Wonosobo, ANTARA JATENG - Universitas Tidar Magelang (Untidar), Jawa Tengah, pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2017 bakal menjaring 300 mahasiswa dalam program bidikmisi.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Untidar, Hery Suroso di Wonosobo, Senin, mengatakan sesuai surat dari Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, kuota Bidikmisi di Untidar tahun 2017 ditetapkan sebanyak 300 mahasiswa.
Kemudian untuk beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) sebanyak 168 peserta. Kuota ini meningkat dari tahun 2016 sebanyak 296 mahasiswa penerima Bidikmisi dan 33 mahasiswa penerima beasiswa PPA.
Ia mengatakan hal tersebut usai melakukan monitoring dan evaluasi pada salah satu mahasiswa penerima bidikmisi 2016 atas nama Destiyana Rahmaleta di Wonosobo.
Bidikmisi merupakan program unggulan pemerintah sejak tahun 2010 yang bertujuan meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi peserta didik yang kurang mampu secara ekonomi akan tetapi mempunyai potensi akademi yang baik.
"Seleksi tidak selalu berpusat pada sistem, setelah seleksi awal maka peserta bidikmisi disurvei kembali apakah layak atau tidak menerima bantuan tersebut," kata penanggung jawab bidikmisi Untidar, David Budhi Hartono.
Ia menuturkan penerima bidikmisi dituntut nilai IPK minimal 3.0 serta lulus tepat waktu, program sarjana empat tahun dan program diploma tiga tahun.
"Jika IPK kurang maka bantuan dihentikan tujuannya untuk mendorong mahasiswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan lulus tepat waktu," katanya.
Oleh karena itu, katanya mahasiswa bidikmisi harus mampu memenuhi standar tersebut untuk melanjutkan bantuannya sampai lulus nanti.
Rektor Untidar Cahyo Yusuf mengatakan selalu ada jalan untuk mahasiswa berprestasi, salah satunya program bidikmisi ini.
Selain terbantu biaya kuliah setiap semester, katanya penerima bidikmisi juga mendapat uang saku sebesar Rp650 ribu per bulan.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Untidar, Hery Suroso di Wonosobo, Senin, mengatakan sesuai surat dari Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, kuota Bidikmisi di Untidar tahun 2017 ditetapkan sebanyak 300 mahasiswa.
Kemudian untuk beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) sebanyak 168 peserta. Kuota ini meningkat dari tahun 2016 sebanyak 296 mahasiswa penerima Bidikmisi dan 33 mahasiswa penerima beasiswa PPA.
Ia mengatakan hal tersebut usai melakukan monitoring dan evaluasi pada salah satu mahasiswa penerima bidikmisi 2016 atas nama Destiyana Rahmaleta di Wonosobo.
Bidikmisi merupakan program unggulan pemerintah sejak tahun 2010 yang bertujuan meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi peserta didik yang kurang mampu secara ekonomi akan tetapi mempunyai potensi akademi yang baik.
"Seleksi tidak selalu berpusat pada sistem, setelah seleksi awal maka peserta bidikmisi disurvei kembali apakah layak atau tidak menerima bantuan tersebut," kata penanggung jawab bidikmisi Untidar, David Budhi Hartono.
Ia menuturkan penerima bidikmisi dituntut nilai IPK minimal 3.0 serta lulus tepat waktu, program sarjana empat tahun dan program diploma tiga tahun.
"Jika IPK kurang maka bantuan dihentikan tujuannya untuk mendorong mahasiswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan lulus tepat waktu," katanya.
Oleh karena itu, katanya mahasiswa bidikmisi harus mampu memenuhi standar tersebut untuk melanjutkan bantuannya sampai lulus nanti.
Rektor Untidar Cahyo Yusuf mengatakan selalu ada jalan untuk mahasiswa berprestasi, salah satunya program bidikmisi ini.
Selain terbantu biaya kuliah setiap semester, katanya penerima bidikmisi juga mendapat uang saku sebesar Rp650 ribu per bulan.