cara pandang masyarakat juga harus berkembang. Disadari atau tidak, perkembangan teknologi merubah gaya hidup masyarakat," ujarnya.
Peran institusi pendidikan, kata dia, juga menjadi sangat penting, untuk memastikan generasi muda memiliki life skill, karakter, dan kompetensi yang baik.
Sementara itu, Wakil Bupati Pati Saiful Arifin memin vcxdta agar generasi muda dapat mengisi masa mudanya dengan kegiatan yang bermanfaat dan positif.
"Pemerintah perlu tangan-tangan terampil lulusan perguruan tinggi, mengingat lowongan kerja dari pemerintah begitu minim," ujarnya.
Oleh karena itu, dia meminta wisudawan terus meningkatkan kualitas, berdikari serta meningkatkan kreativitasnya untuk meningkatkan lowongan kerja yang ada di Pati.
Terlebih lagi, imbuh Saiful, di era milenial dan industri 4.0 ini, masyarakat dituntut untuk berinovasi dan berkompotesi secara global.
"Semua generasi muda harus terus berkarya agar mampu memenangkan kompetisi yang ada. Ketika generasi muda bagus maka bagus pula bangsanya. Dan begitu pula sebaliknya ketika generasi muda rusak, maka rusak pula bangsanya," tegas Wabup.
Menurut dia tantangan generasi muda di masa mendatang sangatlah luar biasa.
"Pembangunan akan dimulai dari desa, nantinya dari desalah generasi muda bisa menciptakan peluang. Terlebih dengan adanya bantuan dana desa," ujarnya.
Ia berharap para wisudawan dapat menggali potensi yang ada di desanya masing-masing dan tidak lagi tergiur dengan kegemerlapan kota karena peluang itu sebenarnya juga ada di desa.
"Orang tua jangan selalu berprinsip bahwa bekerja kantoran lebih baik. Kami justru ingin agar ada wirausahawan yang memulai usahanya dari kecil karena kenyataan saat ini masih banyak peluang," ujarnya.
"Fokus pembangunan SDM pada 2019 untuk memastikan bahwa SDM yang ada benar-benar memiliki daya saing," ujarnya saat menghadiri Wisuda VII Program Sarjana 2018 Institut Pesantren Mathali`ul Falah Pati di kampus IPMAFA Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, Minggu.
Ketika kualitas SDM memiliki daya saing yang bagus, kata dia, tentunya bisa memberikan kontribusi secara aktif bagi bangsa dan negara.
Ia mengingatkan kepada para wisuda untuk mengantisipasi perkembangan teknologi saat ini.
"Cara pandang masyarakat juga harus berkembang. Disadari atau tidak, perkembangan teknologi merubah gaya hidup masyarakat," ujarnya.
Peran institusi pendidikan, kata dia, juga menjadi sangat penting, untuk memastikan generasi muda memiliki life skill, karakter, dan kompetensi yang baik.
Sementara itu, Wakil Bupati Pati Saiful Arifin memin vcxdta agar generasi muda dapat mengisi masa mudanya dengan kegiatan yang bermanfaat dan positif.
"Pemerintah perlu tangan-tangan terampil lulusan perguruan tinggi, mengingat lowongan kerja dari pemerintah begitu minim," ujarnya.
Oleh karena itu, dia meminta wisudawan terus meningkatkan kualitas, berdikari serta meningkatkan kreativitasnya untuk meningkatkan lowongan kerja yang ada di Pati.
Terlebih lagi, imbuh Saiful, di era milenial dan industri 4.0 ini, masyarakat dituntut untuk berinovasi dan berkompotesi secara global.
"Semua generasi muda harus terus berkarya agar mampu memenangkan kompetisi yang ada. Ketika generasi muda bagus maka bagus pula bangsanya. Dan begitu pula sebaliknya ketika generasi muda rusak, maka rusak pula bangsanya," tegas Wabup.
Menurut dia tantangan generasi muda di masa mendatang sangatlah luar biasa.
"Pembangunan akan dimulai dari desa, nantinya dari desalah generasi muda bisa menciptakan peluang. Terlebih dengan adanya bantuan dana desa," ujarnya.
Ia berharap para wisudawan dapat menggali potensi yang ada di desanya masing-masing dan tidak lagi tergiur dengan kegemerlapan kota karena peluang itu sebenarnya juga ada di desa.
"Orang tua jangan selalu berprinsip bahwa bekerja kantoran lebih baik. Kami justru ingin agar ada wirausahawan yang memulai usahanya dari kecil karena kenyataan saat ini masih banyak peluang," ujarnya.