Purwokerto (Antaranews Jateng) - Peringatan Hari Batik Nasional Ke-9 Tahun 2018 di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dimeriahkan parade batik diikuti organisasi perangkat daerah, instansi pemerintah/swasta, sekolah, dan badan usaha milik negara/daerah.

Kegiatan digelar di Alun-Alun Purwokerto, Banyumas, Selasa, seluruh peserta mengenakan busana yang terbuat dari kain batik dengan berbagai motif atau corak yang berkembang di daerah itu.

Setelah menampilkan atraksi di hadapan Bupati Banyumas, Achmad Husein beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) setempat yang berada di panggung kehormatan, seluruh peserta mengikuti pawai dengan menyusuri rute Jalan Masjid, Jalan Jenderal Soedirman, Jalan Merdeka, Jalan Gatot Soebroto, Jalan Masjid, dan kembali ke Alun-Alun Purwokerto.

Saat ditemui wartawan, Achmad Husein mengatakan kegiatan dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional Ke-9 itu ditujukan untuk memperkenalkan jenis-jenis dan corak batik yang ada di Banyumas kepada masyarakat.

"Diharapkan masyarakat Banyumas lebih mencintai batiknya sendiri, yaitu batik Banyumas. Selain itu, untuk memromosikan batik Banyumas sehingga lebih dikenal oleh masyarakat Banyumas maupun luar Banyumas," jelasnya.

Ia mengharapkan masyarakat luar daerah akan tertarik terhadap batik Banyumas sehingga mereka akan datang ke Banyumas.

Lebih lanjut, dia menyebutkan sentra batik Banyumas tersebar di sejumlah kecamatan dan paling banyak di Sokaraja disusul Banyumas, Baturraden, dan kecamatan-kecamatan lainnya.

"Motif batik Banyumas cukup banyak, namun yang paling khas bahwa batik Banyumas itu punya filosofi dan cerita, jadi bukan sekadar menggambar keindahan tetapi di balik itu ada maknanya," tambahnya.

Dalam hal ini, dia mencontohkan motif "lumbon" yang berasal dari "lumbu" atau daun talas di mana ketika daunnya terkena air, airnya tidak akan menempel atau mengalir.

Menurut dia, hal itu mengandung filosofi bahwa antara pahala dan dosa tidak bisa dicampur. 
   

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024