Jakarta, ANTARA JATENG - Mengonsumsi sebuah pisang dan alpukat setiap hari bisa mencegah pengerasan arteri yang dapat berujung penyakit jantung dan bahkan kematian, menurut sebuah studi.
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal JCI Insight itu, para peneliti menjadikan tikus sebagai subjek percobaan.
Mereka menemukan, tikus yang diberi makanan yang kaya potasium, berkurang risiko kalsifikasi vaskularnya- komplikasi umum pada penyakit jantung dan ginjal.
Kalsifikasi terjadi bila kalsium terbentuk dan menumpuk di jaringan tubuh, pembuluh darah, atau organ tubuh. Penumpukan ini bisa mengeras dan mengganggu proses kerja tubuh Anda.
Pengerasan pada arteri yang disebut arterisklerosis, bisa mempengaruhi kerja jantung.
Diet kaya potassium juga mengurangi risiko kekakuan aorta - faktor risiko kardiovaskular klasik. Potasium bermanfaat melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif dan menjaganya agar tak menebal.
"Temuan ini memiliki potensi yang penting, karena menunjukkan manfaat potassium untuk mencegah kalsifikasi vaskular," kata Paul Sanders, profesor di University of Alabama, seperti dilansir laman Indian Express.
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal JCI Insight itu, para peneliti menjadikan tikus sebagai subjek percobaan.
Mereka menemukan, tikus yang diberi makanan yang kaya potasium, berkurang risiko kalsifikasi vaskularnya- komplikasi umum pada penyakit jantung dan ginjal.
Kalsifikasi terjadi bila kalsium terbentuk dan menumpuk di jaringan tubuh, pembuluh darah, atau organ tubuh. Penumpukan ini bisa mengeras dan mengganggu proses kerja tubuh Anda.
Pengerasan pada arteri yang disebut arterisklerosis, bisa mempengaruhi kerja jantung.
Diet kaya potassium juga mengurangi risiko kekakuan aorta - faktor risiko kardiovaskular klasik. Potasium bermanfaat melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif dan menjaganya agar tak menebal.
"Temuan ini memiliki potensi yang penting, karena menunjukkan manfaat potassium untuk mencegah kalsifikasi vaskular," kata Paul Sanders, profesor di University of Alabama, seperti dilansir laman Indian Express.
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa