Semarang, ANTARA JATENG - Pembebasan lahan untuk proyek jalan tol Semarang-Batang, Jawa Tengah terus dikebut menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2017 dengan penambahan anggaran dari Rp4,7 triliun menjadi Rp5,8 triliun.
"Kebutuhan anggaran untuk pembebasan lahan jalan tol Semarang-Batang sepanjang 75 kilometer mencapai Rp5,8 triliun," kata Kepala Bidang Pendanaan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Arif Haryono di Semarang, Senin.
Hal tersebut diungkapkannya di sela pemberian kompensasi lahan tol Semarang-Batang yang berlangsung di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Semarang.
Untuk pengadaan lahan ruas Semarang-Batang, kata dia, semula memang hanya Rp4,7 triliun, tetapi seiring kebutuhan luasan lahan dan setelah capaian 70 persen dilakukan penghitungan kembali ternyata Rp5,8 triliun.
Namun, ia mengakui tidak ada kendala yang signifikan dalam prosesnya karena sosialisasi pembangunan jalur tol sudah berlangsung lama dan masyarakat cenderung mudah merelakan tanahnya karena sistemnya ganti untung.
"Memang ada kendala kemarin, seperti tanah desa, tanah wakaf, tanah instansi, dan sebagainya, tetapi sudah `clear`. Fasilitas umum dan sosial juga sudah `clear`. Ya, seiring kebutuhan lahan memang anggarannya membengkak," katanya.
Dari lima seksi di ruas tol Semarang-Batang, kata dia, capaiannya bervariasi, seperti Seksi I yang sudah 100 persen, Seksi II mencapai 94 persen, Seksi III sudah 46,09 persen, Seksi IV 33,27 persen, dan Seksi V mencapai 94 persen.
"Khusus Seksi VI di kawasan Semarang, anggaran untuk pembebasan lahannya mencapai Rp2,7 triliun," katanya.
Diakuinya, proyek tol Semarang-Batang itu memang dikebut untuk menghadapi Lebaran 2017, dan kemungkinan sudah bisa dibuka untuk melayani arus mudik meski hanya bersifat fungsional untuk menghindari kemacetan dan hanya satu jalur.
"Jadi, mungkin hanya difungsikan satu jalur saja untuk mengurai kemacetan karena secara fisik belum jadi. Enggak mungkin diterapkan dua arah sekaligus karena proses pengerjaan fisik masih belum selesai," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BPN Kota Semarang Jonahar mengapresiasi langkah BPJT yang sangat cepat dalam upaya pembebasan lahan ruas tol Semarang-Batang.
"Hari ini, kami berikan ganti untung kepada 17 warga Semarang dengan total nilainya sebesar Rp18 miliar," katanya.
Dengan percepatan langkah dari BPJT, kata dia, saat ini 94 persen lahan terdampak tol Semarang-Batang sudah terbebaskan 94 persen sehingga Februari-Maret 2017 akan bisa diselesaikan seluruhnya.
"Kebutuhan anggaran untuk pembebasan lahan jalan tol Semarang-Batang sepanjang 75 kilometer mencapai Rp5,8 triliun," kata Kepala Bidang Pendanaan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Arif Haryono di Semarang, Senin.
Hal tersebut diungkapkannya di sela pemberian kompensasi lahan tol Semarang-Batang yang berlangsung di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Semarang.
Untuk pengadaan lahan ruas Semarang-Batang, kata dia, semula memang hanya Rp4,7 triliun, tetapi seiring kebutuhan luasan lahan dan setelah capaian 70 persen dilakukan penghitungan kembali ternyata Rp5,8 triliun.
Namun, ia mengakui tidak ada kendala yang signifikan dalam prosesnya karena sosialisasi pembangunan jalur tol sudah berlangsung lama dan masyarakat cenderung mudah merelakan tanahnya karena sistemnya ganti untung.
"Memang ada kendala kemarin, seperti tanah desa, tanah wakaf, tanah instansi, dan sebagainya, tetapi sudah `clear`. Fasilitas umum dan sosial juga sudah `clear`. Ya, seiring kebutuhan lahan memang anggarannya membengkak," katanya.
Dari lima seksi di ruas tol Semarang-Batang, kata dia, capaiannya bervariasi, seperti Seksi I yang sudah 100 persen, Seksi II mencapai 94 persen, Seksi III sudah 46,09 persen, Seksi IV 33,27 persen, dan Seksi V mencapai 94 persen.
"Khusus Seksi VI di kawasan Semarang, anggaran untuk pembebasan lahannya mencapai Rp2,7 triliun," katanya.
Diakuinya, proyek tol Semarang-Batang itu memang dikebut untuk menghadapi Lebaran 2017, dan kemungkinan sudah bisa dibuka untuk melayani arus mudik meski hanya bersifat fungsional untuk menghindari kemacetan dan hanya satu jalur.
"Jadi, mungkin hanya difungsikan satu jalur saja untuk mengurai kemacetan karena secara fisik belum jadi. Enggak mungkin diterapkan dua arah sekaligus karena proses pengerjaan fisik masih belum selesai," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BPN Kota Semarang Jonahar mengapresiasi langkah BPJT yang sangat cepat dalam upaya pembebasan lahan ruas tol Semarang-Batang.
"Hari ini, kami berikan ganti untung kepada 17 warga Semarang dengan total nilainya sebesar Rp18 miliar," katanya.
Dengan percepatan langkah dari BPJT, kata dia, saat ini 94 persen lahan terdampak tol Semarang-Batang sudah terbebaskan 94 persen sehingga Februari-Maret 2017 akan bisa diselesaikan seluruhnya.