Boyolali (Antaranews Jateng) - Bencana tanah longsor yang menutup jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) tepatnya di Dukuh Jarak Desa Jrakah, Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, sejak Senin pagi kini sudah kembali normal.

Jalur SSB di Dukuh Jarak Desa Jrakah Boyolali yang sempat tertutup material longsoran hingga ketinggian sekitar 1,5 meter dan tidak bisa dilalui arus kendaraan baik dari Boyolali maupun Magelang itu, pada sekitar pukul 15.45 WIB sudah kembali normal.

Kendaraan baik roda dua maupun empat dari arah Boyolali dan sebaliknya Magelang kini sudah bisa melintas, karena material longsoran sudah dibersihkan dengan alat berat milik salah seorang warga di Selo.

Menurut Tumar (50) warga Desa Jrakah Boyolali jalur di lereng Gunung Merapi atau kawasan Desa Jrakah yang sebelumnya macet akibat tertutup material longsoran sejak Senin dini hari kini sekitar pukul 15.45 WIB sudah dibersihkan dan kendaraan melintas dengan lancar.

Menurut Tumar warga bersama aparat keamanan sebelumnya melakukan gotong royong menyingkirkan material yang berada di jalan dengan alat manual. Namun, alat berat yang datang ke lokasi sekitar pukul 14.00 WIB hanya waktu hampir sekitar dua jam jalan kembali normal.

"Jalan SSB sudah kembali normal setelah alat berat datang memberishkan longsoran," kata Tumar yang juga mantan Kepala Desa Jrakah itu.

Kendati demikian, Tumar mengingatkan masyarakat tetap hati-hati jika melintas di jalur SSB terutama saat turun hujan, karena daerah itu, dari hasil pemetaan Kantot Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali masuk daerah rawan bencana tanah longsor dan banjir bandang.

"Daerah rawan tanah longsor di jaluar SSB mulai dari daerah Kecamatan Cepogo hingga masuk Selo, dan kemudian menuju Magelang," katanya.

Menurut dia, masyarakat lebih baik tidak bepergian jika sedang turun hujan di kawasan tersebut, karena beberapa hari ini, ada beberapa titik yang mengalami bencana tanah longsor.

Bencana tanah longsor menutup jalur SSB tepatnya di Dukuh Jarak Desa Jrakah Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Senin, sehingga menyebabkan arus lalu lintas kedua arah macet total.

Menurut Tumar (50) warga Desa Jrakah Boyolali peristiwa tanah longsor di jalur SSB tepatnya di Dukuh Jarak Desa Jrakah Boyolali pada Minggu (22/1) malam, berasal dari tebing setinggi 50 meter yang longsorannya menutupi jalan setinggi sekitar 1,5 meter. Namun, kejadian itu, tidak menimbulkan korban jiwa.

Polisi bersama masyarakat setempat sejak Senin pagi melakukan gotong royong menyingkirkan longsoran dari jalan dengan cara manual, sambil menunggu alat berat datang ke lokasi.

Menurut Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Boyolali AKP Marlin Supu Payu polisi bersama warga setempat sudah berusaha menyingkirkan longsoran sejak pukul 01.00 WIB siang hari, tetapi belum bisa dilewati kendaraan. Polisi untuk sementara menutup jalur bagi kendaraan dari Boyolali menuju Selo agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di lokasi kejadian. 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024