Solo (ANTARA) - Salah satu warga Kota Solo, Jawa Tengah, Adi Wibowo mengoptimalkan layanan jaminan kesehatan nasional (JKN) untuk pengobatan gangguan irama jantung yang dideritanya.
"Sejak tahun 2023 saya mengidap ventricular extrasystole (VES) atau kontraksi ventrikel prematur adalah gangguan irama jantung yang terjadi di ventrikel. Jadi pada saat pasang alat detak jantung itu sangat terlihat detakannya," kata pria berusia 43 tahun tersebut di Puskesmas Banyuayar Solo, Jumat.
Ia mengaku bersyukur karena sudah terdaftar sebagai peserta JKN sejak lama. Dengan hadirnya program JKN, ia sangat merasa terbantu dalam pembiayaan pengobatan penyakit jantung.
Sebagai pasien yang mengidap penyakit jantung, ia telah mendapatkan pelayanan yang memadai untuk menjaga kesehatan jantungnya yang memerlukan perawatan jangka panjang.
"Beberapa tahun lalu, dokter melakukan pemeriksaan dan saya divonis dengan penyakit jantung. Kekhawatiran mengenai biaya pengobatan sempat menghantui pikiran saya, tetapi menjadi peserta JKN memberikan harapan baru," katanya.
Apalagi, dikatakannya, dengan terdaftar dalam program rujuk balik ia bisa mendapatkan layanan kesehatan yang komprehensif tanpa harus merasa terbebani secara finansial.
Program tersebut memungkinkan Adi untuk tetap menjalani pengobatan yang berkelanjutan. Awalnya, ia harus sering bolak-balik ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan pengobatan, namun melalui PRB proses tersebut menjadi jauh lebih efisien.
Kini ia bisa melanjutkan perawatan di Puskesmas Banyuanyar yang dekat dengan tempat tinggalnya.
"Selain mempermudah akses layanan kesehatan, PRB juga memastikan bahwa pasien mendapatkan obat yang dibutuhkan. Saya hanya perlu membawa resep dari dokter ke apotek yang bekerja sama dengan Program JKN untuk mendapatkan obatnya," katanya.
Ia mengatakan prosesnya juga cepat dan tidak rumit.
Di sisi lain, menurut dia pelayanan yang diberikan oleh para petugas kesehatan di Puskesmas Banyuanyar juga baik.
"Para petugas ramah dan penuh perhatian. Para tenaga medis dan staf juga selalu memberikan edukasi yang mudah dipahami mengenai kondisi kesehatan saya," katanya
Ia mengatakan dengan program JKN saat ini kondisi jantungnya jauh lebih stabil.
"Saya merasa lebih bugar dan mampu menjalani aktivitas sehari-hari dengan semangat baru. Salah satu kunci keberhasilannya adalah disiplin dalam mengikuti Program PROLANIS dan saran dokter, termasuk menjaga pola makan, berolahraga ringan, dan rutin meminum obat sesuai jadwal," katanya.
Sementara itu, sebagai peserta JKN segmen mandiri, ia merasa iuran yang dibayarkan setiap bulan sangat sepadan dengan manfaat yang diperoleh. Ia juga menghargai adanya program rujuk balik yang dirancang untuk mempermudah pasien seperti dirinya dalam mendapatkan layanan kesehatan secara berkelanjutan.
Adi juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mereka. Ia percaya bahwa mendaftar sebagai peserta JKN Kesehatan adalah langkah penting untuk memastikan bahwa kebutuhan medis dapat terpenuhi dengan baik, terutama bagi mereka yang menghadapi penyakit kronis.
"Bagi saya, kesehatan adalah investasi terbesar dalam hidup. Dengan program JKN, saya merasa tenang karena tahu bahwa pengobatan saya selalu terjamin. Saya mengajak bagi yang belum menjadi peserta JKN untuk segera mendaftar, rugi rasanya jika tidak memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan oleh negara," katanya.
Ia juga berharap ke depan makin banyak masyarakat yang memanfaatkan layanan program JKN, terutama program rujuk balik.
Ia meyakini program tersebut tidak hanya membantu pasien mengelola kondisi kesehatannya tetapi juga memberikan ketenangan pikiran karena pasien dapat fokus pada proses pemulihan tanpa khawatir terhadap biaya.